Extreme Hate - Where the Faith Left in Darkness of Greed
Maxima Music Pro EP 2021
https://www.facebook.com/exhgc
https://extremehatexgc.bandcamp.com/music
01. Murder Song 01:29
02. Paralyzed 01:43
03. Substancial Decimation 01:59
04. Fakta 03:22
05. Deathcrush (Mayhem cover) 03:36
06. Story from the Pain 01:22
07. Metal Militia (Metallica cover) 04:20
08. War of the Words (Bonus Track)
09. If the World in the Rotten Edge (Bonus Track)
10. Blind Holocaust (Live Version)
11. Shit Pawns (Live Version)
Robert - Guitar, Vocals
Dhanes - Bass, Guitar
Tommy - Guitars, Vocals
Levoy - Drums, Vocals
Kreatifitas dan eksistensi tanpa batas tetap berlaku bagi unit Veteran Grindcore EXTREME HATE (EH), bagaimana sejak tahun 1998 geliatnya emang bukan isapan jempol dengan daftar discography keep and stay grinding ga ada mati-nye, The songs are generally fullfast with lots of raw and Grinding Blastbeats also Catchy rock n roll part ! meski kesibukan masing-masing member masih menjadi faktor produktifitas dan jadwal rilis rutin sejak materi album " Fugitive " tahun 2018, diam-diam EH mempersiapkan debut selanjutnya yaitu EP " Where the Faith Left in Darkness of Greed ", meski bukan materi baru sih kata EH, karena ini jelas spesial bagi mereka, engga melupakan beberapa materi yang belum sempat di publikasikan sebelumnya dari tahun 2018. stay keeping kemurnian warna grindcore klasik yang raw ditengah berkembangnya karakteristik musikal band, and I Feel EH now uses the most obvious lexicon of Death/Grind n roll: tremolo riffs, blastbeats, growls, and, in a very mild departure from the standard, a fairly significant crust influence. The music is moderately well written, with an array of simple, catchy crust/grind riffs and workhorse song structures. bau bau kuat musikalitas era awal era Agathocles, Defecation, Nausea, Napalm Death, Anal Cunt, Extreme Noise Terror, Carcass, hingga Terrorizer terdengar lebih roll lagi dengan sentuhan dirty ala Blood Duster, Gutalax, Rectal Smegma ataupun Mucupurulent. Blasting power grindcore hybrid coba membawa kegelapan dan chaotic riff yang bergulir dari taste riff black metal, mengungkapkan sebuah primitivisme bawah sadar dan regresi dalam pemikiran kebanyakan orang. Blasting accumulative violence serves often to connect songs with driving simplifications of major themes to hurl obscurity at the listener like a puking angel. As individual instruments, musical voices are single and repetitive but when placed together they function like an ocean of pinwheels, reflecting a chaos representing many iterations of the same order.
Ga pake basa basi, gempuran pertama langsung aja menyulut adrenalin dengan lagu pembunuh " Murder Song ", layaknya sebuah Anthemic, aransemen yang dibuat se-easy and catchy dimaksudkan akan mungkin lebih mengena Implementasinya di Moshpit Crowd. ga dengan teknik beribet untuk sekedar tampil cool, komposisi musikalnya menyematkan soul Death/Grinding klasik secara solid sebagai warning, jika Pesta peluh adalah milik kita sekarang ! drive ahead to clear conclusions to dramatically significant motifs presented within the catchy arrangement and easy grind ! mastermind Drummer/Vocal Levoy mungkin masih menjadi soul hakiki EH sampai hari ini, penampilan Growl and Scream di track ini dijabani Levoy sendirian, grit ! melaju selanjutnya adalah " Paralyzed ", raungan Growl & Scream masih tampil bersahutan menciptakan kekacauan masif musikal. Riffcraft gerakan jari antara lima fret pertama dengan beberapa kejutan termasuk rentang loss yang lebih panjang coba beberapa kali menginspirasi momentum dasar melalui ruang dalam konsepsi pendengar-nya, kemudian frase-frase pendek lainnya hadir sebagai ledakan kecil pembakar adrenalin member lain terprovokasi lebih sinting lagi, kayak Gitaris Tommy juga meraungkan vokal-nya pada menit menit akhir termasuk juga di lagu " Substancial Decimation ", aroma Napalm Death era " Fear, Emptiness, Despair " dan " Diatribes ", kayanya cukup nakal mempengaruhi beberapa part penulisan lagunya. highly energetic power chord grooves, then throw in a darkly melodic or abrasive low-tuned open string riff, go death metal tremolo picking over blast beats unexpectedly, EH cukup seimbang dengan progres musikalnya antara satu bagian dan bagian berikutnya, dan bagaimana alur perubahan pada ketukan beat drum melakukan keseluhannya, terdengar sederhana