Thoryvodis - Brigade Penghancur ' EP 2019

































Thoryvodis - Brigade Penghancur ' EP
Edelweiss Production & Records CD-R Pro 2019

01 Wwwaaarrrggghhh
02 Amunisi Pembunuh
03 Garda Terlaknat
04 Brigade Penghancur

Jamz Warlust - Guitar/Vocal
Burton Laurete - Bass

War metal is an Aggressive, Chaotic, and Heavily Death Metal influenced style of Black Metal. mungkin yang membedakan antara War Metal dengan Black Metal diantaranya adalah band War Metal biasanya tidak terlalu menampilkan gitar lead dan pick tremolo, tetapi mereka sangat bergantung pada power chord yang menekan. Band War Metal juga menampilkan solo gitar yang secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi, lebih bergaya Black Metal di gelombang awal daripada solo guitar pada gelombang kedua khas band daratan Norwegia. Tempo lagu-lagu-nya memang meningkat tajam, sering diselingi dengan ledakan kecepatan yang tiba-tiba seperti band Grindcore atau DM, yang dengan demikian panjang lagu biasanya disingkat menjadi sekitar tiga menit. dan Juga, jika karakteristik kebanyakan band Black Metal yang populer karena gaya vocal scream yang menyeramkan, karakteristik vokalis War Metal lebih menggeram dengan nada yang jauh lebih rendah seperti Death Metal. dibentuk sejak 1 Mei 2014, War Black Metal asal Jakarta Timur, THORYVODIS mungkin merangkai kekejaman komplek nan hitam in the vein Impiety, Infernal War, Immortal, Marduk, Bestial Warlust, Blasphemy, hingga mungkin Lord Belial. almost reinforces that terrible stereotype that all war metal sounds exactly the same, this black metal in its beast form. This material is evil, heavy and entirely devastating as it starts off with some heavy powerchords accompanied by a tolling bell to further that dark and murky atmosphere. Yes, Thoryvodis would honour the negative stereotypes of their art and then go personally yank the spines out of every naysayer with their Warrior, then rolling over their quivering, gelatinous corpses with a tank forged with the steel of Hell. If this sounds like a rousing recommendation for the album, well, it's not exactly. Musically, there is not much value aside from the ripping extremity, but to quote my favorite local gas station chain's slogan, " Brigade Penghancur ! "

