Wafat - Feminism
Maxima Music Pro CD 2022
https://www.facebook.com/WAFAT.SURABAYA
https://www.instagram.com/wafat.official/
https://twitter.com/wafatdeathmetal
http://www.reverbnation.com/wafat
01. Absoluta Eaquatio 01:13
02. Parita Dei Sessi 02:06
03. Missoginis 03:21
04. Feminism 03:08
05. Kuasa Amoral 03:46
06. Until The Blood Sweat 03:07
07. Glorify Woman 03:06
08. Replika Kasat Mata 03:50
09. Alienasi Kontrabasi 02:32
10. Sexual Tanah Perempuan 03:35
11. Simulacrum (Bonus Track) 02:59
Frank Mufti - Vocals
Raka - Guitars
Ghus Gung - Bass
Bangkit Al-Azhar - Drums
Memang bukan perkara mudah untuk mempertahankan eksistensi selama hampir 26 tahun yang terlalui dengan sejuta kendala dan problema-nya, Who Said Wafat is Dead ?! masih jadi slogan bukan maen-maen bagi frontman Frank Mufti tetap menantang dalam agresi Death Metal Movement tanah air. mengukir kembali dalam deretan diskografi studio full ke-5 nya, adalah tantangan disetiap era-nya, karena hampir kesemua-nya dilalui dengan perubahan formasi yang otomatis juga membawa karakter berbeda pula, tanpa menjauh dari warna terkuat Death Metal, Frank Mufti untuk kesekian kali membuktikannya. Sebuah karya formatif integrasi teoritis skilling ke dalam death metal, Wafat masih begitu solid mengintegrasikan atavisme Old School style dari death metal awal dengan kecenderungan atonal kuat, melayang lebih ke dalam struktur yang mendefinisikan diri sendiri daripada karya yang kurang abstrak berdasarkan kerangka arbitrer dari nilai musik. Dengan partisi akord kromatik yang bergemuruh bersama overlay harmonik yang kompleks, komposisi sentris, solo gitar cantik serta kecepatan rendah atonal yang menghancurkan, plus suara gemuruh keras siksaan vokal yang mengekspresikan lengkungan kebencian dan kemarahan, Wafat masih menciptakan estetika yang cocok dengan struktur musik yang mencerminkan meta- ideologi yang menekankan kesamaan antara konstruksi musik dan eksplorasi filosofis dari keadaan postmodern nihilisme dan keputusasaan misantropis melalui komposisi yang dibentuk dari urutan not indikatif vektor yang dialokasikan dan digabungkan secara kompleks. dan yang menarik menjadi perhatian materi kali ini, Wafat mengusung basis tema konsep lirik yang tidak banyak diusung oleh band DM lain, dengan mengambil aktivis kesetaraan gender seperti Founder Perempuan Bergerak, Hayy Maahayaa, sebagai bentuk upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dunia perempuan begitu kompleks dengan segala peristiwanya harus dipahami, tidak disepelekan, apalagi harus selalu mengalami yang namanya diskriminasi. w rasa ada banyak penawaran menarik disetiap materinya termasuk " Feminism " ini dengan tetap berpedoman kuat pada distorsi Death Metal, karena pada hari ini DM ga selalu kaku didominasi stereotype lirik-lirik ngeri seperti darah dan Kematian. righteous, aggressive the guitar duality merges in constant interplay between harmonies and unified rhythm shifting subtle texture within constant iteration of theme in usefully changing avenue, pointing units at one another across a tonal divide of vast yet often chromatic advances, let's Check the Outrage !!!
