VA. Metal Religi Compilation CD 2018

































VA. Metal Religi Compilation
Edelweiss Production CD 2018
https://web.facebook.com/EdelweissProductionsID

01 Mukena Putih - Tuhan Memanggil (Pekalongan)
02 Aftermath - Seven - Eight - Six (Bekasi)
03 Cultural - Peradilan Suci (Semarang)
04 Rawarontek - Nista Sang Pemuja (Munafik) (Lampung)
05 Ratu Kidul - Malam Seribu Bulan (Bekasi)
06 Keramat Jati - Surgo ing Dunyo (Sukoharjo)
07 Amaranth - Nada Suci (Depok)
08 Al Qassam - Surga dibawah Kilatan Pedang (Jakarta)
09 Sapu Jagad - Tipuan Dunia (Batang)
10 Maggots - Meu Damee (Banda Aceh)
11 Pasukan Timur Al Mahdi - Ya Asiqol Musthofa (Bumi Ayu)
12 Soulsick - Jelaga Terakhir (Jakarta)
13 Qishash - Malaikat-malaikat Allah (Ciledug)
14 Sandekala - Wasiat Gunung Jati (Cirebon)
15 Tanoeh Jrat - Sakratul Maut (Lhoksukon, Aceh Utara)
16 Maledikta - Bila Waktu Tlah Berakhir (Opick cover) (Karawang)
17 Kembang Kuburan - Kiamat Menutup Taubat (Jakarta)


Setelah sempat tertunda beberapa waktu sebelumnya, Magazine, Distro & Label populer dari era 90-an, Edelweiss Production, akhirnya berhasil melepaskan kompilasi bertajuk " Metal Religi ", debut kolektif yang dapat menjadi sebuah penyeimbang, jika Asumsi musik Metal selama ini masih terlalu mendapat cap negatif oleh kebanyakan awam, persepsi seperti itu mungkin akan terbantahkan meskipun harus berhadapan dengan kontradiksi publik menghadapi era Milenial hari ini, dan karena bukan maqom Gw untuk berbicara lebih jauh kedalamnya, kapasitas Gw cuman sebagai Penulis musik aja. sebenarnya ada banyak sekali Band-band ber-genre metal yang telah merilis lagu-lagu bernuansa Religi selama ini, Edelweiss Production secara seksama mengkompilasikan beberapa materi terbaik dari berbagai Genre Metal dan bersedia berkontribusi dalam Kompilasi ini sejak pertama kali infonya digagas. Ungkapan dari hati yang paling dalam terbaca di booklet cover, " Terendap dalam hati dan jiwa ketika suara bising ini membawa Jeritan hati ... lelah hamba dalam frustasi fana dunia membelenggu Nurani. ingin kutulis syair pembela religi dalam nuansa bising goresan hati. semoga engkau juga kan mengerti ini yang hamba bisa dan yakini saat ini ...

