Kapital - Mantra
Armstretch Records CD 2020
01. Mantra 05:04
02. Memoar Sang Pembungkam 03:24
03. Alam Menggugat 03:49
04. Pekat Hitam 04:31
05. Bumi dan Plastik Kita 06:20
06. Obyektum Sexuality 04:01
07. Pemburu diburu 03:30
08. Ode Usang Oligarki 04:06
09. Niscaya 03:52
10. Renjana 04:14
Akhmad Akbar Haka Saputra - Vocal
Ari Wardhana - Guitar
Baken Nainggolan - Guitar
Arriezky Pratama - Bass
Ewien Saputra - Drums
Hellcome Back Intensifies and Emphasizes Borneo metal unit KAPITAL ! terhitung telah lebih dari satu dekade Tenggarong metal unit ini menjalani karir bermusik dan tentu bukan hal yang mudah seperti yang juga terjadi pada banyak band, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi siapapun saja yang menginjakan kaki di belantika musik tanah air. Kapital masih coba membuktikan eksistensinya dengan tetap produktif hingga saat ini melewati bongkar pasang formasi. kemudian jadi sebagian dari perayaan 15 tahun perjalanan musikal di peta musik keras Indonesia, tanpa banyak over posting over statemen ke medsos seperti telah jadi fenomena receh hari ini, menyampah dan membanjiri beranda karena pada kenyataan cuman hanya gimmick belaka, tiba-tiba Full album gress bertajuk " Mantra ", sudah dipersiapkan dalam hitungan hari aja untuk dilepaskan picu ledaknya, en ini Gw sebut Khabar terbaik dan ada yang menyegarkan PLUS mengejutkan tentunya disini. adalah masuknya 3 member turut memperkuat lini berbahaya Kapital, perkenalkan Gitaris Baken Nainggolan (Ex. Hellcrust, Siksa kubur, dan Betrayer) tentunya udah ga asing banget, drummer Ewien Saputra (Indonesia Baru band, the best drummer Festival Rock Indonesia versi Log Zhelebour tahun 2004), serta Bassis Ariz Pratama (Biang Kerok) yang formasi ini sudah dibuktikan daya bombastisnya ke hadapan ratusan metalheads Indonesia saat perform di Final Wacken Metal Battle Indonesia bulan Juni 2019 lalu di Soreang, Bandung, dan Gw sendiri juga jadi saksinya di event Brotherground 2019 Surabaya meski gagal liat performnya di Kota sendiri, Blitar, en prediksi Gw bener, kalo formasi ini memberi lebih banyak ruang ekspresi sangat luas bagi Kapital, mereka kini punya energi berlipat ganda, coz materi " Mantra " merupakan album yang didengungkan paling menguras tenaga dan isi kepala mereka. persis statemennya juga menjanjikan, jika " Mantra " tidak hanya akan menyuguhkan raungan distorsi yang memekakkan telinga saja, tetapi juga akan menghipnotis dengan unsur choir orkestrasi megah dan kelam kelam, alunan alat musik etnik dayak, serta kemunculan rapal mantra-mantra mistis suku dayak dan kutai di hampir semua lagu sebagai capture mistisitas kalimantan. is a great Representative for such a Phenomenon. I think we all decided on this material initially because that riff about one minute into the song is fucking devastating, but after that glorious twenty seconds, the guitars and bass basically just play Straightforward notes at one tempo for the next three solid minutes and not a single one of us ever wanted to play it again. Yess !!! meski (agak) pesimis dengan materi sebelumnya, " Mantra " bener-bener ngasih kejutan gokill dengan rajutan distorsi hebat ! mungkin bagi Gw pribadi, materi sebelumnya seperti " Semesta Rawa " kurang memberi tikaman yang Gw harapkan, dan " Mantra " telah menjadi penebus segala keraguan yang sempat bikin Gw pesimis. nama Kapital sudah sangat populer pada saat ini, ini benar-benar seperti melihat band pada autopilot, yang mungkin terdengar aneh mengingat jika itu adalah album mereka yang paling ikonik dan fitur lagu paling populer, tetapi itu benar. Kegigihan yang diilhami dari Idealisme Kapital sejak dideklarasikan 2006 silam. seiring perjalanan karir musikal yang mengalami Evolusi hampir sepenuhnya perlahan hilang beberapa typical kual band pada saat ini, dan itu sangatlah wajar digantikan dengan rasa kewajiban yang sangat diperhitungkan. Hampir semua fokus karakteristik sounding riff diuji hingga tingkat yang paling ekstrem. Setiap kali itu terdengar seperti mereka akan benar-benar pecah menjadi semacam agresi unhinged, it steps back and starts plodding with super pedestrian Groove riffs!!!.
