Earth Crisis - The Discipline ' EP Digipack 2017
































Earth Crisis - The Discipline
Samstrong Records ' Digipack 2017

01 The Discipline
02 Behind The Mask
03 New Ethic
04 Time of Strife

Karl Buechner - Vocals
Scott Crouse - Guitars
Erick Edwards - Guitars
Ian Edwards - Bass
Dennis Merrick - Drums

Memorable banget saat menyebut nama EARTH CRISIS (EC), mungkin bagi kalian Diehard Hardcore fans tidak akan kesulitan mengingat era ke-emasan Hardcore metal diguncangkan dengan penampilan keren EC yang terbentuk sejak 1989 silam, salah satu Pioner Vegan Straightedge Hardcore terbaik dari Syracuse, New York. coz kalian pasti ga akan bakal melupakan Emerging Album terbaik " Destroy the Machines " mereka tahun 1995 via Victory Records yang sebelumnya telah ditandai lebih dulu dengan 2 EP paling fenomenal sepanjang karir EC, " All Out War " dan " Firestorm ", yupz, track " Firestorm " pasti sudah ga asing banget karena menjadi Anthem song band-band Hardcore seluruh dunia. nama EC memang sangat disegani karena dedikasi, pride dan Attitude-nya dalam Hardcore movement diera-nya. Earth Crisis, a band who pioneered Metalcore. meski sampai hari ini mereka masih menjadi band yang hebat, tapi tidak pernah benar-benar mendapat Populeritas yang pantas mereka dapatkan ketika pasar lebih dikuasai oleh sampah-sampah bertopeng metal dan Industri pengeruk profit. This is back when there was no over using of Chugging riffs/Breakdowns in Metalcore. Back when metalcore was creative and the bands weren't coping off one another. It almost has a Pantera feel to it, and many have said the same thing. dengan karakter kuat vokal seorang Karl Buechner, sengatan riff mematikan Scott Crouse dan ketukan drum keren Dennis Merrick, merekalah Inti senyawa tangguh nama EC hingga hari ini. memutar ingatan kembali, karakteristik EC Gw kenali dengan permainan riff Gitar yang keren dalam setiap komposisi. Dari typical hardcore sampai dengan melodi dan riffing yang nyaris membuat kacau namun justru kerap membawa banyak keragaman. selain itu karakteristk riff khas Punk adalah sesuatu yang cukup baru di tahun 1995. dan EC disebut sebagai band Hardcore pertama yang mengusung sound-nya lebih Metal ! Groovy chord riff then Progresses into a single note riffing playing over the intro riff, which then the two riffs combine together. It just proves how much they really Experimented with the riffs, and the song Structure. Most of the riffs have a Groove/hardcore Punk feel to it, and usually are very hooky. sukses dengan " Destroy ... ", ga butuh waktu lama bagi Karl Cs melanjutkan kembali agresinya dengan album ke-2 " Gomorrah's Season Ends " yang lebih Kompleks dan makin mengembangkan wajah menyegarkan metalcore. akhirnya populeritas mengantar mereka bergabung dengan Major label Roadrunner Records ketika tahun 1998 EC melepas album ke-3 " Breed the Killers ", yang menjadi album Metalcore paling manis ketika pertama kali gitaris Erick Edwards memutuskan bergabung (saudara dari bassis Ian Edwards .ed). kemudian tahun 2000, EC memutuskan kembali bergabung dengan Victory Records yang sangat berjasa membesarkan karir band untuk melepas album ke-4 " Slither " sebagai penebus kesalahannya harus tunduk dibawah tekanan Roadrunner Records, album ini sukses mengembalikan reputasi dan Fanbase mereka merapat lagi, lalu selang 1 tahun, album ke-5 " Last of the Sane " menandai Produktifitas EC sekaligus menjadikan " Last of the Sane " menjadi album perpisahan EC yang secara resmi menjadikan show terakhir mereka di " Hellfest 2001 " Syracuse,  sedih memang keputusan ini, tapi akhirnya pada tahun 2007 EC melakukan Reuni dengan penampilannya di event besar " Maryland Metal " dan " Hardcore Festival ", khabar baik ini yang akhirnya mengundang Century Media Records tertarik untuk meminang EC dalam rosternya dan 2 album dilahirkan " To the Death " dan " Neutralize the Threat " sebelum akhirnya EC hijrah ke Candlelight Records untuk melepas album ke- 8 nya " Salvation of Innocents ". Absen dari kegiatan tour, EC memutuskan bersemedi dan menyiapkan materi baru kembali setelah menjalin kerjasama baru dengan Boss-nya Trustkill Records, Josh Grabelle yang diketahui memulai Label baru bernama Bullet Tooth Records tahun 2010. Bullet Tooth Records sendiri masih memegang hak atas semua album yang dirilis melalui label Trustkill Records dan masih akan terus mencetak rilisan Trustkill plus menggunakan logo Trustkill. Karena tidak mungkin Trustkill sendiri akan terus merekrut band baru dan merilis baru, karena Trustkill sendiri telah dianggap sebagai label yang tidak produktif lagi. EC mempersembahkan EP pertamanya disini bertajuk " The Discipline " yang resmi rilis tahun 2015. 4 track yang masih enerjik menandakan EC masih bernafas panjang dan penampilan EC di Hammersonic kemaren menjadi pelepas Dahaga bagi Fans-nya di Indonesia. Well, dah terlalu panjang Gw cerita ya?? berbagi informasi bagi LIC lebih penting banget daripada cuman tebar pesona lebay dengan penampilan bahasa sok Intelek dan Cool itu namun basi aslinya koq hahahahaha .... Pertama-tama salut banget untuk Boss Aditya of Samstrong Records yang melisensi EP keren ini untuk pasaran Indonesia dengan kemasan yang Memanjakan sekali pokoknya dalam format Digipack. They don't go overboard, they do what is purely needed to make the song better. They aren't the best but there not in any way bad. Let's Check This Fucking Out !