Langsung Gw mulai Opening setlist track awal terpilih " Tuhan Memanggil " nya MUKENA PUTIH, Manyaran, Pekalongan Gothic Metal, cukup dikenal dengan single track ini sekaligus Anthemic Song dibeberapa panggung yang mereka jajah, Konsep Gothic Metal yang masih terbungkus kebanyakan Gothic metal Band dengan Tradisi lokal Nusantara, lebih menonjolkan Part Catchy dan Easy listening untuk mudah dicerna audience saat Live Performance, dengan Beat full banging, " Tuhan Memanggil " ini justru terdengar horor lewat ringkikan Gaya Male vokal yang lebih bergaya kebanyakan Band Black Metal lokal. sekedar catatan " BM Lokal " ini menurut Gw pribadi adalah, Karakter yang terkadang masih " terlalu " dipaksakan banget musti " ada ", terdengar seperti orang tercekik beneran jadi-nya, tapi engga banyak sih yang sudah punya karakter lebih keren karena sudah menguasai karakter familiar yang sudah sering kita dengar. Produksi Sound-nya bagus dan Megah, sehingga ga heran gebrakan pertama Kompilasi ini pas banget menaruh track milik Mukena Putih. dari Bekasi, giliran Melodic Death Metal Horde AFTERMATH memuntahkan " Seven - Eight - Six ", komposisi Melodic Death Metal dengan kombinasi Thrash Metal style Individual Creativity. " Seven - Eight - Six " adalah single ke-2 yang berhasil dipublikasikan lewat perilisan Video clip. dicomot dari materi album pertama " Seven - Eight - Six " via Greenland Indonesia tahun 2016 silam. aransemen kickin ass banget ditunjang dengan sound produksi mantap, cukup bikin pendengarnya pasti terkagum kagum. Aftermath memang banyak mengusung lirik Islami dalam setiap lagunya. bagi kalian yang mungkin aja sempat menyukai konseptual ala Scar simmetry, Solution.45, atau Ensiferum, pasti kalian akan menikmati sekali komposisi yang mereka suguhkan, ditambah dengan sentuhan gaya Folk Metal seperti yang familiar diusung oleh Ensiferum. cause, my thoughts about their music here are more mixed than anything, and despite the enjoyment that's been had here, I can't be but a little Disappointed, when a few things could have been improved upon to make for a much more Powerful Experience. from semarang, CULTURAL dengan " Peradilan Suci " akan banyak mengingatkan dengan lagu-lagu lawas Within Tempation, Tristania atau juga The Sins of Thy Beloved. dominasi Female Vokal performance masih menjadi elektabilitas paling menonjol, namun seperti persepsi-persepsi Gw sebelumnya, sang Female vokalis juga harus bener-bener lebih mampu menguasai dan menempatkan Harmoni dan Pattern vokal dalam lagu lebih tepat ketika disuarakan, jadi tidak selalu terkesan hanya nada mendatar. Aransemen lagu yang kayaknya cukup mengingatkan Gw dengan " Restless " nya Within Tempation banget, dan seandainya Cultural lebih terampil mengasah Power vokalnya lagi, Gw jamin mereka pasti lebih punya karakter lagu yang Ciamik dah ! Suasana kembali dibikin bising lagi oleh penampilan RAWARONTEK dengan " Nista Sang Pemuja (Munafik) ", Black Metal Pioner asli Bandar Lampung yang eksis sejak tahun 90-an ternyata eksistensinya masih bergema hingga saat ini. Black Metal dengan elemen Harmony kuat memang hasil perpaduan bersahaja style Dimmu Borgir era " Enthrone Darkness Triumphant " atau Borknagar, sentuhan blocking keyboard yang kental dengan beberapa Tradisi kuat Indonesian BM masih menjadi pemandangan yang ga akan terpisahkan. They Success managed to walk BM bolstered up with enough Imaginative riffcraft and musicianship to get away with it, Arrrghhhhhhhhh !!! tensi Setlist kompilasi ini memang dibikin beraturan, Pelan ngebut - Pelan Ngebut atmosfirnya, setelah pecah meledak hebat, Suasana kembali mencair dengan penampilan band asal Setu, Bekasi, RATU KIDUL via " Malam Seribu