Azaab - Summoning the Cataclysm CD 2022

Azaab - Summoning the Cataclysm
Maxima Music Pro & Satanath Records CD 2022
https://www.facebook.com/azaabmetal/
https://www.instagram.com/azaab_deathmetal/
https://www.youtube.com/channel/UChN-Iij-GelYf2Mj_4ozn1g
https://azaab.bandcamp.com/

01. Pandemonium Twilight 02:04    
02. Carbon Plague 04:11      
03. A Hollow Pact 04:39      
04. Preachers of Hate 03:58      
05. When Worlds Collide 04:49    
06. The Infernal Citadel 05:02    
07. Trophies of Flesh 04:11      
08. The Empty Throne (Decapitated cover) 04:34      
09. B.L.O.O.D.B.O.R.N 04:40
   

Saad Latif - Vocals
Shahab Khan - Guitars
Afraz Mamoon - Guitars
Waqar Ghayas - Bass
Adhytia Perkasa - Drums


Dari persentase 97% jumlah penduduk, Pakistan menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar kedua di dunia setelah Indonesia yang berada di Asia Selatan. Scene Pakistan memang w kenal lama sejak awal 2000 an silam dengan mengenal nama Shreeder Guitarist kayak Faraz Anwar, scene ini juga memiliki beberapa band metal make nama ga jauh dari imej islamic-nya seperti Farrukh Kabir, Jangli Jaggas, Mizraab, Karachi Butcher Clan, Munkar, Sifr, Taarma, Tabahi, Takatak, Zanskar, en masih banyak lagi lainnya. karena w engga sedang ingin bercerita panjang tentang scene, coz ada 1 nama yang sejak 2016 telah menarik perhatian dengan karakteristik Progressive Death Metal, AZAAB ! band bentukan dari pecahan band Death/Thrash Metal, Depletion seperti diantaranya ada frontman serta mastermind gitaris Shahab Khan kemudian membentuk tantangan musikal baru untuk ngemainin beberapa level lebih skillfully diantara elemen old school and technical, melodic dan brutalitas style. en yang menambah kebanggaan serta poin plus-nya disini adalah penampilan Drummer keren scene asli tanah air, yup Adhytia Perkasa, yang namanya tentu udah familiar banget dikenal di nama Siksakubur, setelah sebelumnya memukau di nama beken kayak Corporation of Bleeding, Funeral Inception, en kini juga memperkuat barisan Goatmaster dan masih banyak lagi projek'an classic rock kafe-nya. bukan tanpa perhitungan sembarangan dan dukungan teknologi saat yang mendukung, alasan frontman Shahab Khan cs jelas sangat mendasar memutuskan untuk memakai deadly strikes Adhytia Perkasa di debut full album Azaab " Summoning The Cataclysm " will reveal a spectrum of violence as polished as beast soaring. materi baru yang jelas menjadi semakin matang-nya band pasca memperkenalkan 2 single sebelumnya, Azaab telah menemukan taring yang mereka cari selama ini. surprise banget aja w ketika pertama kali mendengarkannya, damn this cool stuff ! memadukan karakteristik menawan ala Decrepit Birth era " Polarity " Decapitated era " Organic Hallucinosis " juga Death " Symbolic " kemudian juga aroma gelap ala Morbid Angel era " Domination " engga ketinggalan sekali, Azaab seperti ingin lebih mengkultuskan lagi setiap kegelapan menjadi semakin bernyawa dengan sentuhan musikalitas tanpa batas-nya. Materinya sangat terasa imajinatif dan menggugah pikiran, namun Azaab coba menyederhanakan kembali dengan skill mumpuni mereka. There's plenty of alternating between the more technical and simpler passages that makes for a terribly fluid ensemble opting for a very emotional and tormented sound, which, surprise surprise, executes perfectly.   

