Busuk - Worshipper CD 2020


Busuk - Worshipper
Lawless Jakarta CD 2020

01. Fight The Fire
02. Misbegotten
03. Still Continues
04. Animal Prey
05. Life Taker
06. Worshipper
07. Greedy
08. Malicious
09. Among The Storm
10. Plague Bearer
11. Poison
12. Go Grind
13. Get It Off (Disfear Cover)

Adul - Vocal
Tyan - Guitar
Fakih - Bass
Epic - Drum

Mempersiapkan pemberontakan musikal, Unit Crust/Grindcore band kenamaan asli Depok yang masih membawa spirit Punk sejak mereka menjadi sohib 1 tongkrongan di cene DCHP (Depok City Hardcore Punk) tahun 2005, BUSUK ! harus melalui proses Hibernasi selama hampir 6 tahun untuk comeback dan menyelesaikan full album paling ditunggunya. menandai gerilya karir, Busuk sudah melahirkan banyak discograpy dalam format kompilasi dan split di luar negeri dan lokal tanah air, tetep solid mengusung warna Crust/Grindcore tanpa basa basi, meremas dan menghancurkan menjadi karakteristik krusial tersemat kuat dalam musikalitas yang terjaga sejak band ini digagas, Raw grinding/crust perpaduan dramatis membusuk antara Nasum, Disfear, Regurgitate, Siege, Malignant Tumour, Tragedy, Sayyadina, Disrupt ampe Terrorizer lumayan membangkitkan banget bagi memori Gw. dengan sound khas ala Gothenburg, sapuan grinding yang Busuk tawarkan memang asli membusuk ditelinga banget ! Raw assault of  Blistering distortion and a constant throbbing beat to wrap the steady progressions of Crust chords which permit a resonant synthesis of atmosphere. Di mana sebagian besar band punk banyak mengulang riff dalam harmoni riff, Busuk solid meminjam arsitektur style death metal dalam struktur riff, menciptakan arsitektur gerak yang dibagi oleh ritme menjadi figur yang jelas di mana frasa itu sendiri mendefinisikan bentuk dan dalam interval apa yang tidak diisi oleh kromatik atau keseluruhan scale chording, sebuah potensi harmonik yang sifatnya kecil muncul untuk pengelompokan mikro-riff untuk mendukung gaya berisik. Busuk are perhaps one of, if not the only grindcore band I can stomach. Whilst there isn’t much difference in terms of the irritating song lengths, there is a notable difference in portrayal and sound. let's check the Chaotic !

