Sethos - Sethos EP 2020


Sethos - Sethos
Sadist Records EP 2020

01. The Spells 01:37    
02. Holy Treachery 03:50    
03. The Beast 03:09    
04. Divine Reaper 04:02    
05. Drowned in Blood 02:51    
06. The Unholy 04:03

Daevas - Vocal
Andi Lazuardi - Guitar
Agung Prasetia - Guitar
Maggot - Bass
Wawan Setiawan - Drum

Dalam nyanyian berwarna yang ngasih kesan lebih menakutkan persis merasakan kebangkitan kembali sang dewa kematian dalam mitologi mesir kuno, SETHOS, debutan hitam Ujung Berung, bandung punya yang digagas sejak 2017 silam. Proyek Misterius yang dikomandani 2 nama gelap, Daevas dan Maggot ini dengan cekatan menyembunyikan awal dari penulisan lagu melodius gelapnya dan di tengah kekacauan yang terjadi kemudian secara halus menyajikan agresi dari dalam konflik yang tak henti-hentinya antara style dingin dari obsesi dominan yang dikemas dalam ritme dan tuning rata-rata dengan menambahkan materinya ke rasa primordial yang muncul perlahan dan membentuk tema dalam definisi nyata lagu sebagai komponen struktural yang berulang dan mencekam. dengan komposisi Riff yang terkadang terdengar jelas untuk digunakan dengan penambahan layer harmonisasi dan perubahan melodius murni, dalam transisi dan kontinuitas, pengelompokan simbol yang terkait dengan penggambaran alami menjadi sebuah bentuk karakter riff. mengingatkan Gw dengan perpaduan mendasar ala Watain, Satyricon, Ondskapt, Craft, Valkyrja atau old Darkthrone. sejak awal mengenalkan Demo 2017 konsis melancarkan invasi gelapnya dalam senyap kemudian menyusul Promo 2018 sebagai eksistensi yang Sethos bangun dengan pembawaan musikal yang megah, dingin dan melodius. dan menandai perjalanan spiritual legam, Sethos berhasil melepaskan EP pertamanya via Sadist Records. Hiding their instrumentals in a wash of delayed, distorted, and texturally abraded sound Sethos overlay melodies in consequential deconstruction, letting the dominoes fall into beautiful sequences of simple, almost predictable, but in contrast epic and beautiful elements.