Bulan ", seperti halnya konsep Mukena Putih atau Cultural, gaya Stereotype Khas Indonesian Gothic Metal banget yang lebih Harmonis dan Romantis meski partisi Harmonisasi cukup bikin suasana mencekam. terkadang Gw punya sebuah Usulan nih, Band Gothic Metal ga selalu harus pake Karakter Male Vokal kan?, apalagi yang Type Screaming, Intinya fokus konsen aja 1 Style Vokal bakal lebih terarah. ya namanya juga usul lho, mo diterima mo engga, suka suka aja, hehehehe... Masih dengan konsep yang serupa kali ini dari Polokarto, Sukoharjo ada KERAMAT JATI, dengan " Surgo ing Dunyo ", Lirik berbahasa asli jawa komplit dengan partitur asli Kejawen kental terasa dalam solo dan Riffing-nya. haa.. ini nih ada yang siap bikin konsentrasi penuh dengan konsep bermain keren dari AMARANTH dengan " Nada Suci ", Symphonic Metal bagus asal Depok. dicomot dari materi " Promo 2017 ", Gw suka dengan karakter kuat bernyanyi Andien, yang asli tau banget cara mengatur setiap Intonasi dan Pattern-nya lebih baik. pengaruh kuat masih seputaran ala Epica, Delain, After Forever hingga Nightwish dituangkan so pastinya dengan warna tersendiri, dengan penyusunan aransemen dengan banyak literasi referensi, sehingga patut banget jika Gw bilang ini adalah Band dengan karya bagus. it’s mostly more of the same they start coasting on a rather predictable mid-tempo power-metal riff about three minutes in and cling to it like a safety blanket with a somewhat more restrained and dreamy demeanor, which makes for quite an interesting contrast to the otherwise percussive and bombastic music surrounding it. dari Cilincing, Jakarta Utara ada AL QASSAM, sebuah nama yang diambil dari seorang pejuang palestina yang di abadikan menjadi sebuah militan pejuang syahid di palestina. memainkan Warna Extreme Metal yang terafiliasi elemen Black Metal (pada Vocal), meski Permainan Riff-nya sendiri lebih Nge-Thrash ber-pola Dinamis banget, salah satu Instrumen mencolok dalam struktur komposisi-nya saat memainkan lagu " Surga dibawah Kilatan Pedang ", Suer, Gw paling menikmati banget permainan Riff Awesome, meski produksi sound-nya sendiri mesti harus ditingkatkan lagi, atau ini memang sudah jadi Opsi band ingin terdengar Old School?. Aransemen musikal-nya bagus, namun sayang Typical vokal bagi Gw pribadi " Engga " masuk banget. dari Batang, ada SAPU JAGAD dengan " Tipuan Dunia ", menyulutkan kembali Intensitas warna Symphonic Metal ala Epica, Nightwish serta Xandria mungkin, terkemas dengan Warna Melodi dan Harmoni epik cukup bikin bangkit adrenaline ini. has a good amount of Crossover appeal and can probably Convince a few of those pretty, pale faced Goth girl types to give the geeky power metal fan a chance at a date rather than the near equally Effeminate tortured poet types they often go for. sementara dari Band Aceh ada MAGGOTS dengan " Meudame ", perpaduan kuat antara Style Nu Metal, Fusion, Heavy metal dengan Tradisi Khas folky asli Aceh. basic konsepnya memang lebih pada Gaya Nu Metal in the vein Slipknot seperti Imej yang terbangun band dengan Topeng sebagai  Identitas rahasia para member-nya. komposisi memang Jempolan dengan skill member yang asli mumpuni bikin konsep keren seperti ini, ditambah sentuhan khas Tradisional asli Aceh makin bikin kita susah Move on. Band seperti Moses Bandwitdh memang sukses mengusung Lagu Sholawat dalam Irama Metal lewat " Magadhir ", sehingga Gaung-nya kemudian banyak band mengikuti jejak berikutnya, adalah band asal Bumi Ayu, PASUKAN TIMUR AL MAHDI (disingkat " Patimura " ) melantunkan " Ya Asiqol Musthofa " yang memang akhir-akhir ini kembali booming dipopulerkan oleh Nissa Sabyan, dipermak kembali dengan sentuhan nice Symphonic Metal. dan dari