Mungkin seperti kebanyakan band-band hari ini yang terus coba mendorong batas-batas seperti apa Sounding TDM Modern, meski secara bertahap menghilangkan segala bentuk art yang tersisa dan meningkatkan kualitas sambil memfokuskan energi, secara bertahap, semakin jauh menuju titik klimaks lengkap. Ini seperti tujuan akhir, di mana setiap kekuatan yang diasah dari upaya sebelumnya bersatu demi menyambut obsesi band yang terkadang sulit dipahami (yang mungkin juga sebagian besar band akhirnya tidak pernah mencapai-nya), mengungkapkan tujuan mereka secara utuh. Musik yang secara teknis sempurna coba melayani panggilan yang lebih menantang. track pertama dimulai dengan " Pandemonium Twilight ", atmosfir misterious, gelap dan megah dengan sentuhan Strings Piano orkestral lumayan mencekam adalah atmosfir ekpik di awal sebelum terjadinya ledakan eksplosif utama Azaab, karena siksaan musikal awal kemudian meluap hebat di " Carbon Plague ", hentakan twin pedal powerfully mengantar sajian aransemen Death metal dinamis yang terdengar modern. Azaab masih mengusung milenium baru dengan pendekatan teknis yang sangat mengesankan tentunya. dari Sisi TDM telah mengambil banyak momentum selama beberapa dekade terakhir. Umumnya, konsep ini menjadi semakin berbeda dari musik DM " Old School " yang lebih agresif secara tradisional. Dengan fokus pada beberapa riff yang kompleks, namun terdengar mirip, dan produksi sounding yang boleh dibilang mencolok sebagai warna modern di luar konteks klasiknya. konstruksi Riffing melodius dan menarik dari 7 Strings w rasa memang kerap menciptakan warna yang berbeda dengan tune-tune unik dari Shahab Khan bersanding harmonis bareng Afraz Mamoon memang kerap menjadi pemicu lahir-nya ide-ide brilian drummer Adhytia Perkasa demi menyempurnakan karakteristik menawan Azaab. raungan low growl Nicholas Vahdias-nya Evocator serta Aissam El Hassani-nya Vile Utopia langsung didaulat berduet pada set track ini juga engga mengecewakan power-nya, karakteristik in the vein  Bill Robinson -nya Decrepit Birth banget, I feel that the band is anchored in pure brutality, embellished by more complex elements! lalu track " A Hollow Pact " masih seperti menjadi part lanjut dari " Carbon Plague ", masih dengan tempo kalem namun terasa Bombastis dan Powerfully menebarkan atmosfir kegelapannya. dan kini penampilan vocalis utama, Saad Latif rupanya masih membawa aroma 2 vocalis tamu sebelumnya. meski rasanya aransemen terkesan simply, rupanya Azaab masih konsisten ada-nya banyak pergantian antara part yang lebih teknis dan simply membuat ansambel yang sangat menarik tentunya. di struktur lagu ini Azaab seperti dengan mulus beralih dari crushing ke alur power chord yang lebih lambat dengan semangat pada bagian chorus. Kemudian langsung ke part yang memicu trance gelap di tengah berdasarkan tuning dasar; menarik sekali untuk Azaab ga berhenti berpetualang untuk dinamika death metal dinamis. seperti setiap riff pada materi ini benar-benar diperhitungkan banget, rasanya seperti band kawakan yang sudah lama menulis kemudian menyempurnakan kembali sebuah lagu, dan menyempurnakannya lagi dan itu selalu meninggalkan taste artistik menawan, karena memang w rasa materinya lebih imajinatif dan menggugah pikiran sekali, damn cool ! meski pembawaan-nya ingin seperti meledak-ledak hebat, Azaab selalu mereduksi power mereka dengan sajian skilling full banget. The hubristic fantasy and wonder of youth channeled through the structure and discipline of maturity - the best of both worlds. At no point does the music ever feel self-indulgent, or like the natural artistic momentum of the music has taken on a mind of its own straying away from the plot. sajian melodius demi melodius adalah konsepsional paling mendasar dari Azaab yang kemudian di implimentasikan dengan kerangka manuskrip yang masif hampir disetiap bar, tak lupa sayatan-sayatan lead menarik seakan menjadi salah satu elemen tak terpisahkan, seperti " Preachers of Hate ", Riff Gitar adalah aspek paling sentral dari hampir keseluruhan konstruksi lagu, yang baik atau buruk penulisan lagu hampir seluruhnya berkisar pada keajaiban gitaris mastermind Shahab Khan yang juga mengerjakan semua proses Mixing hingga mastering album ini. Musisi lain juga jelas terdengar, tetapi tidak ada momen di " Summoning the Cataclysm " yang berlalu begitu saja di mana ada pertanyaan apa yang selalu mendorong Azaab selalu terbaca istimewa dan santuy dalam setiap aransemen lagu-nya. Datang dari pengalaman mengesankan sebelumnya, Azaab berupaya keras dapat terus menyegarkan lagi representasi ingatan kita dengan rancangan kanvas musik virtual dengan efisiensi brutal yang cocok untuk fans genre formula dinamis. Stagnasi dan elemen turunan selalu setara dengan gerakan ini, tentu saja, tetapi memberikan iluminasi sejati di atas dan di luar cakupan yang telah ditentukan merupakan kejutan yang ending-nya disambut sangat baik. I certainly enjoy the cerebral challenges of a good metal band, sadly so few and far between these days, but when you’re challenged on both a mental and emotional level to either pay attention or miss something memorable it marks the grand book with yet another solid band that offers more in the way of good music and less in a boring image or casual repetition. " Summoning the Cataclysm " wins the coveted pay great attention ! lalu " When Worlds Collide " terus menginvansi dengan jurus jurus menarik tanpa banyak melakukan pengulangan berarti, yang kali ini Gitaris Bobby Koelble-nya Death era " Symbolic " menyumbangkan sayatan solo melodius-nya, even more unique and perfectly emphasized the pessimistic character of the whole songs. konstruksi musikalnya sekali lagi lebih fokus menekan beberapa sentuhan dinamis meski masih tertebak arah bar berikut-nya, namun beberapa inovasi-nya kerap mengundang decak kagum buat kalian fans keindahan harmoni dan tune. setelah penampilan solo tamu Bobby Koelble, pada track " The Infernal Citadel ", giliran Philippe Tougas-nya First Fragment juga engga kalah mengagumkan sayatan solo lead-nya. alur konvensional komposisi-nya tidak benar-benar memfokuskan semua proses pemikiran w pada musik,  who offer a multitude of fast and brutal riffs yet manage to shine in wonderfully melodic solo parts in almost each song that recall the brilliance of heavy and progressive metal legends of the eighties and nineties never letting up it's aggressive and unforgiving tone, but the record of course has the inclusion of many melodic parts, all of which kick ass. " Trophies of Flesh ", dengan Introduce clean guitar epic menawan sebelum gempuran hypersnare, tidak seperti track sebelum-sebelumnya, sentuhan melodius seperti engga terlepaskan meski berbeda porsi masing-masing-nya, sehingga Identitas musikal Azaab masih terjaga imajinatif. songs are also slightly toned-down in the technicality and speed departments in exchange for more immediately memorable tunes. This can be seen as a good or a bad thing depending on your perspective. The leads bring these haunting elements that are contrasted with the extreme violence of the blasts and fast riffs, but the band will also tackle a cover of a well known band, the Polish Decapitated. sebagai salah satu dedikasi musikal influence, Azaab mengkover ulang " The Empty Throne " nya Decapitated. masih jadi iconic kalo track ini emang memiliki sajian lead yang terasa muram dan atmosferik dengan nada-nada panjang yang meraung raung pilu dan frasa simple diwarnai dengan segala kepedihan tema masih menurut w part paling menarik lagu ini era " The Negation ". dan sebagai closing setlist, Salah satu Track unggulan Azaab di album ini, " B.L.O.O.D.B.O.R.N " adalah karnaval display skill paling mumpuni buat Azaab untuk unjuk eksistensi improving-nya. Gitaris Afraz Mamoon memang paling dominan sebagai penyaji lead solo guitar dengan jemari ajib-nya di seluruh materi " Summoning the Cataclysm ". dan yang unik-nya lagi belum w omongin adalah penampilan vocalis Saad Latif di beberapa part akhir lagu dengan effect vocal robot-nya mengingatkan w dengan style Cynic.