komposisi musikalnya memang lebih terdengar kompleks dan openminded sejak Gw ikuti perjalanannya yang secara keseluruhan masih mendeskripsikan sebagian besar genre metal, namun karena metodenya merupakan tandingan agresif implikasi abstrak lebih dari movement melodius dan harmonis, karakteristik-nya memungkinkan narasi yang kuat melalui pendekatan inherennya terhadap kompleksitas sebagai produk Sethos dari waktu ke waktu. Pembentukan frasa cocok untuk semburan informasi singkat yang menjadi kumulatif dalam retrospeksi sementara kesadarannya akan keseimbangan frase dan penempatan dalam harmoni yang diperlukan untuk musikalitas aransemen dan pilihan tuning sound di sekitar permainan ritme yang tidak terkekang banget dari style Manic gitaris. setelah dimulai dengan Intro " The Spells ", rasanya memang buru buru aja kita ingin menikmati sajian kegelapan pertama dengan " Holy Treachery ", sentuhan kuat typikal materi Sethos sebelumnya Gw rasa udah jadi batu lompatan yang berarti untuk mereka pertahankan sampai hari ini. Guitars work through simple riffs and seemingly demoralized, random guitar; their focus leads the song through permutations of it's basic idea and justifies the continued platform of the longer percussive phrases which instead of containing each guitar phrase, vary at the evolution of tempo at the instigation of guitar and vocal interaction. komposisi yang lebih coba menyentuh lebih dalam audiens Gw bayangkan adalah sapuan ombak headbang party saat harmoni melodius track ini Sethos dikumandangkan. Sebuah penyamaran yang terasa baku, matang, dengan sajian tempo drum di medium dan dipukul menjadi ketukan motivasi sintesis. Instrumentasi memang terdengar lebih jelas kompeten dengan instrumen dimainkan secara megah demi sounding. Dimana banyak band dengan gaya melodius telah menafsirkannya secara ketat dalam tradisi Heavy Metal, Sethos melarikan diri dari penutup itu melalui estetika yang melingkupi isi ruang yang tidak terduga sebagai bentuk wacana struktural, dan dari sini Sethos cukup bikin awalan yang tidak pasti menjadi kemarahan yang mengobarkan kelanjutan dari karakteristik Black Metal Sounding. Memorable rhythms define the overall tendencies of each song and therefore the meta-meme of both song materials, coming together to create an atmosphere of labored devolution. dengan variasi riff kuat ala Satyricon yang memulai materi ini hingga part closingnya, Sethos mengklarifikasi posisi mereka pada pesona black metal sebagai pengembangan dari kepekaan tahun-tahun awal Nordik, coba menerobos garis berbahaya pada titik tertentu, stripping black metal hingga riff yang lebih sederhana dan pola lagu yang lebih familiar demi menambahkan lagi aspirasi kemegahannya dan menjadikannya semakin terdengar melodius dalam riff bergerigi. Banyak dari apa yang ditangkap oleh band-band pada awal eksistensinya adalah keburukan sound dan keacakan yang ternyata lambat laun membuat dewasa musikal dalam menceritakan pengalaman seperti puisi, di mana konsep awal bermutasi sampai menunjukkan apa yang menahannya dari berkembang sepenuhnya dan kemudian dengan kebingungan penaklukan kekerasan nihilistik itu, menyelamlah Sethos kembali hari ini ke dalam versi komplit memuaskannya dari konsep awal, yakni menyelesaikan pertanyaan fundamentalnya sebagai puncak supremasi musikal. seperti pembawaan dan penjiwaan titel track selanjutnya, " The Beast ", kebringasan komposisi yang meledak cepat. atmosfir megah dengan sound yang dibungkus riff dasar, berputar di sekitar konsep sentral yang terbukti masih Sethos sajikan dari awal, dan berkembang melalui teknik pada tingkat linier. Tidak banyak misteri di sini, meskipun setiap menitnya dibuat dengan lebih baik dan berkat produksi yang superior terdengar menendang !, dan hasilnya membawa black metal lebih hidup seribu tahun lagi dengan konsistensi dalam ekspresi musik yang seimbang dengan beberapa momen kontemplasi offbeat, yang pada akhirnya bertujuan pada pemenuhan janji estetika meski dalam pola yang berulang. aransemennya memang terdengar simply tanpa memperkosa lagi konsentrasi kita, sehingga cukup siapkan secangkir teh panas dengan sebungkus rokok, menikmati gelap dan dinginnya malam seperti kita sedang dibawa sendiri dalam ruang dimensi dunia paling dasar. dan memang tidak diragukan lagi jika beberapa musisi paling berbakat dalam genre saat ini akan melakukan lebih baik lagi untuk melangkah lebih jauh ke akar musik dan mengungkap mantel ambiguitas di mana itu akan memberi isyarat, walau terkadang tidak pernah sepenuhnya memuaskan, namun dorongan menuju kebebasan yang tidak wajar dari kenyamanan dan keseimbangan inilah karya Sethos mengalir menjadi Indah. toning down both aspects in favor of emphatic rhythm in stalling progressions of recursive strums, an atmospheric invention by repetitive creation of elemental harmonic space. Like all work from Sethos to date, worth getting for its developmental revelations of black metal, but not for those who fear a droning, corrosive, dispassionate aesthetic. lanjut ke " Divine Reaper ", kayaknya Gw mulai jadi suka dengan karakter BM yang tidak selalu dipenuhi dengan taste biasa biasa atau yang out of date, Sethos rasanya berhasil bikin Gw ga beranjak sedikitpun walau hanya untuk menekan tombol skip, vokal angker melampiaskan nyanyian distorsi terus menghadirkan setiap perubahan sebagai ritme dan default untuk mengungkapkan afinitas harmonis dalam karya-karya yang atonal dan nihilistik ini. Masih memimpin lini gitar dengan riff yang berubah bentuk dan penemuan tak berujung sebagai jembatan dimensional antara part lagu-lagunya yang berpola meta ini. secara konsisten melaju ciamik mengikuti ritme pada penekanan vokal pattern, pukulan utama setiap frase drum, dan ritme penggeser akor dari setiap riff dan bridge, struktur kian kompleks di bawahnya sekaligus dirancang dan sangat fleksibel, memungkinkan Sethos solid menjalankan hampir keseluruhan gaya riff dalam urutan tempo yang sama. sama halnya juga dengan " Drowned in Blood ", Meskipun coba mempertahankan pola riff sederhananya sebagai pengukuran skalar, musikal Sethos selalu mempertahankan interest dengan kontras kuat yang seringkali mengungkapkan ritme siklik yang sangat adiktif di bawah komposisi-nya, di mana masing-masing gaya menekan yang lain menjadi ada dan kemudian menerima feedback-nya. dan Ini-lah kombinasi style melodius yang sangat indah dalam arsitektur jahat, dingin angker materinya intens dan sekaligus memberi kesan menenangkan, great ! Music is built from the simple elements with some of the fascination with inexorable conclusions as found on later Sethos releases but here demonstrates a Thrash riff need to create cities of simple structures to reflect a complex relationship between them all. en sebagai closing ceremonialnya, Outro " The Unholy " adalah penyeimbang yang tepat untuk menyelesaikan setlist ini.