Jika kalian hanya mencari warna melodius, musical progression, atau aksesibilitas, bersiap kalian bakal akan kecewa. " Brigade Penghancur " menggunakan riff Infernal War or Impiety-esque dengan penekanan yang lebih besar demi menyuarakan kejahatan dan mempercepatnya kehancuran serta kekacauan. Itu bisa dijelaskan sebagai titik tengah yang tepat antara Penghancuran dan kehancuran. Opening track, musikalitas mereka langsung nge-gas dengan " Wwwaaarrrggghhh ", layaknya anthemic track, ini memang seperti raung semangat berperang ala Thoryvodis ! No one but the most extreme individual will find any common ground with this music. To the normal person it would sound like a wall of noise about to crash down on the listener in rage and fury. pattern vokal yang seperti menjiwai desingan tremolo riff yang digeber secara cepat sejalan dengan gempuran machine drum makin bikin kekuatan lagu memekakkan ! tidak terlalu banyak melakukan variasi atau teknik tertentu, Thoryvodis ibarat-nya sudah tidak menggunakan pakem rem dan alat pengaman, laju temponya asli memang barbar jika Gw bayangin sendiri jika on stage. dan " Amunisi Pembunuh " masih menjadi Pemuja segala kekerasan musikal. karakteristik Drum tempo memang serba keras, dan riff guitar mendapatkan lebih banyak ruang dalam mengeksplor harmonisasi hitam dan jahat. riff-riff-nya meski tidak terlalu banyak meninggalkan kesan, tapi layaknya seperti atmosfir malaikat kematian datang menjemput ajal. bisa Gw gambarkan sebagai kekacauan yang tidak jelas. Ini memang adalah kekacauan, tetapi bukan jenis kekacauan dingin yang dimiliki. Banyak riff yang masih melakukan pengulangan. tremolo tune tunggal tampaknya seperti menggemakan " Terrorfront " nya Infernal War, tetapi begitu jauh sehingga pengaruhnya hampir tidak disengaja. is soon blown away by a Cacophany of Horrify distorted vocals and pseudo random drums. seperti orang yang pada tensi kemarahan meledak dan memaki, inilah gaya sumpah serapah yang intens mereka muntahkan. meledak keras berikutnya " Garda Terlaknat ", Think of Marduk on steroids and Infernal War on speed. Now bash them together. That's pretty much what this track is, and it's fucking devastation. dalam sumpah serah yang kian tidak terkendali, raungan vokalisnya tampil seperti cheerleader yang sangat provokatif. Seriously, the song writing here is second to none. The riffs cut, butcher and grind, the drums sound like a goddamn tank rolling around in your head, the bass rumbles the ground, and the vocals are harsh, angry and just horrific for the sound on this song. dan mesin penghancur final-nya adalah " Brigade Penghancur ", bener bener melumatkan pasukan musuh hingga menjadi abu. beberapa karakteristik Riffing coba mengingatkan Gw dengan gaya kontradiktif ala Morbid Angel era " Covenant " atau " Litany " nya Vader. sebenarnya Gw malah setuju jika band ini lebih memainkan koreoinstrumentasi kental Death Metal riff ketimbang elemen BM, dan lebih simpel-nya ini masih bagian solid dari wajah War Metal. It hardly can be conceived as Blackened Death metal, being stylistically governed by incessant blasting, double bass abuse, catchy rhythms with a pleasant vibe and a fast riffing style which has been better absorbed by dark epic DM.  This is definitely no record for sensitive minds and the question must be allowed whether it makes sense to present nothing else but permanent machinegun fire. For sure, diversity can kill the power of an album, but usually a iota of diversity does not do much harm. Nevertheless, and Indonesian Extreme metal still have better things to do than to think about different approaches.

So far, so good, this isn't particularly remarkable, but it's fun music that I enjoy listening to despite its overall lack of creativity. Produksi materi paling berisik sangat mendukung lagu-lagu-nya menjadi lebih Mega Aggressive. Gw engga mengatakan perpaduan barbar ini mengalami ketidakseimbangan, tapi ini adalah bentuk lain bagaimana Thoryvodis menggambarkan sendiri instrumentasi penghancuran ini bekerja lebih total dengan segala penjiwaannya. karakter produksi soundnya masih menampilkan Middle style, dan jika mungkin mereka lebih menebarkan Stereo panning low yang balance terutama di Produksi drumming-nya, Gw jamin ini bisa menjadi Kejahatan paling barbar yang ga akan pernah mereka lupakan. secara keseluruhan Gw menikmati sekali komposisi Harmoni Riff Guitar dari awal hingga akhir sebagai Motor segala kekejaman Machinegun fire Thoryvodis. aransemen-nya siap jadi rival serius bagi Eksistensi kebanyakan band War Metal Tanah air. If you enjoy blasting black/death and aren't a stickler for atmosphere and progression, you might as well try this; maybe 'fun' is the wrong word for music like this, but it's the only one I can think of. this is represents an unexpected leniency, but the band readjusts its arrangement immediately and everything goes right down into hell again. It is certainly an art in itself to fall victim to your own stubbornness without any cushioning. In addition, each and every song works and sets free an overdose of energy, radiation and devastation. Nevertheless, I wish the riffs would have more room to reveal their full potential. Be that as it may, if you want to listen to really fucking extreme war metal !

* Songwriting: 7
* Originality: 6
* Memorability: 7
* Production: 6

CHECK MINI TEASER MADE By LICMEDIA





Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!