Prolong Anoxia - Perpetual Murder CD 2022

Prolong Anoxia - Perpetual Murder
Rottrevore Records CD 2022
https://www.facebook.com/prolonganoxia
https://www.instagram.com/prolonganoxiaofficial
https://open.spotify.com/artist/1cNMiLFulvfedsjqDJWjRm?si=gu3dW0PhTKqeO7lQ58rDXQ
https://soundcloud.com/prolonganoxia
https://www.reverbnation.com/prolonganoxia
https://prolonganoxia.bandcamp.com

01. Path of Repugnance 03:15
02. Messenger of Disease 04:28
03. Bleeding and Decaying 03:12
04. Blood Salvation 02:16
05. Perpetual Murder 03:14
06. Remembering Deceased 02:52
07. The Abomination Prayer 03:38
08. Famine 03:31


Andry Suryantoz - Vocals
Saepulloh Kurnia - Guitars
Fauzan Kamil - Bass
Muhamad Arief - Drums


Penghujung tahun 2022 bakal w Closing dengan catatan rekomendasi penuh BDM angker dari Bandung, PROLONG ANOXIA (PA), meski lambat sejak terbentuk tahun 2009, serta terjadi-nya pergantian formasi hingga pada akhir-nya debut demo " Path of Repugnance " telah membuktikan keseriusan embryo mematikan ini untuk solid mempersembahkan terror biadab Brutal DM dengan pengaruh Konstruktif dan masif dari perpaduan gahar para pendahulunya seperti Deeds Of Flesh, Gorgasm hingga Suffocation, mendapat respon positif yang diluar dugaan, dan debut Demo inilah yang kemudian menjadi pintu awal komunikasi dengan Label DM paling ganas di Scene Tanah air, yups Rottrevore Records ! sepanjang tahun 2020 lah akhirnya PA konsentrasi penuh untuk penggarapan materi full album setelah resmi dipinang oleh Rottrevore Records hingga PA menarik masuknya Guttural Vocal Gokills Andry " Gila " Suryanto (Bleeding Corpse, Bloodstain, Moredead, Interfectorment (live), ex-Balance of Terror, ex-Digging Up, ex-Lumpur, ex-Turbidity, ex-Imprecatory, ex-Hydro) dalam formasi full album ini. Karakteristik Guttural sadis-nya emang layak banget disematkan kalimat Maestro-nya ! dan debut " Perpetual Murder " digadang-gadang menjadi BDM paling murni yang pernah dimiliki Roster Rottrevore Records, tentu saja nilai plus yang siap menjadi great surprizing dengan sengatan ultra pembunuh. seperti Kejahatan dari musikal yang tidak terkendali akan kebutuhan demonstrasi kekejaman yang terus frontal bergerak maju dengan layer serta tekstur yang terbuka menunjukkan lebih dari sekadar prediksi batas kegilaan musikal bukanlah sebuah murni akan kemarahan, melainkan campuran refleksi diri dan negativitas dalam konteks imajinasi akan pembantaian musikal tanpa kompromi. it's durable rhythm and ambitious structure makes its listening a sequence of realizations over multiple brutal exposures !!!

