Noose Bound - To The Same End CD 2022

 
Noose Bound - To The Same End
Samstrong Records & Set The Fire Records CD 2022
https://twitter.com/noosebound
https://www.instagram.com/nooseboundhc

01. No Escape 03:20
02. The Needle 02:35
03. Haplessburg 02:59
04. Course of Remorse 03:13
05. Serpent, Servant (Ft. Nanda - Sharkbite) 02:55
06. Greeting Grief 02:22
07. Lost in the Plot (Ft. Fauzi - Hand of Hope) 03:14
08. Paint Me Red 02:47
09. Menghasut Maut 03:54
10. Idle Call (Ft. Patricia Levyta) 04:25


Bagaskoro Akmal - Vocals
Devrizal Idris Maruapey - Guitars
M. Rijaluddin - Guitars
Alfin Ramadhan - Bass
Raditya Rio - Drums


Masih dari Malang city, scene yang masih diakui menjadi basis berkembang kuat movement Hardcore, meski tidak se-masif era 90 serta awal 2000 an, Malang tetap solid menjadi gudang-nya ! berikut w kenalin nama NOOSE BOUND, unit Metallic Hardcore/Heavy Metalcore with Incorporating a dark, angry, aggressive, and punishing hardcore sound, fused with metal elements in their music. blending typical death metal, hardcore, beatdown, mathcore, post-hardcore hingga Hardcore Punk masih menjadi komposisi kental ketika band bentukan tahun 2017 ini menggeber masterpiece-nya dengan sound yang berat, dilengkapi dengan nuansa gelap, catchy bouncy, juga sentuhan chaotic! en pada hal ini w lebih nyaman menyebut konseptual mereka adalah taste Metallic Hardcore ketimbang Metalcore, coz muatan cita rasa band ini masih Out of the box (sorry ini cuman opini w pribadi aja ya .ed), mengingatkan w dengan warna Metallic Hardcore 90'an era Disembodied, Zao, Earth Crisis, Merauder yang pada hari ini menjelma menjadi nama-nama pem-populer barunya seperti Knocked Loose, Code Orange, Jesus Piece, dan Incendiary. mengusung tema lirik-lirik introspektif dalam rima penuh amarah, kecemasan, keputusasaan, juga refleksi diri yang semuanya berkutat dalam garis hidup dan mati. Noose Bound berusaha mengaburkan batasan antara hardcore dan metal dengan membawa pendengar mereka menikmati riff-riff kelam dalam balutan beat hardcore punk, two-step, down tempo, blast beat, hingga break down yang eksplosif dan berenergi. Mereka mengemas semua materinya dengan sound yang berat, dilengkapi dengan nuansa yang gelap, karakter yang selama ini selalu mereka bawa dan sudah menjadi ciri khas Noose Bound tentunya. The music is heavy and downtuned and possessed of an inescapable groove. It's metal played by hardcore kids who have the good sense to leave out the solos, and overproduction that tends to bog down traditional metal.

