Triumvirat Cruel - Promosick 2022

Triumvirat Cruel - Promosick 2022
Deathwish Records CD-R 2022
https://www.facebook.com/TriumviratCruel
https://www.instagram.com/triumviratcruel_ina
https://www.youtube.com/channel/UCdpBuW_-SJY3ebNMOc5Qleg

01. Embrace Dopamine 02:13     
02. Tulang Rusuk Busuk 03:40     
03. Supremasi Buas 04:22

Aloht - Vocals
Dheny - Guitars
Yudha - Drums

Pompous, righteous, aggressive the guitar duality merges in constant interplay between harmonies and unified rhythm shifting subtle texture within constant iteration of theme in usefully changing avenue, pointing units at one another across a tonal divide of vast yet often chromatic advanced. movement DM memang ga akan pernah ada abis-nya untuk dikulik setiap era-nya, selalu aja dari waktu ke waktu bermunculan inovasi menyegarkan dari para generasi pengusungnya, hal yang lumrah en wajar terjadi dimana aja, termasuk di scene lokal kita. sebuah hembusan angin segar kalo scene kita menjadi penyumbang terbaik di kawasan Asia khususnya, apalagi era digital dan sosial media begitu masif mengabarkan semuanya dengan sangat cepat ke penjuru dunia. hari ini, kenalin 1 talenta baru dari Kota Tegal yang dijuluki Jepang-nya Indonesia karena Industri logam menjadi manufaktur otomotif nasional, TRIUMVIRAT CRUEL (TC), Trio Unit Death metal yang siap meremukkan biji peler kalians fans fanatik DM ! memperkenalkan materi Promosick 2022 bermuatan 3 track yang harus kalian siap waspadai eksistensi-nya. dengan manajemen struktural sound yang beresonansi dengan posisi konseptual, secara alami telah memanggil aparatus kognitif manusia menuju tokenisasi perseptual menjadi sebuah bahasa baku bagaimana materi TC ditulis menjadi barbar ! Gimana kalo langsung w kupas aja materi Promosick 2022 ini yang dimulai dengan Opening instrumen track " Embrace Dopamine " yang kayaknya masih menjadi Gimmick Audience untuk mendekati stage disamping sebagai warm up track instrumen, komposisi serta sounding-nya udah mengajak kita dalam kesan karakteristik Slamming BDM banget, dari penyajian bar riff dengan tempo drumming yang familiar dari para pendahulu-nya seperti Devourment, Kraanium, Begging for Incest ato Carnivore Diprosopus. From this modal playing framing atonal song development is a dying Baroque gasp given ferocity by the gutter logicianship of death metal in a rising force of logic within the decaying realm, a negative truth within a larger existential conception which can never be reconciled with the forces. komposisi aransemen-nya udah menampilkan Quality band dengan style membahayakan komplit dengan sounding yang Clique banget dengan pesta pora headbang tipis-tipis. merapat ke Track 2, "  Tulang Rusuk Busuk ", kalian atau w bakalan terkejut, selain kualitas recording yang kerasa berbeda (mungkin direkam dibeda waktu .Ed), gempuran Brutal death metal masif rasanya lebih mendominasi ketimbang karakteristik musikal seperti track Intro, yups, " Tulang Rusuk Busuk " lebih menebarkan endemi kekejaman musikal yang berat dan cepat ala Suffocation, Human Rejection, Pyaemia atau Condemned. menilik dari histori-nya, perpaduan grindcore dan death metal sederhana ini terungkap ke dalam struktur ritmis kompleksitas yang dipadukan dengan kemampuan solid untuk tetap membawa letupan nihilistik death metal dari gaya power chord chromatic sekaligus keduanya terobsesi dengan ketidakbernilaian standarnya dan romansa arsitektur karakteristik, energik, tanpa rasa takut terhadap kehampaan kehidupan, disitulah Brutal death metal terlahirkan. come still with more Guttural vocals base their power on the rhythm they gain from recursion and iambic synchronicity, chugging into drumbeats fashioned from primal divisions of the human sense of time. Over that shuddering waves of power chords and arpeggios build multiplicative structures from the simple directions of nihilistic chromatic music, taking it from literal riffs in the tempos of human motion to vast mysticisms of scientifically derived! w suka komposisinya hasil perpaduan pemilihan struktur DM matang, meski seandainya dihadirkan lagi dengan sounding seperti track Intro, w pasti dibuat kicep lagi dah. kemudian " Supremasi Buas ", bikin w mengernyitkan dahi lagi, loh sound-nya koq beda (lagi) ? tapi justru ini yang w maksud barusan hehehe, dengan sounding yang lebih menendang, sentuhan slamming style menjadi ornamen wajib buat the true slammer ! massacre their song structures with deconstructionist reliance upon bridge passages which link recombinant mutable riffs into cyclic architectural turnarounds. kickin into an obscurity-affirming chaotic, noisy swirl, but does not serve as a unifier so much as an accelerator to these rapid and insanely ambitious complex riff collages. konstruksi Power chord yang menggeber secara cepat yang kemudian seperti teredam tanpa ego jika TC tidak ingin bersenang senang sendirian, alhasil Middle groovy slamming part adalah Ritual kebersamaannya untuk memecahkan pesta pora peluh dengan ikatan urgensi yang selalu menarik. secara keseluruhan materi TC bisa menjadi Referensi buat fans fanatik BDM dengan sentuhan Slamming ciamik. kemudian yang menjadi catatan w adalah pengemasan sounding-nya sudah menemukan karakteristik yang mereka cari, namun elemen balance harus mereka perhitungkan lagi agar tidak mengejar Loudness dan mengabaikan true low peak-nya. Sebuah perkusi rekursif dari negativitas apokaliptik, TC membawa kembali vitalitas yang besar ke dalam sebuah eksistensi dengan musikal rebel dalam kekacauan dan kekuasaan melalui agresi biadab dan brutal untuk tetap mendorong pemikiran independen di dunia nihilistik. causing great damage to an otherwise rampage materialized.  

* Songwriting: 8
* Originality: 7.8
* Memorability: 8  
* Production: 7.7