Grausig - Re-Abandoned, Forgotten & Rotting Alone EP 2019

































Grausig - Re-Abandoned, Forgotten & Rotting Alone
Disembowel Records EP 2019

01 The Omens Of Titanic Martyrdom 04:30
02 Horrendous Dead In Xenodochium 03:22
03 Thy Of The Damned 04:31
04 Father Of The Flesh 03:39
05 Embalmed Crucifixion 04:42
06 ...Dismemberment 03:20

Bolonk - Vocals
Mame - Guitars, Backing Vocals
Ewin - Bass, Backing Vocals
Denny - Drums

Era Golden age Death Metal tanah air ditandai sepanjang era 90-an awal, era dimana Genre yang dianggap ekslusif serta penuh kontroversi dalam setiap movement. yang dimana pada saat itu untuk bisa mewujudkan apalagi menyaksikan segala akan fanatisme musik Death metal masih menjadi impian yang lambat laun bisa jadi sebuah kenyataan. Yeahhh dimana Gw sendiri sebagai salah satu penikmat pada era tersebut begitu antusias dengan mulai bermunculannya eksistensi yang awalnya memang Gw anggap cuman khayalan belaka, ternyata membuka mata banget jika DM genre sangat mengagumkan saat diusung oleh musisi negeri sendiri. sebut aja kemunculan Rotten Corpse, Motor Death, Forgotten hingga akhirnya Gw diperkenalkan nama GRAUSIG yang menjadi salah satu Monster bahkann Godfather DM yang makin berani mengeksplor kekaguman akan brutalitasnya. sejak terbentuk awal 90-an, Grausig telah mencatat beberapa nama yang turut membesarkan scene DM Ibukota makin besar pada masanya. emang sejak kemunculannya Grausig punya imej keren dari berbagai segi sehingga cukup jadi perbincangan hangat dan semakin menyedot perhatian lagi saat merilis EP pertama " Feed the Flesh to the Beast " Tahun 1994. setelah Rotten Corpse sangat sukses mengulik style total ala Suffocation, dari Jakarta Grausig dikenal kemudian sebagai perpaduan gaya Suffocation dan Deicide untuk menghidupkan nuansa lebih ngeri Blaspemic-nya. hanya berselang 5 tahun kemudian Grausig bikin kejutan yang ga disangka-sangka memang dengan melepas full album pertama mereka secara Major label via Independen Records yang merupakan anak perusahan dari Aquarius Musikindo untuk debut album " Abandoned, Forgotten, & Rotting Alone " dalam format Kaset dan CD, informasinya CD tersedia sangat terbatas dan menjadi Rare Stuff karena mahalnya harga cakram CD pada waktu itu. " Abandon, Forgotten & Rotting Alone " ga disangka sangka memang menjadi Masterpiece icon penting dalam Death Metal History release, album yang karakteristiknya disebut sebagai Suffocation-nya Indonesia oleh beberapa media semakin melambungkan Eksistensi Grausig, yes " Abandon, Forgotten & Rotting Alone " is Memorable Masterpiece ! terbukti sampai dengan hari ini DM fans banyak yang merindukan kembali materi ini dapat di representasikan kembali menjadi PR berat bagi Drummer Denny yang terhitung sebagai Frontman member tersisa saat ini. hingga pada akhirnya muncul Wacana merekam ulang materi album " Abandon, Forgotten & Rotting Alone " yang dimulai sebelum pengerjaan mini album " In The Name Of All Who Suffered And Died " di tahun 2012, yang wacana ini sempat dikemukakan oleh Almarhum vocalis James kepada Denny dan Ewin, mengingat kurang puasnya dengan kualitas sound serta banyaknya permintaan untuk dapat merilis ulang/re-package album tersebut tetapi harus terkendala oleh kontrak kerja antara Grausig dengan pihak Independen Records. menginjak tahun 2019 yang menjadi peringatan ke 20 tahun rilisnya " Abandon, Forgotten & Rotting Alone " serta semakin banyaknya Demand dari teman-teman dan fans untuk merilis ulang kembali dalam format CD.... and dream come true, Grausig akhirnya dengan formasi hari ini berhasil mempersembahkan lagi 5 lagu dari sebagian materi " Abandon ..  dan 1 lagu yang belum pernah dirilis sebelumnya. dikemas dalam bentuk EP. dan terjadi perubahan titel album dengan penambahan kata " Re " dan penambahan akhiran " ed " pada kata " Abandon menjadi " Abandoned " menjadi " Re-Abandoned, Forgotten & Rotting Alone " yang berarti " terjadi kembali ". Disembowel Records kali ini kebagian tugas untuk melepasnya dengan kemasan yang spesial tentunya, well ... Compare opini pasti akan selalu terjadi saat dua sisi melahirkan persepsi pribadi, yang jelas " Re-Abandoned, Forgotten & Rotting Alone " siap ngasih Classic Experience with New Taste lebih menyegarkan untuk dinikmati hari ini. just another once in a lifetime record, with unbelievable work and quality, Brutality and immersive music, and the most talented you'd come across, that can blow your minds away.

