Matang Puluh - Takdir Tuhan
Edelweis Productions CD 2025
https://www.facebook.com/profile.php?id=100064646066008&mibextid=ZbWKwL
https://open.spotify.com/artist/57wzfNxRtTrF83n5hTt5DC?si=5Fa_nHOrR0mvYRssId5JVw
01. Takdir Tuhan (New Version) 06:05
02. Bercinta Dengan Setan (New Version) 07:00
03. Matang Puluh 08:54
04. Penyesalan Anak Durhaka 05:28
05. Tak Ada Ruang Pengampunan 06:48
06. Hanya Amal Semata Yang Tersisih 08:16
Deden Darmana - Vocals
Nena Ronaeni - Female Vocals
Iwan Suhirwan - Guitars
Adri Adriana - Guitars
Yudi Guntara - Keyboards
Ijal Caskim - Bass
Agung Gunawan - Drums
Gothic/Black Metal atau yang pada awalnya lebih dikenal sebagai Symphonic Black Metal, perkawin silang'an genre yang menawarkan pengalaman pendengaran yang lebih megah dan dramatis dibandingkan dengan black metal tradisional, dengan menambahkan elemen-elemen orkestra yang menciptakan atmosfer yang lebih luas dan dinamis pada awal kemunculannya ditahun 1990'an. akan panjang kalo w ceritakan ulang disini, langsung aja kita gilas informasinya dengan salah satu pengusungnya dari Majalengka, MATANG PULUH. dibentuk dari tahun 2001 band ini untuk pertama kalinya memperkenalkan eviden dokumentasi audionya tahun 2012 di 5 Way Split " Metal Brothers Compilation " bareng Suntixmati, Astana, Decade of Ruhani dan Shadow of Sadness. Sentuhan kearifan lokal memang menjadi salah satu landmark seperti kebanyakan band lainnya diawal karir musikal. Band ini meyakinkan dengan riff gitar yang simple namun kuat, irama yang mantap, suara keyboard simfoni yang sangat berpengaruh dan perpaduan yang seimbang antara vokal cewek dan growl and Screaming cowok. Perpaduan yang menjadi ciri khas band-band seperti Satan Kindergarten, Theatre of Tragey, The Sins of Thy Beloved atau Tristania pada awal kiprahnya mungkin tidak banyak merevolusi genre ini, namun dieksekusi dengan penuh sentuhan sederhana dengan kearifan lokal banget dan terdengar cukup meyakinkan pada lagu-lagu-nya menemukan perpaduan yang tepat antara melodi yang memikat dan energi seram yang terkadang tidak sesuai dengan ide mendasar-nya. Instead of focusing on energy, this song heavily relies on atmospheric horror elements.
" Takdir Tuhan " menjadi persembahan diawal setlist, dan ini adalah versi baru dari yang udah mereka abadikan sebelumnya. Secara musikal w kayaknya lebih menikmati banget sentuhan melodius dan harmoni-nya terdengar bahkan menenggelamkan dalam gelapnya malam, mid-tempo yang menarik untuk w goyang-goyangkan kepala terus didukung dengan kualitas recording yang balance, namun sayang w agak pesimis aja dengan penampilan female vokalnya yang teramat datar dan flat, yap bisa dimaklumi karakteristik seperti ini kerap banget terjadi, meski ga semuanya sih, tapi untuk penampilan vokal ceweknya ini harus mendapat polesan dan pengembangan yang lebih menarik karena beberapa kali progres vokal yang flat kerap engga sinkron alias fals karena taste polos-nya banget. Jika w bayangkan lagi seandainya Band ini memiliki karakter vocal cewek yang dinamis, berkarakter kuat, w jamin penampilan mereka jelas akan sangat menarik, ini dari sudut pandang w pribadi aja sih. dan yang seperti w tuliskan sebelumnya, w masih begitu terhipnotis dengan komposisi musikalnya sejauh ini, di lagu " Bercinta Dengan Setan ", lagi-lagi penampilan vocalis ceweknya kayaknya harus banyak dikembangkan lagi penempatan dan penggiringan intonasi nada vokal-nya biar tidak (sekali) lagi Flat terus dan bikin w mengernyitkan dahi. Meskipun secara keseluruhan suasana yang ditampilkan adalah suasana yang sedih dan suram, Matang Puluh beberapa kali berhasil menghindari jebakan untuk hanya bermain dalam