Kalideres, Jakarta Barat ada SOULSICK dengan " Jelaga Terakhir ", tetap memukau dengan pesona Javanesse Black Metal-nya, sentuhan Orkestrasi yang makin kental jadi partisi utama band selalu terdengar megah sejak materi " Titisan Embun Pagi ". The final result when all instruments are combined is more of spectacular. lalu dari Ciledug Tangerang ada QISHASH dengan " Malaikat-malaikat Allah ", Band Death Metal dengan Lirik-lirik bernuansa " Putih " Pimpinan Om Bayu Andriansyah udah Gw kenal karya-karya-nya sejak materi " Dead Punishment " hingga " Unseen Truth ", Bagaimana band ini konsisten memadukan Karakter Death Metal dengan sentuhan Progresive pada ketukannya, cukup mengingatkan style Death era " The Sound of Perseverance " atau dengan konsep lawas Avulsed juga Obituary. materi " Dead Punishment " memang saat ini sudah berusia hampir 19 Tahun, namun Materi ini memang Memorable untuk pasti kita ingat konseptual-nya pada era itu adalah sebuah Masterpiece yang tidak akan terlupakan, sound khas K Studio-nya apalagi. the Progressive mixes Surprisingly well with Blistering Death metal production and riffs to create some of the catchiest riffs known to mankind. SANDEKALA dari Cirebon tampil ironis dan Dramatis dengan " Wasiat Gunung Jati ", diambil dari materi album ke-2 " Nagari Puser Bumi " tahun 2018, karakter female vokal Evie Gw rasa Unik, cengkok-nya low jika dibanding vocalis cewek lainnya yang ingin performa Oktaf tinggi. liriknya memang Positif mengajak kebaikan seperti wasiat dari Kanjeng Sunan Gunungjati. dan jauh dari Lhoksukon, Aceh Utara, ada TANOEH JRAT meneriakkan lantang " Sakratul Maut  " lewat Konsep Hardcore dengen sentuhan elemen Death/Thrash pada beberapa Riffing-nya, Catchy dan Easy Listening. dari Karawang, MALEDIKTA sengaja Meng-cover ulang " Bila Waktu Tlah Berakhir " milik Opick, materinya sendiri di adopsi dari Full album pertama " Air Mata Bumi " tahun 2016 via Devisi Pemberontak Productions. lengking Screaming Vocalis Luil Gw rasa terinfluence style-nya Dani Filth nih begitu juga beberapa Konsep musikal-nya cukup mengingatkan dengan era " Dusk and Her Embrace " nya Cradle of Filth. I admire the tenacity and dedication to the concept. With the sharp, epic writing and the way they layered all these sounds into this bubbling inferno of heavy metal excess, it's a glorious listen and all ghastly angst and vampiric bloodlust. menyelesaikan Setlist Pamungkas, dipercayakan sepenuhnya kepada Band Jakarta besutan Kang Ujang dan sang Istri, KEMBANG KUBURAN, dengan Track Anthemic " Kiamat Menutup Taubat ", bereksplorasi pada Refrain meski tetep dalam porsi sedikit, sehingga dalam hal ini Gw masih terlalu menikmati alunan (sekali lagi) komposisi Instrumen. The warm resonance would work to the band's advantage, taking the delicate nature of her voice and having it accentuated by a whispier sound. However, this record is produced middle raw, detracting from the Dark. maybe concept like as back era. penampilan refrain lagu " Kiamat Menutup Taubat " punya part Memorable untuk tetap jadi Anthem song bagi Gothic Metal fans.

And Overall, sebuah Rilisan kompilasi yang lebih berani menampilkan visi dan misi berbeda pada banyak kompilasi Band lainnya. memberi sebuah kesejukan tersendiri saat elemen Positif masih mengharu biru dalam keras-nya musik Metal yang pada awalnya memang bertolak belakang terhadap Filosofinya sendiri. Debut kolektif asli Musisi Nusantara yang ga kalah menantang di era Kompetitif. terkemas lebih profesional dari segi kemasan dan Produksi, sehingga siap menjadi Koleksi Kompilasi berbeda dalam rak kalian. dan semoga Jilid selanjutnya akan segera menyusul.


Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!