Dapat w garis bawahi sekali lagi, For better or worse, materi " Feminism " ini adalah entri yang solid dan Canon DM Aggresive yang semakin dinamis dan padat !!! kelar Intro track " Absoluta Eaquatio " disambut dengan foreplay yang selalu ngasih keganasan DM dalam kekuatan logika yang meningkat dalam alam yang semakin membusuk ini, kebenaran negatif dalam konsepsi eksistensial yang lebih besar yang tidak pernah dapat direkonsiliasi dengan instrumental opening track " Parita Dei Sessi ", w disini perlahan mulai menangkap progres apa yang sebenarnya ditawarkan Wafat pada debut ini ketika memperkenalkan algojo dawai berdarah barunya, Raka serta pembetot Bass Ghus Gung jelas tidak dapat dibandingkan dengan para algojo sebelumnya, w mulai menikmati progres menarik dari segi struktur dan aransemen yang lebih modern, dinamis dan berani meski tidak banyak menanggalkan konsepsional karakteristik kuat Wafat. sajian sound serta Riffing yang semakin mumpuni sebagai wujud kematangan penuh Wafat menciptakan Akselerasi DM tidak pernah ada mati nya memang. natural valuation of a constantly changing aesthetic landscape with unaltering core values, as seen is the modern stylized, great ! semuanya bakal lebih terasa Gurih dengan " Missoginis ", Wafat emang tetap w nobatkan menjadi salah satu Monster DM paling disegani Jawa Timur punya pokoknya. struktur musikal yang w rasa selangkah makin menampar muka banget cukup tersajikan menarik hampir disetiap bar dan fill-in nya, sebuah kerjasama bagus antar member bener-bener sangat diperhitungkan. Meski berada dibarisan terdepan dengan stamina yang w rasa (mungkin) engga setangguh dulu, Papi Frank Mufti masih berdiri garang dengan low growling biadab khas-nya, karakter Deep Gurgling rupanya juga mulai terselip diantara low growl untuk beberapa part Slam and groovy demi mengimbangi solid pengintegrasikan bayangan konstan atau perulangan tematik dalam tekstur yang bergeser secara eksternal sambil menebarkan dialog-dialog tajam ke dalam dengan aksentuasi garang bergema secara bersamaan, sehingga memang ada nuansa yang berbeda dari sebelumnya. sajian Riffing ciamik Gitaris Raka memang patut diperhitungkan sekali skill-nya, apalagi sayatan solo lead-nya emang bener-bener gokill di hampir keseluruhan materi ini seperti lebih hidup. apalagi di " Feminism ", seperti menjadi tantangan paling menarik-nya, sehingga tanpa segan-segan pula telah menguras imajinasi dan skill-nya Wafat habis-habisan. riff adalah elemen, pola drum dasar, dan irama vokal sangat penting untuk style mendasar dari setiap komposisi sehingga terlihat jelas bagi audience dan jika dipikir-pikir mungkin seperti berlebihan namun inilah Pembantaian!!!. Meski gabungan karya ini mengungkapkan keyakinan esensial akan death metal: harus ada cara untuk melepaskan diri dari kecenderungan publik yang menjemukan terhadap kompromi sosial dan nilai-nilai material yang hambar sebagai simbolisme yang menghalangi kerumitan dan kebutuhan masalah negatifitas dalam pemikiran spiritual dan filosofis modern sebagai hal yang melekat. untuk setiap pencarian, pertanyaan, kehidupan yang ambisius, dan visi kejernihan mental dan eksplorasi yang fantastis ini adalah satu generasi yang diringkas sebagai pengantar genre. masih terus melaju lepas dengan segala kemarahan yang Wafat ledakkan dalam " Kuasa Amoral ", dimainkan dengan kecepatan tremolo yang bersemangat, lalu digabungkan ke dalam susunan harmonisasi yang mendukung perubahan musik yang tersirat dari riff utama dan ritme penuh amarah, mengarahkan di berbagai partisi dari setiap arah komposisi dan kecenderungan harmonik dari lagu. Permainan drum secara hidrolik lebih menggerakkan musik ke arah organik yang powerfully namun juga terasa abstrak dengan beberapa skilling menarik. Penggabungan kembali elemen penghubung yang penting dari setiap lagu memungkinkan Wafat menyatakan kembali dalam kata-kata ulang dari berbagai konvergensi gagasan dan evolusinya. Bahasa musikal ini memiliki semua ketidakpastian dari kepastian yang dibawa oleh taste death metal sendiri, sentuhan slamming part pada menit 01:31 terdengar ciamik meski hanya beberapa detik yang kelar itu Wafat masih menebas-nya dengan serangan hyperfast masif. the need for polemic clarity of communication has delimited the stylistic range of the band and constrained their creation: the thrill of discovery is gone and in it's place is a fair amount of repetition of known ideas. Previous songs from this band have been modified and recombined to deliver the catchy and evocative chorus lines on top of proven sequences, leaving out the self-evidence and inspirational nonlinearity of earlier material. terus menggilas tanpa ampun " Until The Blood Sweat ", makin kesini memang lebih terdengar jelas banget jika Papi Frank coba lebih menawarkan gaya low growl berbeda dari sebelumnya, tapi tetap syalut dengan power-nya dah, keep Setrongg pap !!! " Glorify Woman ", masih jadi anthem atas sebuah dedikasi