Memang secara keseluruhan materinya masih terhitung simply, seperti juga para pendahulunya yang melayang ke suasana dengan hipnotisme ketukan konstan dan pergeseran perspektif geser dalam riffing yang berubah di luar tempo dominan untuk menciptakan rasa waktu dan penyesuaian emosional lagu masih menjadi sajian liar menghajar sebagai implementasi kemarahan Busuk tuangkan dalam lirik yang banyak berbicara tentang ketidakadilan dengan dibuat secara serba lugas tanpa basa-basi tentang protes, kemarahan, dan kegelisahan, karena inilah " worshipper " lahir dan memberontak. dimulai dengan sebuah Intro " Fight The Fire " berdurasi 3 menit'an, 01:37 adalah serangan pertama Busuk yang menyabetkan karakteristik Gothenburg Sound-nya, sekejab ingatan Gw berputar kembali ke style biadab Nasum banget, A nice combination of Harsh pitched, throat-shredding screams and low pitched, blood-curling growls that are surprisingly well enunciated ! ketukan d-beat drum yang kerap meledak kemudian Blastbeat-nya. en ga butuh durasi waktu yang lama untuk Busuk Meluluh lantakkan Moshpit dengan Bombardirnya. masih belum selesai menikmati, " Misbegotten ", ga banyak cingcong menggerus kemudian dengan attitude membabi buta. perpaduan khas Disfear yang disematkan dalam setiap kemarahan ala Nasum memang ga bisa terlepas begitu aja. The only thing I can compare it to is the guitar sound on Entombed's " Left Hand Path ", First and foremost adalah produksi sound yang keren dengan ranget distorsi menggergaji pada gitar dan bass memberi mereka tune " Buzzsaw " mantap, dan sebagai tambahan, bass dan gitar hampir saling bertabrakan untuk membentuk sound yang berat dan keras. Gw demen sama Konstruksi musikal track " Still Continues ", yup berasa banget sounding kuat ala Entombed sounding era " Left Hand Path " diadopsi kembali oleh Nasum dengan segala kemarahan teatrikal yang bergelayut dalam setiap ketukan Punchy groove Hardcore style dibeberapa artikulasi part, is a Straightforward, short, blast beat ridden grind track, Cool song ! mosh crowded yang Busuk bentuk serta tema yang disengaja demi menciptakan rasa perubahan yang memberdayakan diri sendiri yang penuh harapan yang cocok dengan konsep protes ekstrem yang diuraikan dalam lirik yang makin ekspresif tentang kenyataan sebagai bagian dari sudut pandang tertentu yang terkait dengan emosional, Kegelisahan atas apa yang mereka lihat di dunia sekarang-sekarang ini, krisis global, perebutan wilayah yang terjadi sangat massive, isu rasialis, dan kontra horisontal, interpretasi politik. Gelombang ritme dan denyut, detak jantung yang hidup dari bagian ketepatan waktu bagaimanapun mendominasi semua kritik eksternal dengan musik di dalamnya memberi soul oleh gerakan hingar-bingar dan wawasan berkala ke dalam momentum crusty-nya sendiri. D-beat rules " Animal Prey " masih menjadi sajian kuat diantara selipan Blastbeat, musik dekonstruktif yang berusaha menemukan titik konsep dengan attitude daripada prinsip, dengan sonic leveling yang dibangun dari beberapa riff dalam modal strip, disusun ulang di sekitar ritme berlawanan mendefinisikan style rebel pola dasar dan melalui kemandiriannya dari ritme membangun warna kuat Crust/grind yang masih Busuk pertahankan kesahihan-nya. dan lebih menghancurkan lagi adalah penampilan " Life Taker " dimana hujaman blastbeat diantara D-beat adalah senyata destructor ala Busuk. sementara " Worshipper " menjadi anthem bagi band dimanapun mereka meledakkan amarah musikalnya, ini adalah pesta barbar milik kami ! perubahan frase yang mengarah ke suasana hati yang berbeda - tetap dalam siklus riff-chorus, disangga oleh jeda yang diselingi dalam ritme, Sound Riff dan transisi melalui pola ritme satu atau beberapa Riff dari sifat biasanya yang variatif lagi. beberapa sentuhan absurd coba mengiringi penolakan klise karakter populer yang diberdayakan dengan perubahan chord juga ritme yang acak, sebelum kembali ke ritme yang Nge-Groove secara efektif coba menyampaikan tidak hanya urgensi ledakan tempo cepat tetapi juga fill-in panik menuju pecahnya moshpit. meski tidak mengusung tradisi khas beberapa pengusung awalnya seperti sajian solo gitar seperti sekumpulan ikan yang melesat dalam gerakan kacau ketika predator muncul tidak Busuk suguhkan disini (kecuali Busuk mendaur ulang track milik Disfear .ed), selain interpretasi eksperimen sounding coba mengungkapkan betapa emosional mereka telah tersalurkan dengan peluh keringat pada akhirnya. " Greedy ", lebih coba ekploratif tidak dengan sentuhan monoton yang kerap Busuk munculkan di awal part lagu sebelum serangan barbar sesungguhnya mereka meledak ledak. persis halnya juga untuk lagu " Malicious " dan " Among The Storm ", Busuk konsis ngasih permulaan yang menyenangkan sebelum dibantai habis habisan kemudian. mungkin sebagian besar orang yang menikmati karya ini akan menyarankan bahwa keunikan dan pembentukan riff yang signifikan konteksnya saja, mulai dari satu ritme Riff atau interaksi loss snare hingga pola gerakan kromatik yang berputar dalam ritme tremolo dengan kecepatan kesurupan. rasanya makin kesini gempurannya makin ga kenal yang namanya kompromi, .... datang, lindas dan hancurkan ! Tercerahkan dalam setiap geraknya, langsung dalam komunikasinya kepada Audience, dan meski jarang dalam konstruksinya ekspresif dalam rekombinasi beberapa elemen, mengekspresikan struktur dasar grindcore sebagai transmisi mikro-meme melalui energi gerak dan tune berwarna gelap nihilistik, penulisan lagu lagu di album ini mencerminkan respons yang begitu saja terhadap rangsangan melalui pengkondisian lapisan pemikiran yang menjelaskan proses interpretatif perseptif. Cairan yang bergerak dan jaringan respons-tandingan cukup maju dalam teknik untuk memiliki bahasa internal yang intuitif, komposisi sounding dari partisi pendek ini diartikulasikan melalui refleksi integrasi dan dekomposisi dalam struktur buatan yang sesuai dengan bentuk alami dari perubahan arah. begitu juga dengan " Plague Bearer " dan " Poison " tanpa berhenti meneriakkan terus setiap kemarahan yang sudah ingin Busuk letupkan. Pergeseran ritme, ketika tempo berubah menjadi Ledakan D-beat atau interjeksi berlawanan ke struktur, mengekspresikan struktur fundamental dalam lagu-lagu dua riff lagi ini yang memiliki perubahan sangat penting dalam tandingan tepat dengan riff dominan. dan Busuk adalah ekspresi artistik ketat yang bertujuan untuk menghargai tubuh dan pikiran Audience dalam menumpahkan adrenalin. lagu " Go Grind " rupanya masih menjadi Anthem tak terlupakan bagi band dan Fans, sejak diperkenalkan merajai beberapa Gigs beberapa tahun silam, soul lagu ini masih punya dedikasi penuh atas movement Busuk sampai hari ini. sebagai Closing setlist, Busuk meletakkan " Get It Off " nya Disfear sebagai bagian huru hara pamungkas !