di permukaan tetapi mereka sebenarnya ada di seluruh fret-board, jack-knife quick power chord suksesi yang tidak pernah berhenti, dan ini pasti sesuatu hal yang menantang, It's organic and loose and its intensity feels untrammeled and untamed. It's got this natural girth and momentum about it ! kemudian EH tampil menurunkan tempo musikalnya lebih kerasa Nge-doom di " Fakta ", Sentuhan atmosfer yang gelap dan elemen melodi subversif, yang hampir terasa industrial dan mengingatkan pada gaya Godflesh, lalu menambahkan dinamika dan kedalaman ekstra yang membuatnya layak bahkan untuk non-death/grind fanatic. cooling down track yang cukup banget sejenak untuk melemaskan dan meregangkan syaraf otot yang udah kerasa kaku digempur 3 track sebelumnya. dan entah apa yang melahirkan ide EH mengcover track milik salah satu veteran Black Metal Kontroversial, Mayhem ! adalah lagu populer milik band " Deathcrush " dari materi EP klasik terbaik " Deathcrush ". dengan pekik'an harsh scream Levoy cukuplah rasanya ngasih atmosfir gelap yang selanjutnya dibombardir dengan tempo death/grind ugal-ugal annya. Mayhem dikenal memiliki riff yang cukup unik, namun tidak terdengar simply, Yeah Essensial BM ! at once Groundbreaking and regressive; while certainly establishing new standards of barbarity, the songwriting itself is still largely derivative of their influences, particularly Venom and early Bathory. kembali tampil meledak-ledak dengan " Story from the Pain ", raw sounding-nya memang berbeda dengan sebelumnya, namun taste dirtygrinding-nya nyangkul biji peler banget rasanya, damn ! en w rasa pribadi sounding kayak gini lebih menendang disematkan untuk karakteristik band jika w compare dengan 3 track diatas, dengan kata lain, typical grinding band sulit move on dengan sound yang raw sebagai esensi mendasarnya. From the hellishly fast drumming to the infernal shrieks which seem to pour out of an abandoned! yang keren-nya lagi nih, EH juga mengcover salah satu raksasa Big Four, Metallica untuk mengacak acak track " Metal Militia " dengan versi EH tentunya, rasanya james Hetfield bisa bakalan mati matian ikut merebut Microphone untuk sejenak liar nge-Scream and Nge-growl untuk track monumental ini hahaha... just keep going again and again in a kind of frenzied groove and beating ! lalu 4 Track berikutnya EH menambahkan 4 lagu yang sebelumnya juga belum pernah di publish " War of the Words " dan " If the World in the Rotten Edge ", adalah track terpanjang yang (Mungkin) EH pernah tulis, 7 menit gess ! 2 track yang menurut w lebih kental taste Death/grind nya banget dari era 90'an yang EH rekam sekitar tahun 2000 silam ketimbang karakteristiknya hari ini yang w rasa makin terdengar cepat, lugas dan sekali tebas. kemudian 2 track kemudian adalah " Blind Holocaust " dan " Shit Pawns " dari versi live recording saat Rehearsal di Djogja Studio untuk demo 2000 dan Unreleased track tahun 2019.
For OverfuckinAll, Debut Unreleased yang harus EH sampaikan kepada all grinding maniac sebagai catatan karir musikal panjang band menjadi bagian tak terpisahkan. dikemas dengan package yang jelas ga bakal mengecewakan karena Maxima Music Pro memang mengemasnya dengan sangat baik untuk menyelamatkan beberapa aset sejarah Band. " Where the Faith Left in Darkness of Greed " adalah representasi band dalam berbagai kemasan sounding dari beberapa Unreleased track-nya. meski bukan sajian track baru, setidaknya ini akan makin melengkapi koleksi EH kalian. pokoknya, buat kalian fans diehard Grinkor material, tidak ada alasan untuk tidak menikmati materi rare dari EH ini. Ini prototipikal, bahkan mungkin terasa klasik di beberapa titik, tetapi rasanya seperti tendangan dari masa lalu yang sedang dijalankan di otak kalian saat mendengarkannya. w kira inilah mungkin efek yang dimaksudkan. Ini menggembleng secara efisien, dan itu akan melakukan hal yang sama untuk kalian jika kalian fans fanatik grindcore movement tanah air. en seperti biasanya, jangan terlalu berharap banyak melodi, struktur koheren, atau epik konseptual apa pun, karena gempuran kasar dan berat masih akan mengancam denyut nadi kalian makin berdetak ga stabil. and as I previously stated, one must be familiar with this materialized in order to fully understand Death/Grind. Respect your grinding roots !!!
* Songwriting: 8
* Originality: 8
* Memorability: 8
* Production: 8