glorifitas kaum hawa seakan jadi Roh kuat karakteristik komposisi Wafat jadi ancaman serangan mematikan berikutnya ! tidak banyak melakukan teknik-teknik menantang, Wafat hanya coba melaju cepat dan konstan pada setiap bar-nya jika dibanding track-track sebelumnya. namun tetap Membangkitkan monumen kehancurannya, komposisi death metal yang lebih melaju cepat seperti kepuasan yang tertunda secara drastis melalui tempo dan harmoni yang lumayan berkurang namun tetap menyajikan lead solo yang always ciamik, tidak pernah kehilangan kekuatan langsung dan dasar mereka dari tema-tema singkat dan tegas yang menekankan struktur dalam lagu yang mengarah ke kesimpulan tematik. Dengan tradisi vokal yang selalu menggetarkan hati menggerakkan struktur ritmis yang seperti kerap mondar-mandir di hampir setiap level struktur dengan potensi menit terakhir yang bertahan, dan vektornya sendiri membawa audiens melalui kompleksitas konsistensi. In a dramatic devolution similar to the abrupt cessation of sound in the wide and organic songs realize their thematic balance as an external and overpowering change throws the situation into another direction. begitu pula dengan " Replika Kasat Mata ", serangan masif tetap menjadi agresi penghancuran berikutnya hingga " Alienasi Kontrabasi ", sepertinya Wafat tetap GPRP = Gas Pol Rem Pol. Dalam siklus kemajuan yang telah mencetuskan ledakan death metal lebih jauh dari yang pernah ada sebelumnya, yang berarti part-part musikal memang berdasarkan konflik mereka sendiri yang kerap mengalami ketegangan ritmis yang ditransfer secara straightforward namun masih beruntung track " Sexual Tanah Perempuan ", cukup ngasih sedikit ruang bernafas lega meski hanya beberapa menit diawal cukuplah buat kita mengambil nafas panjang rilex setelah 3 track beruntun menghajar tanpa ampun. Blasting beats will often collide theatrically with passages of standard Dynamic DM and other offset rhythmic detours, often including surgical fills and brutally clipped, rippingly fast punctuation. Harmonically most of this material remains at the power chord level but the careful accentuation of melody and selective note tremolo enhancement builds greater tension in these riffs than might be imagined but the numerous variations that then occur have much less direction than previous versions the music from wafat. dan tibalah kita disetlist pamungkas kala Wafat menambahkan Bonus track " Simulacrum " sebuah track yang menurut w " rada " berbeda dari keseluruhan materi " Feminism " , dengan sentuhan extra technical riffing sana sini, kalian akan dipertontonkan akrobatik menawan permainan Raka yang coba menggeser persepsi karakteristik Wafat pada track-track sebelumnya, menarik sih, namun bertentangan sebenarnya untuk dikalibrasikan dengan kesatuan materi " Feminism ", meski agak tipis-tipis ngasih sengatan berarti, track ini boleh jadi harus dapat terinjeksi kan lebih masif pada keseluruhan lagi. penulisan lagu yang coba mengubah pemandangan seperti band technical DM mungkin menggunakan ekstrusi frase-berdekatan yang menekankan sentralitas pada nada dan adaptasi arpheggios dalam gaya yang lebih mempesona dan dikombinasikan dengan kreativitas esensial serta pengetahuan musik dari para member baru Wafat memungkinkan Wafat sendiri membuat salah satu kejutan menarik pada akhir tracklist yang tetap menggarisbawahi energi pengabdian dan soul death metal semakin kuat dalam visi ini. ... is executed with such aggression really makes its appeal much more lasting !!!
And fuckin Overall, keseluruhan materi " Feminism " memang tetap menjadi Album yang memprovokasi sensasi sentuhan savage dan superhuman yang sama disulap dalam perjalanan Diskografi Wafat selama hampir 26 tahun ini. (mungkin) sebuah pertanyaan kecil bagi kebanyakan Metalhead Milenial : " kalian pasti akan mengira Wafat terlalu tua untuk dapat mengirimkan kemarahan seperti itu; dan kalian akan mengira w terlalu tua untuk menerimanya ". dan pada akhirnya, kita semua adalah binatang buas yang nyaris tidak dikendalikan oleh kognisi; " Feminism " yang melewati batas tidak bisa kami lakukan. " If thoughts could lash out, you'd all be dead !!! ". untuk package nya Wafat juga turun tangan langsung saat Enjiner Firman dan Rambo Permana bekerja keras di Rambpage Recording mengawal proses kegilaan ini tetap selalu ngasih entertain menyegarkan dan selalu menjadi Tradisi Musikal Wafat yang ga akan pernah ada mati-nya. package profesional dari Maxima Pro jelas ga akan pernah mengecewakan untuk selalu memanjakan para Diehard DM fans ! Death metal still strikes back in an album that fuses old styles with the coming dimensions of the genre, integrating pieces of every genre in modern metal into the process with a definitive, encompassing, paradigm of this difficult art form, A most high recommendation indeed for the Beast Indonesian DM Album on 2022 - YOU MUST HAVE IT !!!
* Songwriting: 8.5
* Originality: 8
* Memorability: 8.3
* Production: 8.2