Rajasinga - III CD 2016
































Rajasinga - III
Negrijuana Productions CD 2016

01 III: Dosa (Penghapusan) 01:52    
02 Stoned Magrib 01:57      
03 Pembantai 02:48    
04 Masalah Kami di Negri ini 02:39    
05 ½5-10 01:59      
06 Ada? 04:52    
07 UUD666 02:15    
08 Penjara 04:04    
09 Orang Gila 04:48    
10 Mati Kau!!! 00:05    
11 Tidak Suka 02:50      
12 Weekend Rocker 03:54    
13 Hey! 03:10    
14 III: Dosa (Pengakuan) 03:50

Indra Morrgan - Bass, Vocals
Bimantoro Amirsyano - Guitars, Vocals
Revan Bramadika - Drums, Vocals

3 Pilar Matang kedewasaan musikal dipersiapkan sepanjang karir band untuk fans dapat menikmati setiap tantangan yang tersaji. bukan tanpa alasan, inilah konsekuensi Progres sebuah karya yang Rajasinga sodorkan difull album ke-3 setelah kuping kalian kenyang digerus pola grinding masif sejak " Pandora ", " Nevergrind ", dan " Rajagnaruk ". sedikit pertanyaan buat kalian sebelum mendengarkan secara keseluruhan materi album ke " III ", saat dihadapkan dengan " eksperimen ", tentu ini berbeda jika kita lebih mengenal konsepsional mereka sebagai Grinding band, tapi apakah " III " akan terlalu bergeser maknanya? meski tidak secara menyeluruh, Gw tentu masih optimis bisa mengatakan " III " tetap sebagai Identitas terbaik Rajasinga sejak resmi digagas tahun 2004, Grind Smoke 'n Roll ! cuman hanya di " III " kalian akan dihadapkan dengan Eksperimen atau Joke yang makin bikin kita tersenyum sendiri sekaligus kekeuh tidak melakukan skipping act setiap track-nya, coz ada saja Surprised yang selalu mereka berikan, dan jangan kuatir Rajasinga masih menyimpan banyak ketukan Grinding Blaster yang hari ini makin powerfully. Yes, it's better, Still not astonishing or great, That being said, even while Simultaneously giving leniency for the arbitrary quality of a Death/Grind album, I won't deny that this is one of the Crappiest albums of the genre I've heard in a while. dari sejak memamerkan single " Masalah Kami di Negri Ini ", meski Gw masih terlalu menikmati sound materi " Pandora ", " Nevergrind ", dan " Rajagnaruk ", sepertinya Rajasinga semakin mematangkan karakternya di " III ", mulai dari Komposisi hingga pemilihan aransemen yang lebih mengena. dikerjakan dibeberapa studio yang berbeda yang kemudian proses finalnya diserahkan kepada Toteng-nya Forgotten di Rock On Studio, cukup mewakili Fresh karakter-nya Rajasinga, The Grind parts of this release feel Ridiculously show me how fast you can hit the track composition over and over obviously !