As those last words suggest, I rate the songwriting this EP very highly and consider it a significant step in widening the division between traditional and progressive bands in the black metal movement, a rift which was beginning to appear around the time of this material release. Spiritual dalam intensitasnya dan dorongan di balik intensitas eklektiknya, EP ini siap menjadi mahakarya Sethos plus karya terbaik mereka. Keragaman struktur lagu-nya mempertahankan konsistensi melalui penekanan pada kesederhanaan yang ditempa oleh jembatan minimalis namun sangat langsung mengatasi setiap ketegangan yang diciptakan di pusat-pusat harmoni yang tampaknya dialokasikan secara acak, dramatis en bukan kaleng-kaleng. Terlebih lagi, keindahan artististik dari karya epik ini Gw yakini memiliki fungsi pada dua tingkat: yang pertama sebagai seni abstrak dan intens yang mempromosikan warna musik dan aransemen-nya sendiri, dan yang kedua sebagai Black Metal yang berorientasi pada gerak dengan kekuatan dan keindahan dalam ritme serta melodi dasarnya. Unfortunelly, sejauh ini Gw kurang menggali informasi Sethos yang lumayan punya imej misterius, sehingga Gw menjadi lebih terfokus pada kemasan musikal band dari sejak menggeber setlist track-nya. meski 18 menit adalah sajian utamanya dari keseluruhan durasi 20 menit'an bagi Gw masih lumayan meninggalkan kesan kurang banyak lagi buat bikin ejakulasi hehehe. Epic and Melodic of construction makes the sophomore of this material : cool patterns fashioned from harmonic build entities of sublime profundity from the subconscious parsing of metaphorical structure. The voice of bitter wisdom sounding harsh angular tones above the raging madness acts as commentator; the music stands alone. The density and Aggressiveness, both boosted the awesome, very intensive mix, make this song to a fanfare of the Melodic black metal explosion, You Must have it now !

* Songwriting: 8.5
* Originality: 8
* Memorability: 8.5
* Production: 8.5

Sethos - The Beast





Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!