It's hard to really describe the problems with the album outside of just calling it speaker in or half-assed, because that's really all it is. It's the exact same type of riff structure and songwriting flow that made the Sophomore songs assault ! dengan struktur musikal sedemikian rupa sehingga Kapital merampok diri mereka sendiri dari ketegangan dramatis atas progres formasi ini seperti yang pernah diungkapkan oleh Frontman Band, Diakui memang materi ini bisa jadi akan melampaui ekspektasi Peluru Tajam Indonesia atas Perubahan formasi yang cukup dramatis di akhir tahun lalu, telah melahirkan potensi kekuatan terbaik dari sektor performa panggung dan aransemen musik band atas Gagasan-gagasan berspektrum liar dari vocalis Akbar Haka dan Gitaris Ari Wardhana sebagai mainframe kapital untuk menemukan geraman lebih murka dan teriakan lebih provokatif, terutama soal kerusakan alam dan lingkungan yang dibahasakan lebih puitis. sejak merilis video clip untuk album ini, " Mantra " yang diposting 1 Oktober 2019 via Distorsi TV telah menjangkau 41.227 view lebih sampai hari ini, Gw disuguhi pemandangan angker akan progres musikal yang sama skali ga Gw bayangin, bertambah gelap dan mistis. Apa yang tersisa ketika elemen metalcore dan MDM mengerak makin keras dari jiwa simfonik musikal, dan merobek batasan tradisi. Surprize !, segalanya terasa seperti evolusi alami, dan Gw rasa masih begitu mendasar karakteristik yang Kapital pertahankan dengan banyak variasi konsisten dan indah, layak banget untuk kalian yang mengidamkan intensitas menghujam ! " Mantra " mengisi pada setlist pertama cukup ngasih pijar api membara dengan musikal menyengatnya. Gw rasa bobot komposisinya jelas makin berisi dari sebelumnya, dan suntikan darah segar 3 member baru disini telah ngasih pengalaman baru bagi vocalis Akbar Haka dan Gitaris Ari Wardhana mengeksplor ide paling dramatis. taste metalcore yang seperti kalian kenal dalam tubuh Kapital terasa lebih berat seperti kita sedang menikmati ke warna Deathcore, yah meski tidak melepaskan banyak pengaruh sebelumnya. ketukan Blastbeat juga banyak mewarnai komposisi. duet gitaris Ari dan Baken memang pemegang mata tajam eksplorasi dentuman dasyat drummer Ewien yang udah ga diragukan lagi kemampuannya berada di balik instrumen gebuk. dan penampilan vokal Akbar jadi makin powerfully saat angin segar bergelayut disini, sisa-nya balutan elemen Belian etnis khas asli suku Dayak nambah mistis dan epik atmosfir dimainkan oleh Tetua Kutai Adat lawas desa Kedang Ipil. skema musikal pada umumnya bergeser bolak-balik antara peledakan keras dengan atmosfer tengah, dengan mengandalkan Sampling Synthesizer dan picking tremolo untuk menghasilkan atmosfer gelap mencekam. Gw benar-benar menikmatinya ketika lagu-lagu melambat dan membiarkan bloking harmoni gelapnya mengambil kendali, karena bagian-bagian ini benar-benar mengilhami komposisi dengan sihir misterius dan bertanya-tanya bahwa konsep musik seperti ini memang selalu unggul dalam penciptakan di mata pikiran. Berteriak dari puncak menara es yang menjulang tinggi, naga-naga menukik ke bawah untuk membakar sisa-sisa kehidupan terakhir dalam lanskap gelapnya hutan pedalaman Kalimantan, dan tema-tema menarik lainnya yang terus menerus menghiasi pikiran. Gempuran Blastbeat sepertinya pada materi kali ini adalah kadar dominasi paling keras yang pernah Gw dengarkan dari Kapital, check " Memoar Sang Pembungkam ", raungan Low Growl, Harsh hingga Clean