Masih menjadi Iconic kekejaman PA, " Path of Repugnance " terus terang tetap menjadi opening terbaik untuk debut perdana ini. Di dalam area logika abstrak ini, riff seperti membentuk perubahan arah relativitas menjadi objektif dalam subjektif, tanpa mengurangi kompleksitas struktur komposisi musikal menjadi satu sounding BDM organik yang murni dan tetap terasa abstrak meski menghajar dengan biadab. pertemuan Dimished Riffing Saepulloh Kurnia dengan ketukan kuantitatif powerfull dari drummer Muhamad Arief cukup menjadi penyeduh orkestrasi berdarah darah-nya belum lagi blocking Guttural Vokill Andry emang no comment dah ! masih w kasih predikat, Matti ways-nya Indonesia dah. meski sebagai new comer di BDM Scene, masterpiece PA emang ga perlu w ragukan lagi. style riffing Alm. Eric Deeds Of Flesh emang jadi elemen paling barbar ketika bersentuhan kuat dengan karakteristik Gorgasm dan Suffocation, konstruksi brutal terlahir begitu manis disetiap lick and bar-nya. perpaduan infrastruktur harmony dengan hentakan uptempo yang konstan dan ledakan power chord yang berorientasi pada perkusi menyatu ke dalam evolusi struktural dan frase penghubung yang serupa dengan pendahulu mereka dari konsep death metal eksplosif yang diturunkan dari scene New York Death Metal khususnya ! the art of riff epic dengan metode yang memungkinkan frase dan struktur lagu tumbuh mencakup narasi batin, seperti yang diungkapkan dalam rentetan riff yang bervariasi dan siklus evolusi tema, menciptakan kerangka di mana aksen harmonisasi dasar yang kuat dari progresi low-end tiga nada menunjukkan kontras antara urutan komposisi dan resonansi terendah dan tertinggi yang dinyatakan sebagai dasar desain musikal PA. Selanjutnya, masing-masing komposisinya seperti sedang ingin sekali " merobek" dalam artian mempertahankan kecepatan dan intensitas sambil mengembangkan kaitan yang unik atau konfigurasi ala puitis pada sebuah lagu lebih terdengar angker dan mengerika. dari " Path of Repugnance ", ini w rasa PA terus mengembangkan lagi banyak proyeksi musikal mereka tetap menjadi komponen pembunuh brutal lagi di " Messenger of Disease ", sentuhan riffing kuat ala Suffocation dengan ketukan-ketukan ajib seperti tanpa henti menggerus apa yang berdiri didepan mereka dengan tanpa ampun. Guttural Vokills Offset yang selalu diimbangi attitude antagonis yang membimbingnya, Straightforward yang sangat ritmis dari PA kerap mewarnai death metal kedalaman tekstur yang dieksploitasi pada sebuah mahakarya ini melalui koneksinya ke BDM strukturalis yang siap memanjakan postmodernis dalam estetika sebagai ganti kompresi dan pengkodean tema untuk mencapai kepadatan yang cukup untuk pengembangan DM yang semakin aestetik. ga melulu digempur dengan Blastbeat tempo, PA juga kerap melayangkan Middle part berupa Slam groovy ciamik yang rasanya sulit terlepaskan dari Tradisi NYDM, chaoticism in aesthetic in exchange for a compression and encoding of theme to achieve a density sufficient for atmospheric brutality development ! lebih memanjakan kemudian sajian the art of bastard track berikutnya, w ga bakal skip " Bleeding and Decaying " karena struktur komposisi-nya jelas the Beast ! Crushing in rhythmic momentum and the expectation interrupted continuity which it self becomes the expectation and cycles the music further within it's internal growth pattern, the overwhelming depth of riff variation and structural articulation that accompanies the primal battering projecting this music. As it is the first work from this band, some unsteadiness exists but also pulses the most fervent tempo of their ideals and aspirations, Gokilll !!! .... gempuran membabi buta selanjutnya adalah " Blood Salvation ", w rasakan instrumentasi dan penulisan lagu dalam beberapa hal semakin meningkat dan memanas rasanya, PA masih mampu mengatasi kekurangan materi esensial, dan konstruksi musikalitas PA tetap tertata lebih komunikatif. Di mana mereka sebelumnya lebih banyak menekan elemen menantang, PA mampu mengalahkan peluang-nya bahkan bentuk murni untuk mempertahankan konsep mendasar band yang luar biasa konsisten hingga pada menit 13 ini. In raging buffered structures of intricate relationships between elements of conflict in the progression of a unifying theme this band slash out structures from percussive blasts overlaid with speeding double-strumming guitar that incorporates evolutions in black and death metal to use internally harmonized to augment mood in chord progressions and consequently, the larger motif of changing riffs ! taste PA emang w rasa berbeda dengan kebanyakan BDM scene tanah air, eksistensi keangkeran dan barbar, begitu melekat kuat pada penyajian sounding-nya yang Dark and heavy ! hampir keseluruhan penulisan materinya emang tergolong juga keren, bagaimana memvariasikan vektor untuk menghasilkan efek yang hebat dalam ritme yang merupakan pertemuan skill member yang kurang terlihat namun cukup penting dalam menciptakan hierarki tematik dari motif riff yang berkembang menjadi frasa powerchord yang secara arsitektural diratifikasi dalam riffing yang harmonis secara internal namun langsung dalam ruang tonal setiap akord, peningkatan moody track yang tiba-tiba meledak, konklusif, dan kompleks. " Perpetual Murder " bisa jadi Anthemic track setelah " Path of Repugnance ", tradisi konklusif-nya yang tetap membantai sampai titik darah penghabisan ! penjajaran segala ide sederhana dari arah musik yang berbeda lalu menciptakan pemusatan dan kerangka nada melalui estetika spasial, tetapi selalu mengintegrasikan komposisinya melalui hubungan yang abstrak dan diperoleh secara dinamis namun relevan dalam penyusunan tune dan harmoni. terus menggerinda tanpa kenal ampun lagi dengan " Remembering Deceased ", masih dengan brutalitas yang sama, dinamika-nya cukup ngasih nilai selektif bagaimana fokus setiap lagu yang diatur melalui transfer intensitas dalam suasana hati PA tetap menjanjikan taste BDM barbar. This iteration of the music of PA has the speeding complexity of motion that distinguishes it's style for percussive abrupt rhythmic strumming and sudden dynamic atmospheric shifts as aesthetic, finding a theory of assembly for the divergent chaotic fragments of harmonic it builds together into ecosystems of interaction between riff thematic codices, forming a texture that suddenly produces it's clarity in a distant contemplation with nihilistic intent and universal relevance, exposing the raw lucidity in this gruesomely pounding, highly listenable music. seperti hal-nya " The Abomination Prayer ", PA ,masih tersinyalir belum mau melemah dengan intensitas-nya, pukulan powerfully masih tertanam angker dan menghancurkan aja bawaan-nya. Mocking and mirroring the schizophrenic approach of a society of deceptive objectivity overlaid on a complex system of natural processes and balances, the riff-salad songs of PA assemble intricacy from the underlying connections of sublime structures within a barrage of ever-changing rhythm and variations of associated musical components. dan pada Closing setlist, PA coba mendinginkan atmosfir musikal-nya dengan beberapa Slam Groovy part ciamik awal lagu, setelah itu ya pembantaian kembali terjadi. dan yang w heranin, dari gempuran sekitar durasi total hampir 28 menit, telinga ini bener-bener ga ada capek-nya ya, ini sebuah eviden masterpiece maksimal itu engga instan, karena PA sendiri telah melalui proses yang panjang untuk dapat menyempurnakan setiap seduhan-nya agar tidak tersaji monoton hingga ke menit akhir, cool !