In Conclusion, Actually heard about this album and band from a friend and thought I'd give it a try ! Pertama kali, Gw hanya seperti masih menjadi diri sendiri: " Gw benar-benar bisa membenamkan diri dan terlibat lebih dalam dari hal ini." Tapi itu karena Gw memang pada dasarnya menyukai semua komposisi metal ekstrim termasuk Grindcore. Tidak diragukan lagi kalo Gw langsung menyukai band ini. Damn Busuk telah mengumpulkan begitu banyak lagu gila yang mengumpat tanpa jeda! cuman sayang masalah hanya 24 menit dari hal-hal ekstrim yang Gw perkirakan sebelumnya bikin Konak Gw terputus ditengah jalan sebelum ejakulasi hehehe. total 13 lagu padat, singkat dan cepat yang terdiri dari 10 lagu hasil rekaman multi-track dan 3 lagu rekaman live, meski 3 lagu terakhir beda kualitas, tapi keganasan Busuk ga menurun kadar ganas-nya meski terdengar raw, tapi kalo kuping lagi dihajar distorsi seperti ini, powerful counterpoint and build up power grinding !!! dari segi Performance Adul, Tyan, Fakih dan Epic memang tidak mengecewakan, this Formation Damnation ! Busuk menyajikan kekuatan distorsi matang yang menyegarkan. penyajian produksi materi yang sebenarnya bagi Gw kurang membusuk lagi dengan style raw-nya alias masih mengelus telinga, but " Worshipper " siap memanjakan buat kalian fans penggerinda telinga sebenarnya, The songs here are definitely more straightforward when compared to say than before, which may be preferable to some, but I think the sheer little of tracks and the fact that each track has its own little hook works just fine. This album is definitely a shining moment for modern crust/grindcore, and should be a staple in any grind fan’s listening habits. It is quality grind, and while it is overshadowed by the later works of the band, it is still worthwhile for any admirer of the genre, Grinnndddd !!!!!!!!!!!!!!!!!!

* Songwriting: 8
* Originality: 7.5
* Memorability: 8
* Production: 8

Busuk - Among The Storm



Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!