tempo yang lambat. Setiap lagu memiliki variasi tempo yang cukup, mulai dari tempo yang lebih lambat, menengah, hingga beberapa bagian yang lebih cepat. Terlepas dari semua karakteristik gothic klasik dan doom yang jelas, Matang Puluh menemukan inspirasi dalam hard rock klasik atau menggunakan pengaruh dari black metal untuk mengaransemen part yang lebih cepat dan terdengar lebih jahat. Dan pada momen-momen di materi ini di mana gitar memainkan akord-akord rockin yang menarik lengkap dengan style melodic-nya menjadi bloking background dari instrumen synth yang lebih dominan. " Matang Puluh " lagunya mencoba mengajak pendengarnya lebih larut dalam lirik yang menyedihkan tentang kematian, meski beberapa tempo-nya tetap menyeduhkan keceriaan dengan headbang tempo. tanpa henti memang Matang Puluh dominan menyuguhkan tempo menarik dihampir semua part setelah beberapa kali membenamkan dalam kesedihan. The mix is outstanding, all instruments are balanced out well, and every essential element is highlighted at the right moment but not at female vocals. " Penyesalan Anak Durhaka ", bahkan w seperti mendengarkan suara anak kecil cewek, waduh. kualitas rekaman kayaknya dikerjakan ditempat dan waktu berbeda kayaknya, meski balance, namun masalah karakteristik, w lebih nyaman dengan 3 track sebelumnya sih. atmosfir permainan yang muram sering kali menjadi melodi utama untuk lagu-lagu di sini, sementara gitar paling sering hanya memberikan beberapa permainan blocking rythym serta beberapa loss string simple dan berat untuk memberikan kesan gelap dan gravitasi pada lagu-lagu tersebut, daripada menjadi pusat perhatian headbang act. Itu tidak berarti bahwa permainan gitar di sini tidak penting, meskipun nada gitar mungkin lebih berkesan daripada bagian-bagian itu sendiri - sangat besar, crushing dan mendominasi. Still, the band's decision to use this technique in a more symphonic metal style is an early example, and it works beautifully here; clearly the songwriting was well thought out with every aspect in mind, and the soundscapes the band can create with the dual vocals, layers of keyboards, violin, and death/doom inspired downtuned guitars is unique, memorable, and at times breathtaking. seperti halnya lagi untuk lagu " Tak Ada Ruang Pengampunan ", sound-nya lebih clean lagi mempertunjukkan sajian solo melodius. begitu pula " Hanya Amal Semata Yang Tersisih ", dengan lirik yang jauh terdengar positif dengan banyak pesan yang ingin mereka sampaikan meski sajian musikalnya terasa gelap mencekam. this may have just been a calculated attempt at riding the symphonic black/gothic metal phenomenon that was exploding around the time on indonesian scene.
As it is probably clear from the rest of the review, mungkin ga banyak yang dapat w tuliskan disini selalin sudut pandang pribadi tanpa sentimen negatif atau apalah namanya, secara musikal w sangat menikmati sekali permainannya, namun tidak untuk beberapa isian female maupun male vokal-nya, yang menurut w ini keindahan yang belum termaksimalkan saja. pengemasan sounding-nya balance dalam menyusun 6 track berdurasi hampir 43 menit yang sepertinya dikerjakan ditempat dan waktu berbeda. buat kalian fans Symphonic Gothic/Black Metal dengan sentuhan kearifan lokal bakal menyukai-nya. Not blackmetal dark, a different dark. A more dignified dark. The electric guitars are talented, but that isnt what the music centers on. The guitar shines the most when it is a blend of acoustic guitar under electric guitar. The sound on this album is all very layered, that is the main feel of the album.
* Songwriting: 7.8
* Originality: 6.5
* Memorability: 6.2
* Production: 8