While this album is a step in the right direction, overall it’s just focused enough, " Summoning the Cataclysm " " is showcases a near-perfect blend of melody, brutality, and technicality !!! memiliki banyak Tune yang sangat jahat meskipun penuh gairah dan solicitous, dan itulah adalah hal lain yang dicapai album berkualitas ini, sangat mengerikan dan gelap, hampir membangkitkan perasaan putus asa. hampir keseluruhan lagu-nya begitu dinamis, groovy tapi emosional, memiliki riff yang sangat menendang pantat, dan hook yang menarik, sangat bergantung pada struktur, yang membuat sisi progresif dari album ini begitu hebat; bukannya hanya 90 detik wankery tanpa berpikir di setiap lagu, coz setiap lagu memiliki melodi yang diproses dengan sangat diperhitungkan dan benar-benar match dengan komposisi lagu tersebut, oleh karena itu Azaab selalu berusaha mempertahankan fokus dan menahan diri agar tidak tampil membosankan. pencapaian yang luar biasa w rasa udah Azaab dapatkan pada point akhir tulisan ini, hampir ga ada catatan minus selama durasi hampir 39 menit. package DM Dinamis ala Decrepit Birth era " Polarity " Decapitated era " Organic Hallucinosis " juga Death " Symbolic " kemudian aroma gelap ala Morbid Angel juga engga ketinggalan, sepertinya menjadi penggambaran sederhana sajian keren ini, sehingga fans musikal dinamis ga perlu ragu ato berfikir panjang untuk mendapatkannya coz kemasan sounding serta kualitas menawan materi ini adalah taruhan serius-nya. it would still be a very good record, probably worth at least an 90% on here. If you want an intensely emotional, riveting, gorgeously written and flawlessly performed chunk of metal, go listen and buy to this now !

* Songwriting: 9
* Originality: 8
* Memorability: 8.5
* Production: 9



Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!