If you want to found out where it kind of started. It helped Pioneer the genre and with out it Metalcore would maybe not even exist, this record deserves so much more fame. jika materi album seperti " To the Death ", " Neutralize the Threat ", dan " Salvation of Innocents " terlalu keras dan berdamai sekali dengan karakteristik pasar hari ini, kalian akan sangat terkejut jika " The Discipline " akan malah mengajak kita ke pesona materi-materi awal EC dari " All Out War " hingga " Gomorrah's Season Ends ", meski tempo-tempo lebih manis era " Breed the Killers " masih bersemayam kuat. ketika track pertama " The Discipline " meledak hangat di setlist awal, sebuah Track yang sangat Inspiratif dengan Pride awal EC konsis mengusung kembali Etos Straightedge sebagai Positive Self Liberation menjauhkan seseorang dari Racun yang menghancurkan seluruh hidupnya. EC masih sangat benar-benar peduli dengan apa yang mereka nyanyikan dan mainkan. Vocalis Karl Buechner melakukan yang terbaik dalam tugasnya ini. Shriek parau keras hardcore-nya benar-benar menusuk wajah kalian. meski Gw bukan seorang vegan, tapi sama sekali Gw tidak tersinggung oleh lirik yang berbicara tentang menghentikan bagaimana hewan harus kehilangan banyak bagian luarnya untuk diperlakukan oleh dunia ini, dan dengan lirik seperti ini Gw akan mengatakan hal yang sama. perpaduan Riff dan Groove Drum Skill tetap menjadi ritual yang menarik, meski tidak membungkus permainan yang cepat dan meledak ledak, Gw rasa, menikmati setiap Bar dan Lick-nya cukup menenangkan otak banget. didukung Produksi sound yang perlahan menggeser setiap keinginan mereka kembali ke era-nya, hasil garapan Gitaris Scott Crouse memang patut di apresiasi. jika Zeus adalah Master Enjiner perfek stuff hari ini, tapi tidak cukup mengembalikan EC pada era 90-an. By placing mid-paced thrash riffs between these lifts and drops in tempo, they manage to keep things interesting throughout all three of the songs on this song. The occasional little guitar solo fill doesn't hurt either. track ke-2 " Behind The Mask " adalah Aransemen lawas dari materi Demo tahun 1992 yang tidak pernah dirilis. lagu yang sempat dibuat disela-sela penggarapan lagu fenomenal macam " Wrath of Sanity " dan " Destroy the Machine ", memberi EC keputusan menggunakan kembali lagu ini meski tanpa Chorus Part-nya. Intro Awalnya kerasa gelap yang kemudian partisi Riff melodiusnya cukup menawarkan atmosfir greget hingga hentakan Mid-Tempo dengan teriakan parau Karl, well Gw serasa agak bergeser ingatan ke era 90-an banget. quickly made up in blistering rage and compelling emotional outbursts that hit home to me instantly and slightly murky, but always heavy and most important catchy. " New Ethic " membiaskan setiap persepsi nyata yang ingin Karl Ungkapkan pada baris paragrap terdengar menyatu dengan setiap intonasi beat tempo musik. EC still shows a love of thrash and early hardcore influence as both styles form the foundation of Erick and Scott playing. karakter Vokal Karl memang unik, sehingga beberapa kali sempat dinobatkan yang paling unik dan cool untuk Hardcore Metal style with lacked in actual talent or diversity, quickly made up in Blistering rage and compelling emotional outbursts that hit home to me instantly ! sayang pertemuan kita harus diakhiri memasuki track ke-4 " Time of Strife ", lagu yang masih menyimpan kekuatan hebat hingga saat ini dari respon terbaiknya sehingga versi pertamanya tahun 1993 pernah dirilis oleh Small DIY Kompilasi kaset oleh Structure Records (Canada). penampilan kontruksi aransemennya memang masih tercium aroma style seperti lagu " Behind the Mask " sekali, ya mungkin lahir pada era yang sama, EC merepresentasikan sentuhan tajam yang dibalut dengan sound lebih menampar muka. gaining a bit of a buzz among the Burgeoning Hardcore scene of the early 1990’s, they decided to go back into the studio to perfect the sound they Experimented with a year earlier. And while perfect it they did not, they certainly managed to mark a Stepforward for the Hardcore genre.

Overall, I still recommend this for fans of heavy music. The production for the record, done almost 23 years ago, has a sludgy vibe to it but fitting regardless. Mungkin di EP " The Discipline ", EC ingin bercerita dan nostalgia kembali dengan beberapa Momen yang tak terlupakan bagi mereka dan Fans, sehingga sekeras mungkin menjadi usaha EC dapat menghadirkan suasana paling mendukung agar EP " The Discipline " benar-benar terasa hidup serta nyata hari ini. terus terang pendapat pribadi Gw lebih condong menyukai materi seperti ini terlepas dengan masalah selera, kekuatan era 3 album awal EC masih yang terbaik, meski album barunya lebih sempurna. terima kasih untuk Samstrong Records untuk menyediakan rilisan resmi keren wajib punya bagi kalian Diehard Hardcore Fans, salah satu legenda hidup Hardcore terbaik dalam perkembangannya. By balancing the Esque Hardcore fully energy and the heaviness of extreme metal, they managed to craft a new, Sludgier sound that still contains plenty of fury Aggression and packed to the brim with testosterone and innovation, YOU MUST HAVE IT !!!










Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!