vokal akbar makin mendapat tantangan hebat diantara ledakan bertubi tubi. Gw rasa pengaruh masuknya Baken cukup ngasih pergeseran warna Kapital dari sebelumnya, ditambah pukulan drum Ewien. tremolo yang terinspirasi 2nd wave yang lebih tradisional, memilih riff hingga riff yang lebih dinamis, melodi dan downtune riff berat, saling melengkapi dengan cukup baik. sebenarnya kalo Gw coba cerna perlahan dengan play 2-3 kali, Gw menemukan perpadukan karakter yang terbilang simply namun dimainkan dengan sangat megah ! menggunakan tempat yang begitu mencolok dalam perpaduan, Gw seperti menangkap warna awal model Atmospheric riff ala band Black metal Emperor cukup terlihat ke titik di mana beberapa orang mungkin menganggap ini lebih dari sekadar homage dan mungkin sebuah pengaruh. for the most part, very powerful, agressive and ear shattering also is a much more interesting track, being a very energetic, fast, and groovy track that engaged me completely. Style Riff kental melodic DM menghujam kejam kemudian di " Alam Menggugat ", yang memiliki part anthem lyric memorable untuk reff " Akankah manusia kan hidup lebih lama / dari mahkluk lemah lainnya / alam kan menggugat apa yang kau buat / baik buruk kau yang menentukan sebabnya ", nice ! mengikat komposisi yang saling membentuk karakter permainan yang catchy, Gw rasa lagu ini sangat kuat. " Pekat Hitam ", lumayan mendinginkan tensi yang sudah terbakar hebat sebelumnya dengan sentuhan melodius yang begitu kental, The breakdowns all blend together and really are not that distinguishable from song to song. However, the breakdown containing the most ass-kickery must be the first breakdown. epik track yang siap jadi soundtrack kita disaat merenung tentang kehidupan. Gw acungi jempol sepenuhnya karena materi keseluruhan " Mantra " ini memang sangat berbobot, dari lirik dan aransemen musikal seperti sudah pernah Kapital ungkapkan ketika terseret menjadi pesakitan di kursi Pengadilan Musik DCDC episode ke-38. melibatkan instrumen etnis asli Suku Dayak, " Bumi dan Plastik Kita " mengawali opening track dengan perpaduan sentuhan asyik kedalam kekuatan distorsi metal. Then a driving, Breakdown riff, and a cadence on the snare, which is about to herald the onslaught of a Huge Brutal Mosh Riff. The riff sucks, of course, just the band jamming on low or open frets while the singer growls over them, before a sophisticated secondary pause and Another Sledgehammer mosh riff of no interest or curiosity whatsoever. ga banyak menampilkan partisi aransemen yang rumit dan menguras konsentrasi, Kapital masih ga berhenti memberi sengatan mematikan dengan kultur barbar musikalnya. termasuk juga " Obyektum Sexuality ", gempuran Blastbeat mengguncang hebat lewat suguhan Sound crunchy en Modern. dua atau tiga ide yang bisa dikembangkan dalam siklus riff sebelumnya memang benar-benar dilempar keluar sehingga menghipnotis zombie tanpa Pikiran di performance live bisa mendapatkan ketakutan mereka, Grinding blastbeat dan melenturkan otot yang kejang di sisi lain.dan sekarang, jika kalian mengambil proses matang dan paling menguras ini kemudian mengumpulkannya dalam pola yang sedikit berbeda, kalian telah menemukan esensi yang Gw katakan berulang diatas. jangan pernah skip untuk " Pemburu diburu ", track asyik yang mengcengkeram banget Insting Headbang-nya dari awal hingga akhir part. hingga pada menit ke-30 ini, Gw menikmati sekali produksi sound-nya makin excellent modern wide