Bands constantly try and outdo one another. Be it speed, technicality or heaviness, it’s a game of one-upping. Take heaviness, for example. Ever since Korn put rubber bands on their guitars and jangled them around, bands have detuning their guitars to be heavier and heavier. Noose Bound membuka serangan perdana dengan track " No Escape ", meski tidak dengan letupan mengerikan seperti yang kita bayangkan sebelumnya, Noose Bound cukup mengawali-nya dengan mid-tempo yang selanjutnya bakal dihabisi dengan blastbeat snare yang mendengung keras ! meletakkan dasar karakter metal hardcore intens yang sarat kerusakan. While most bands trying to achieve maximum heaviness opt for brutal sounding faux-death metal vocals, Disembodied keep with a harsh shout/spoken word vocal delivery. It works well with the music and helps convey the emotion portrayed by the music. komposisi-nya rancak, dari pelan, menengah dan ngebut dengan performa maksimum nan powerfully bobot invasi-nya. dari Harsh & Low growl vokill Bagaskoro Akmal rasanya memberi dominasi performa band, kemudian duet mantap Devrizal Idris Maruapey & M. Rijaluddin, cabikan bass Alfin Ramadhan dan gebukan Drum Raditya Rio memang solid team penggerak mesin Noose Bound ! Occasional clean guitar membawa Integritas ke dalam pikiran, Penggabungan ide mereka ke dalam lagu bekerja dengan baik dan menciptakan atmosfir materi menjadi terasa gelap. memberikan dinamika yang disambut baik, terutama saat membangun hingga menghancurkan. Meskipun berlimpah, gaya barbar tidak terdengar dipaksakan atau tidak pada tempatnya. gaya breakdown riffing yang lebih berat dan lambat selain breakdown yang digerakkan oleh tendangan twin pedal yang berat dan cepat. memang sih ga ada yang terdengar baru selain representasi kejayaan Metallic hardcore era 90-an dikumandangkan kembali hari ini ketika serbuan Emo sok metal semakin menjijikkan, yang setiap mendengar breadown part selalu di klaim deathcore yang opini keluar-nya hahaha. Clearly taking a few pages out of the " How to play hardcore like Integrity " handbook Disembodied drops some of the Slayeresque leads in favor of playing a more slowed thrash-riff battering. Keeping in line with other more metal leaning hardcore acts at the time such as Morning Again and One King Down, they stick with playing what they know and not deviating too far from the norm. " The Needle ", teriakan parau Bagaskoro emang super banget menjadi iconic untuk Noose Bound, gimana tidak setiap teriakannya adalah orkestrasi kebiadaban. Noose Bound shows a love of thrash and early hardcore influence as both styles form the foundation such an infectious groove, that Pantera should be proud of the band for Earth Crisis still paying an ode to the masters of the groove. pengaruh kuat nama Earth Crisis memang terbaca sekali, dari Font band hingga riff characteristical di " The Needle ", quickly made up in blistering rage and compelling emotional outbursts that hit home to me instantly. In terms of vocal performances in hardcore, I’d say that this would be one to beat because if you can imagine a man past the edge of sanity and tearing his vocal chords without a care in the world, you might have an idea of what to expect! diunggulkan dalam hal promosi album, track " Haplessburg ", rasanya cukup mewakili hampir keseluruhan materi " To The Same End " banget, representasi kebiadaban Hardcore dengan taste yang ga tergantikan kejahatan megah-nya. This is back when there was no over using of chugging riffs/breakdowns in metalcore. Back when metalcore was creative and the bands weren't coping off one another. It almost has a Pantera feel to it, and many have said the same thing. " Course of Remorse " , riff akord groovy berkembang menjadi riff satu nada yang dimainkan di atas riff intro, yang kemudian kedua riff digabungkan secara bersamaan. membuktikan betapa mereka benar-benar bereksperimen dengan riff, dan struktur lagu. An absolutely crushing bass tone, excellent usage of gang vocals, a heavier atmosphere, and terrific songwriting not to mention the positive exploitation of the guitars. dimenit ke-12 ini w memang sangat menikmati sajian Noose Bound, bagaimana w adalah salah satu Fans Metallic Hardcore era 90-an harus tersenyum manis menikmati representasi keren yang tidak terpengaruh style Moderncore yang menurut w kian membosankan sekaligus menggugurkan selera, thanks god - I survive again with this ! terima kasih buat temen-temen Noose Bound masih menjaga kuat tradisi keren 90-an. " Serpent, Servant ", Bagaskoro engga sendirian berteriak-teriak histeris, coz ada Nanda dari Sharkbite, turut membantu kebisingan orkestrasi selanjutnya. It's an anomaly, yes, but one that has managed to craft an album that stands with the times while carrying the torch of their sound in an exemplary exercise of balance, experience, and ambition. memang ga kalah gahar setiap penyajian agresif track-nya, selalu menampilkan bobot dan intensitas sounding Hardcore metal yang kental warna Death metal-nya, seperti hal-nya " Greeting Grief ", sambutan Breakdown part provokasi-nya masuk banget untuk memecah moshcrowd hingga peluh penghabisan, karakteristik Slamdown-nya masih berbasis pada style kuat Hardcore breakdown era 90 banget, en tapi jangan pernah sekalipun mengatakan ini Beatdown, that's is suck chick opinion ! masih berlanjut di " Lost in the Plot ", wuih penampilan ngeri Fauzi-nya Hand of Hope emang bertaring banget attitude-nya sebagai pengusung Metallic HC terbaik dari Malang Scene hingga hari ini. and provides everything needed to make a good, heavy record. The ferocity and viciousness in the vocals, and the heaviness and variety in the instrumentation makes this a must for any fan of heavy music. " Paint Me Red ", seperti engga pernah berhenti membuat tubuh en kepala ini headbang dengan Slambreakdown-nya, leading to the creation of metalcore. The pace was slowed down in favor of heavy riffs, while still retaining the occasional speedy sections and the intensity for which the genre is known. yang menawan partisi Slambreakdown kemudian adalah " Menghasut Maut ", sounding Slamming BDM kental banget terdengar disini gaes ! rasanya Noose Bound pengen banget melumat setiap ketidakpuasan yang mereka saksikan dengan tetap menghindari penulisan lagu yang generik, klise, dan mudah ditebak. sound yang berat, dilengkapi dengan nuansa yang gelap, karakter yang selama ini selalu mereka bawa dan sudah menjadi ciri khas mereka menurut w adalah point plus paling menonjol dapat w ungkapkan hingga ke menit 27 menjelang track pamungkas untuk segera menyudahi paket 32 menit menggetarkan ini. " Idle Call " seperti ingin closing party dengan epic aransemen yang tidak terkontaminasi kekerasan materi seperti track sebelumnya, karena sentuhan female vocal Patricia Levyta emang ngasih nuansa gelap tersendiri saat Noose Bound harus menyudahi kekejamannya dengan tetap mengungkapkan harapan untuk sebuah cahaya di akhir. Hidup kita mungkin sulit, tetapi kita dapat meningkatkan diri kita sendiri dan dunia secara keseluruhan jika kita bekerja sama untuk apa yang kita inginkan.