Menjadi Salah satu Pioner rekaman DM album penting tanah air, masih ada mungkin beberapa lagu yang dianggap berlebihan atau lebih gampang ngomongnya plus minus, dan ini adalah sesuatu yang wajar dan alami. karena lahir di 2 masa yang berbeda, mungkin ungkapan komparasi narasi ini akan terjadi walau bukan menjadi sebuah Pembanding semata, tapi disini adalah catatan sudut pandang Gw secara pribadi yang tentu ga akan sama dengan individu lainnya, tanpa mengurangi dan menambahi yuk langsung aja Gw play setlist track dari deretan pertama muncul lebih dulu track faforite Gw (setelah " Father Of The Flesh " .ed) dari sejak lama, " The Omens Of Titanic Martyrdom ", secara musikal memang tidak banyak berubah dari versi pertamanya, bahkan versi terbaru ini lebih tampil " Clean " dan Crunchy penampilan sounding-nya, dari rolling harmonization riff terdengar jelas serta tentunya packaging sound yang memang disesuaikan dengan kemajuan teknologi hari ini. pukulan drum Denny memang seakan masih menjadi Roh paling utuh untuk ber nostalgia dari track ini, so setiap inchi fill-nya Denny masih powerfully memorialnya. Most of the tracks on the album follow the same unorthodox song structures whilst maintaining their own unique sound and differentiation including special parts and They're wholly different and provide a lot to listen. namun jika membicarakan dari segi vokal, ingatan Gw dengan Grausig pada materi album awal ini adalah Suffocation banget (Especially Frank mullen vokill yeah), sehingga typical vocal Alm. James masih jadi Soul terbaik pada era materinya, karena menurut Gw karakteristik vocalis Bolonk yang lebih Low daripada Nge-Depth, dan ini adalah faktor pembeda yang lumayan signifikan. has one of the highest profiles out of all these bands, primarily because their mixing of fiercely brutal riffs and subject matter with technical songwriting and structure took this proto slam to new heights as the 90s went on. yang jelas sangat berbeda kualitas sounding kalo Gw sandingkan, karena memang tuntutan dan kejayaan era yang berbeda sangat berperan sekali. seperti kalian membandingkan sendiri rasanya " Effigy of the Forgotten " dengan " Pierced From within ". pada track ini Pipinx-nya Straighout hadir sebagai Musisi tamu yang disodorin untuk mengisi lead Guitarnya. lanjut kemudian menyandingkan " Horrendous Dead In Xenodochium ", jelas berbeda pokoknya. menjadi bagian PR yang sepertinya paling menguras pikiran untuk memainkan kembali, salah satunya memang proses-nya terkendala dengan kualitas suara rekaman pada album versi pertama tersebut yang dirasa kurang jelas serta lyric lagu yang hanya ditinggalkan sebagian oleh Alm. James yang akhirnya lumayan memakan waktu hingga siap untuk dimainkan kembali tanpa merubah aransemen sebelumnya, karena ini dimaksudkan agar esensi dari lagu-lagu yang direkam ulang tidak berubah saat didengarkan kembali. Alm. James dan Vocalis Bolonk jelas punya 2 era yang berbeda sekali lagi, sehingga ga bisa sembarangan dibandingkan begitu saja. dan aransemen Track Grausig diera ini memang memiliki dua ekspresi yang muncul di benak Gw ketika mendengarkan lebih banyak karakteristik model Suffocation. Benar-benar hampir tidak ada pengulangan mentah dalam musikalnya, selain perkembangan; ada trend, terutama sebelumnya, untuk bermain riff beberapa kali tetapi tidak pernah dengan cara yang sama. dan Teknik ini tidak hanya membuat pendengar tetap terlibat, tetapi juga menjaga musik tetap pada puncaknya, meniadakan kapasitas apa pun untuk sesuatu yang monoton atau terlalu banyaknya refrain. 1 lagu baru yang belum pernah dirilis sebelumnya " Thy Of The Damned " masih coba menarik benang merah dari materi lawas " Abandon ... " yang kebetulan sangat pas dipacking jadi satu materi daur Ulang EP ini. debuted still the harder-hitting, groovy, and hook ladened DM image that would birth genuine BDM in... sentuhan solo Robby Agam memang akan selalu mengingatkan kita dengan solo mendayu dayu DM kebanyakan band era 90-an banget. dan " Thy Of The Damned " mungkin jadi alasan tidak disertakan dalam materi album pasca " Abandon ... ". nah ini dia track Faforite Gw sejak pertama mendengarkan materi awal paling sukses Grausig menembus pasar Nasional, " Father Of The Flesh ", masih ga jauh banget kemasan sebelumnya, makin terdengar crunchy track ini dengan sentuhan sounding hari ini, bagaimana Gw bisa menikmati lebih jelas Harmonization dark riffing, meski pendapat Gw, aroma Frank Mullen masih di Alm. James, namun penampilan Bolonk juga sangat tidak mengecewakan dengan stamina powerfully-nya, Gw tau karakteristik Pattern Vokal track ini paling menuntut Nafas yang kuat dengan lirik yang seakan tidak mengenal tanda koma. Along with being soul crushingly heavy proto BDM, and being exceptional in all aspects of that, there is always a moment or more in each song that, if you’re foolish enough to be doing anything other than just sitting there being fucking curb stomped by this material, will make you stop and whisper an assortment of expletives in disbelief under your breath. Or, if you’re like me, loudly, and with a shit eating grind, much to the confusion of those around you, Urrrghhhhh!!!!!!! setelah " Doomsday " jadi Anthemic Track, Grausig masih punya 1 track wajib Headbang yang mereka sajikan disetiap Stage, " Embalmed Crucifixion ", memiliki soul yang ga kalah mengerikan dengan skill  and styling " Father Of The Flesh ", karena pembawaan track Anthemic ini masih melekat kuat nuansa Frank Mullen in the vein Suffocation, sepertinya masih terdengar sangat mempesona karakteristik vocal alm. James disini dech hehehehe... The vocals come in to complete the disgusting portrait. Featuring an unexpectedly great sense of rhythm that many "clean" vocalists would envy, trademark growler Frank Mullen delivers some of the sickest shit our ears have ever experienced. Andre Tiranda-nya Siksakubur pun kebagian jatah untuk mengisi Solo-nya. dan pada setlist track pamungkas, ada " ...Dismemberment ", atau secara panjangnya bertitel " Christian Dismemberment", yang khabarnya karena terlalu Kontroversial, akhirnya tersensor hanya kata depannya ini menampilkan solo cantik Atenx-nya Panic Disorder. Dengan perkembangan sound yang pada era 90-an sangat begitu digandrungi, langsung dan akan menarik perhatian adalah dua ekspresi yang muncul di benak Gw, semuanya masih terdengar sangat kejam, meski pada akhirnya tidak begitu memberikan pukulan mematikan. Beberapa bagian menarik dan sebagian besar solonya adalah part yang mengagumkan. Punch Snare pada Opening and some track-nya begitu memorable. It’s amazing how much drums can really improve a guitar riff. The riffs are well executed, featuring fast, evil, and dark tremolo picked melodies. They also do a great job playing power chords with dissonant melodies at the end of the line.