panning, sehingga ruang Kamar Gw seakan penuh dengan distorsi yang dipercikkan materi yang dikerjakan sendiri oleh Gitaris Ari Wardhana, cool ! mendekati pada menit menit akhir, 3 track berikutnya " Ode Usang Oligarki " terdengar masih mencengkeram sekali sajiannya meski kemudian perlahan menurun tensi ber api api-nya di " Niscaya " dan " Renjana ", seperti menuju cooling down setelah telinga kita digempur abis abisan dengan intensitas biadab, walau ledakan Blastbeat masih beberapa kali terjadi sebagai terapi kejut, puncak durasi total hampir menit ke 43, sangat memuaskan dahaga menikmati materi yg lebih click banget dengan taste Gw. The songs are all good stuff, complex, intricate, dynamic and heavy. However, some really stand as the album In terms of heaviness and Intensity.
Overall, " Mantra " is fantastic and Sophisticated material. While a bit more accessible and heavy as fuck ! Kombinasi sesi yang variatif, tremolo pick yang disertai dengan Blastbeat powerfully, dan breakdown yang menghancurkan, tritone basic, dilakukan dengan pengalaman panjang en detil yang tinggi, menciptakan materi yang bener bener terdengar kohesif, menyenangkan, meskipun tidak terlalu ada sesuatu yang baru, kegilaan yang tak henti-hentinya kadang-kadang cooling down oleh sedikit melodi, terutama yang diilhami oleh karakteristik metalcore atau mengandalkan beberapa oktaf akord, solo guitar, atau instrumental yang terdengar lebih tenang namun menghancurkan, yang memungkinkan pendengarnya mengambil napas sebelum dihempaskan kembali lagi di tengah-tengah Moshpit Crowd. Secara lirik dan komposisi, Vocalis Akbar kian matang dalam literasinya, terutama jika dibandingkan dengan rilis sebelumnya. Seperti yang Gw katakan sebelumnya, ada banyak perubahan tempo, dan penggunaan disonansi, tritone, akor oktaf, precious scales, dan sebagainya semakin keren dengan permainan yang serba solid dimainkan dengan presisi menggampar banget dari berbagai sisi. sentuhan yang ga terlupakan disini adalah instrument etnis asli Borneo Island dimainkan oleh banyak seniman daerah makin menambah kultus materi " Mantra " terasa hidup dan menyatu dalam distorsi, seperti kita mengenal banget warna materi " Roots " Nya Sepultura. produksi sound yang jauh lebih menggayang dengan segala keangkeran style Deathcore yang gelap, harmonis dan mistis. so buat kalian yang pengen menjajal taste Kapital yang lebih Biadab, Sangat Gw rekomendasikan segera menikmati kegilaan totalnya di " Mantra ". The main word that sums this album up for me is " Damnated ". It’s the metal equivalent of pre-packed meat. Perfectly cut into shape via pro-tools, sitting on its clean polystyrene tray of production, ready for sale on a mass scale. Yes, it’s got its brutal points, but it’s not brutal in the true death metal sense of the word. It’s just missing teeth for me, which is kind of like Punch Mike Tyson on rings. Good enough, but there’s scarier, uglier and dare I say it … The repetition and feigned anger will kill me long before becoming a scene kid will make me kill myself. But perhaps Kapital will kill the " core " in their sound eventually , and even if they don’t, at least they create hope for the genre. Buy this record today, and you will love every goddamned second of it, YOU MUST HAVE IT !!!!
* Songwriting: 9* Originality: 8* Memorability: 8.5* Production: 9



0 Comments:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar TERBAIK kalian disini, enjoy the sickness !