And fuckin overall, " To The Same End " is everything that metal hardcore is. It is the heart, the soul, the sound, and the attitude. The music is loud and kickin your face, but most importantly, passion is put at the top. This album is a monument by a monolithic band. Tangan dingin Satrio Utomo dari Screaming Factor masih w yakini selalu menjadikan masterpiece setiap handling kerasnya sebagai audio engineer sekaligus co-director " To The Same End " en berhasil memolesnya secara maksimal, dengan memberikan sound yang modern dan gahar, hingga hal tersebut menambah taste paling kejam dari Noose Bound. Illustrator yang mengintepretasikan lirik-lirik dari album mereka adalah Helmi Brillian dari band Interadd. Noose Bound berniat untuk melibatkan sebanyak mungkin penggiat scene kota kelahiran mereka agar turut ambil bagian didalam debut album perdana ini. Well, buat kalian yang masih menyukai atau sekedar nostalgic dengan Hardcore metal biadab Autentik dari era 90-an in the vein Earth Crisis, Disembodied, Zao, Merauder, Unbroken atau Martyr AD, tentu sangat w rekomendasikan sekali debut HC barbar ditahun ini. and Anyone who enjoys the genre at all should embrace it, just as the band has embraced the community. and notice !, is an antique which has stood the test of time and still remains fresh and strong enough to compete with the young pretenders that rule over the genre in this new age !!!

* Songwriting: 8.5
* Originality: 8.5
* Memorability: 8
* Production: 8.3




Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!