Overall atau Secara keseluruhan, ini adalah salah satu Debut representasi terbaik yang telah melakukan pekerjaannya di luar harapan siapa pun, dan usia tidak mengenal kata menyerah, materi yang seharusnya bisa menjadi Re-make ini sendiri menunjukkan bahwa Grausig memang tidak main-main dan sangat serius membuat Produksi BDM klasik dengan cita rasa baru sangat menyegarkan untuk hari ini selalu terdengar luar biasa. sebuah bentuk penghormatan untuk Alm. Vocalis James yang belum kesampaian akhirnya terbayarkan sudah (meski ga seluruh lagu), bisa ikut merasakan apa yang jadi keinginannya sebelum James Meninggal. meski secara garis besar materi ini memang tidak dapat dibandingkan karena jelas era dan Masa yang berbeda, Grausig tetep sukses menghadirkan new experience masterpiece yang telah lama jadi Rare material sepanjang karir band. Salut banget atas kerja keras Denny Cs bisa ngasih kesegaran hari ini saat sukses mengulik materi yang sudah berumur hampir 20 tahun ini. ditambah penampilan Musisi tamu yang memberikan Goresan indah untuk track BDM legendaris terbaik Scene tanah air. Produksi-nya juga sangat tidak mengecewakan apalagi kalian memegang sendiri Package kerennya. pada akhirnya Fans Grausig bisa menikmati kembali materi klasik yang sempat jadi Rare release, meski tidak semua track berhasil diusung kembali karena sesuatu hal, EP " Re-Abandoned, Forgotten & Rotting Alone " sangat wajib berada dalam daftar koleksi BDM berbahaya dari masa lalu dengan taste yang lebih mematikan lagi ! Of the several albums put out by this highly respected outfit, this is the one to get, regardless of whether you define yourself as being an old school or new school DM fan. It is one of those few albums that can successfully straddle the divide between both generations and come off as genuine. It’s unique in the sense that it was neither ahead of its time or just a little too late to be " the album " in terms of its genre, but was instead the right album at the right time to keep things interesting, right smack in the middle of the high period of DM reign in the early 90s. YOU MUST HAVE NOW !!!

* Songwriting: 9
* Originality: 8
* Memorability: 9
* Production: 9


Grausig - Embalmed Crucifixion ' Official Stream by Disembowel Records 





Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!