And Fucking Overall, I kept waiting for this album to do something, hit me with a great riff, Amazed Guttural Vokill and violent powerfully drums. Had I not have listened to death metal for over 10 years now I would have thought this was a great album ! yang jelas Penggabungan yang paling luar biasa dari materi ini adalah integrasi style death metal yang muncul setelah penulisan lagu konvensional, yang melibatkan interaksi antara irama vokal dan variasi ritme staccato yang tampaknya tidak menentu, dengan pengeluaran ambisius fluiditas ritmis yang menandai awal karakteristik Death metal 1990-an, Sejelas seseorang mendengar lagi perpaduan struktural ala Suffocation, Gorgasm hingga Deeds of Flesh, mungkin kalian juga mendengar beberapa pengaruh Slayer dan Death terinjeksi dalam beberapa riffing-nya. keangkeran dan kekejaman materi perdana PA ini juga ga terlepas dari Hipnotis Gory art dari Rudi Gorgingsuicide yang udah jadi Icon kengerian Rottrevore Records hingga saat ini serta hasil akhir dari tangan dingin Ridwan Imanuel Purba di Crows Music Studio juga saat ini dikenal sebagai Tandem Gitaris kuat dalam formasi Jasad, turut ngasih warna tersendiri dari kebanyakan BDM yang pernah w denger, more Dark and Heavy ! so tunggu apa lagi, rekomendasi sangat wajib w kasih banget buat kalian untuk segera memiliki materi BDM keren ini. longlive Rottrevore Records for spread the Waco Brutality and PA highly effective, with aggressive vocals balancing percussion and content enfolded into lyricism by distorted stringed instruments, and their use of theme is advancing per album to the point of some familiarity. A dimension remains, swinging closer with the complexity and ease of technique to this pounding and irreparably damaging album. BUY OR DIE !!!

* Songwriting: 8.7
* Originality: 8.2
* Memorability: 8.2
* Production: 8.5



Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!