Mengawali setlist pertama, chapter Instrumental " III: Dosa (Penghapusan) " menyuguhkan Opening part yang lumayan bikin Epik Atmosfirnya mulai meleleh, dari skilling ketukan dan perkusi drummer Revan Bramadika dengan Razor Riffing Bimantoro Amirsyano masih menjadi Teamwork Solid musikal Band seperti sebelumnya. dan memasuki menu selanjutnya, " Stoned Magrib ", Transformasi Grinding song mulai memangkas tajam persepsi makin solid hadir dengan sound Grinding yang nge-Depth, cukup memberi nuansa gelap dan masuk karakter vokal liar Indra Morrgan yang menurut Gw sangat unik untuk Death/Grind tanah air adalah sesuatu yang " Berbeda ", terkesan se-enaknya meski masih berpijak tetap pada Intonasi nada yang tepat, Indra Morrgan terlalu banyak menyelipkan Eksperimen gaya bernyanyi yang kayaknya sekedar sesuai mencari Mood dengan Komposisi lirik nakal cukup sarkatis yang Indra Morrgan & Revan Bramadika sematkan. sabetan Razor lick Riffing Aktif Bimantoro Amirsyano masih punya Dominasi vital dalam penyusunan aransemen terdengar makin oke dan beberapa kali lead solo masih menjadi ritual wajibnya meski tanpa penggunaan Blocking Rythym bar. the listeners don't need you to make the songs feel feel even more unbearably long by adding grind riffs to that formula. And as one would expect, the songs never really have a sense of flow, Grind Smoke 'n Roll still alive ! sentuhan beberapa Dark Harmonize riff telah menyulap atmosfir komposisi terasa Gelap mencekam dibeberapa Bar, seperti pada lagu " Pembantai ", gempuran Death/grind part intens masih menjadi Mimpi buruk yang mendramatisir hampir setiap partisi. Signed for creating this piece of Grinding is an Enigma that will haunt me for the rest of our days. sejauh ini Rajasinga masih menampilkan kewarasan menggerinda seperti karya sebelumnya seperti halnya sudah Rajasinga injeksikan untuk track apik yang mereka jagokan " Masalah Kami di Negri ini ", dari penulisan Komposisi yang ajib moodnya, especially for Cool Riff, lirik lagu yang lebih mengajak para pendengar untuk mengasumsi lebih tepat berdasarkan argumentatifnya apa yang ditulis oleh Revan, " Rumah sakit, untuk yang berduit / Gele belum legal, sakit masih mahal / Kepercayaan, jadi barang jualan / FirmanNya diobral, lewat muncung pembual ", yang jelas ini menjadi Bias Refleksi yang terjadi dalam kehidupan disekitar kita secara umum. Well, rasanya makin kesini mulai Rajasinga tunjukkan persepsi musikalnya eksperimen dengan kombinasi pengaruh yang mereka transfer dari masing masing refleksi pribadi juga keseluruhan individu. Represents the band in it's youth at a time when evidently no idea for song Improvisation was thrown out. Whether that is a good or bad thing I'll leave you to work out, however I'd like to think I still have the preserve of at least the majority of my Sanity and so probably favour the latter. dan dari sini Gw banyak menangkap penulisan lirik yang semakin menarik rasanya, seperti " ½5-10 " dan " Ada? ", Gw rasa ini merupakan penggalan yang bisa menjadi Motivasi setiap orang, yang menggelitik tapi memang serius Rajasinga sampaikan di " UUD666 ", dengan lirik dari Plesetan yang terjadi saat ini terhadap dasar Negara Indonesia seperti " Keuangan yang maha esa / Kemanusiaan yang suram dan biadab / Perpecahan nusa bangsa / Kerakyatan yang dipimpin oleh entah siapa dalam persekongkolan dan keragu-raguan / Ketimpangan sosial bagi seluruh rakyat ", cukuplah menyuarakan bahasa verbal yang dapat digali kenyataannya. beberapa nuansa Rock N' Roll riff cukup menempel tajam diantara Razor Grinding berikutnya di " Penjara ", Indra Morrgan menyederhanakan Range Vokalnya dengan gaya unik yang mungkin sama sekali ga terfikir dibenak kita. meski terdengar rada " Aneh ", Rajasinga perlahan memberikan persepsi berbeda setelah beberapa kali play. maybe try Replaced actual musical Intensity and Creativity with the mere Appearance of it to satisfy those who seek all the Trappings of Transgression without actually having to think about it. ga kalah mengocok imaji plus perut saat kalimat paling lejen dari era 80-an diperkenalkan oleh karakter Boneka si Unyil, ketika sosok orang Gila disitu menyanyikan bait lejen " Dimana anakku... dimana istriku... Dimana kawanku... dimana rumahku... " hahaha, kayaknya lagu " Orang Gila " lebih tepat menjadi Versi Parodi Grind-nya. kalian ingat dengan " You Suffer " nya Napalm Death? yang sempat dinobatkan oleh World Guiness Book Records sebagai track terpendek didunia dengan durasi 1/2 detik ? track " Mati Kau!!! " siap jadi Rival-nya nih. ga kenal lelah menggerinda dengan distorsi maksimum, " Tidak Suka " ga berhenti melabrak kalian. the songs are Composed of Essentially nothing but constant twists and turns with no real Coherency. " Weekend Rocker " pun melaju makin membabi buta, coba ciptakan Moshpit Circle dengan Crowd sing a long. masih terjadi Moodboster serupa untuk " Hey! ", dimana dominasi Catchy Distorsi senantiasa mengantar hampir kepada fase klimak yang akhirnya disudahi setlistnya dengan Bab Penutupnya " III: Dosa (Pengakuan) ", bukannya mengendur, tapi Closing track ini seperti Ultimate mengakhiri pesta liar " III ". In a lot of ways it's music for music's sake, but in this style of music it's good; it's only Supposed to be about Punishing the listener, and any Greater meaning would get in the way of that

If nothing else, it's a Genuine release, which is more than I can say for the cash-grab bullshit that Rajasinga mastered later in their career. It's nothing amazing but it's worthwhile enough to warrant a look from Death/Grind fans. It's Moderately interesting and well Executed, which is good enough for me. setiap Individu selalu memiliki sisi pandang dan persepsi yang berbeda menilai sesuatu berdasarkan kata hatinya, tulisan ini adalah perwakilan Gw secara pribadi yang coba menggambarkan kesemuanya materi baru Rajasinga di " III ", secara Musikal Gw masih begitu menikmati racikan Grinding segar dari Riff & Skilling Drum performs, namun untuk sesi vokal, ibarat sedang gagal paham, Gw masih belum menikmati karakter Indra Morrgan terlepas dari yang namanya Karakter dan Eksperimen. dari Segi Produksi Sound, mungkin warna Death/Grind yang Raw dan Noise sudah Out of date hari ini, kemasan yang lebih Darkened, dan mungkin Atmospheric, saat ini kayaknya masih menjadi Trending topik pilihan. yang jelas Rajasinga bukan tanpa alasan banget menyajikan keseluruhan materi " III " sebagai Integritas baru band. Masih diproduksi oleh Negrijuana Productions sejak materi " Rajagnaruk " yang fokus banyak menangani rilisan Rajasinga, hadir dengan desain Booklet Cover kreatif dan menarik lain daripada yang lain, Great ! cukuplah menemani penat demi sesuap perasaan rilek meskipun cuma hanya dengan menghisap sebatang kertas berisi tembakau yang mengeluarkan asap nikmat. This is the Antithesis of " Catchy ", trying its Damnedest to confuse and Alienate its hapless listeners. Neither Death/Grind elements are presented well in the process, so there’s not a whole lot going for the album.










Rajasinga - Stoned Magrib ' Official Music Video

Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!