Morgensoll - Eternal CD 2024

Morgensoll - Eternal
Lawless Jakarta Records CD 2024
https://www.instagram.com/morgensoll_/
https://morgensoll.bandcamp.com

01. Adiaphora 11:20
02. Familiar Changes ft. Satan's Heir 06:29
03. Euthanasia 06:33
04. Getun 12:00
05. Adiaphora (Live at Utrecht) 10:28
06. Euthanasia (Live at Utrecht) 06:04
07. Logos (Live at Utrecht) 06:56
08. Getun (Live at Utrecht) 09:26


Haecal Aliba Benarivo - Guitar
Yohanes Delvin - Guitar
Bagas Wisnu Wardhana - Drums
Faiz Aditya - Bass


Just first simple FYI : Post-metal, sumber kegelapan dan intensitas metal ekstrim tetapi lebih menekankan atmosfir, emosi, dan bahkan "Revelation", menggambar pada berbagai sumber termasuk sentuhan ambient, noise, psikedelik, progresif, dan musik klasik untuk mengembangkan sound yang ekspansif namun introspektif. dengan karakteristik aransemen lagu yang biasanya panjang, dengan struktur medium dan full layer yang membuang bentuk verse-chorus demi crescendos dan tema yang berulang. Sound-nya sendiri lebih bertumpu pada instrumen gitar dan drum, lalu style vokal apapun yang biasanya lebih menjerit histeris atau menggeram. berakar pada heavy metal yang akan tetap mengeksplorasi banyak pendekatan di luar konvensi genre. ini muncul pada 1990-an lewat debut band seperti Neurosis dan Godflesh menciptakan genre ini melalui karya eksperimental mereka yang intens secara spiritual, yang mengubah tekstur metal melalui komposisi eksperimental. mungkin penggambarannya kurang lebih seperti itu untuk penikmat musik yang belum dapat mencerna dari Dinamika perkembangan musik yang makin kreatif dan inspiratif tanpa mengenal yang namanya batas dan membangkitkan rasa "melampaui" struktur genre musik tanpa sepenuhnya meninggalkan warisan sikap dan asumsinya. w tidak begitu mengikuti perkembangannya apalagi secara intens, sehingga untuk sedikit memetakannya saja w kesulitan, namun hari ini w perkenalkan unit Post-Rock/Metal asal Jakarta, MORGENSOLL ! sejak pertengahan tahun 2022, Morgensoll sempat merilis single-single seperti " NT/M(o) ", " Till I’m Forgiven " bersama denisa, " Sense Of Belonging ", hingga " Pulse ". lalu kemudian tahun 2024, Lawless Records mengemas-nya semakin menarik dengan me-remaster 4 lagu yang tahun 2023 lebih dulu dilepas secara digital dan 4 lagu Live di Utrecht, panggung pemanasan di ACU, Utrecht, Belanda, satu hari sebelum Morgensoll performance di Dunk!fest bareng dengan Kinder, Seims, Nordic Giants hingga Godflesh, sebagai bonus track-nya, total durasi 1 jam lebih pikiran kita akan dibawa melayang jauh dalam setiap kehaluan kita. dengan menawarkan durasi lagu yang lebih panjang dan tidak pernah mencapai angka sepuluh menit. Meskipun hal ini menunjukkan penulisan lagu yang lebih catchy , namun masih belum terdapat prioritas yang diberikan pada komposisi yang easy listening. With that in mind, it’s nice to see the musicians adapt well to their alternative rock influences completely taking over. The focus remains on the guitar textures, which maintain an almost suffocatingly dreamlike ambiance. The less frequent blasts allow the rhythms to take on a more abstract attitude.

Kita mulai dengan " Adiaphora ", yang seperti biasa droning atmosferik adalah elemental sampling post-rock/metal yang tidak terpisahkan seolah menjelaskan akan seperti apa mood dan konsep album yang memiliki durasi 11 menit 20 detiknya itu. Drumming yang intens disambut oleh gitar lead ala post-punk yang menembus mix dengan indah dan kesan begitu membius. Produksifitas musikal yang melahirkan keseimbangan antara ketepatan rendah yang kasar dari gaya black metal, shoegazey walls of sound, dan kehangatan yang bersih dari gaya post-rock. Semuanya dapat dilihat dengan sempurna pada saat dibutuhkan, namun tetap menyisakan banyak ruang untuk keagresifan, lalu menciptakan pengalaman tersendiri untuk mendengarkan sesuatu yang benar-benar dinamis secara keseluruhan instrumental lagu. Just an abandoning of heavy music and an emphasis on creating a "dreamy" sound with lots of atmosphere and clean guitar melodies. kemudian di " Familiar Changes ", Morgensoll menampilkan vocalis tamu sebagai featuring, Ekrig aka Satan's Heir dari band Avhath. tetap ngasih kesan semakin kelam. Struktur lagu khas ala Black metal pun tidak dapat dipungkiri terkandung didalamnya, Namun tetap ,menarik karena masih terasakan sekali perpaduan kuat gaya post-metal, rada ngingetin w dengan karakteristik musikal yang salah satunya menjadi pengaruh berat Morgensoll, yupp, Deafheaven, terutama untuk materi-materi mereka saat ini. Sounding lebih kerasa depresifnya, mengingatkan akan masa depan yang tak terjangkau, dan kalian malah terasa terjebak di sini di sebuah Purgatori. Produksi yang kian clean dari remastering-nya di sini tampaknya lebih menonjolkan kesan depresi, karena sound secara penuh berkat polesan polarisasi kompresor tool yang lebih warm dan soft. Style vocal Ekrig yang model Raw adalah ujung soul depresifitas-nya. But, whole doesn't seem like it's directed towards metalheads, it's more so for the Indie Rock Shoegazer crowd. That also seems to be why so many metalheads hate it, I don't actually believe that metalheads hate this because of it's sound, but for the fans and the people in the band. as a whole simply does not vary itself enough or put enough emphasis on songwriting along with the atmosphere for it to be anything but a bore. Sentuhan melodius post-Metal di " Euthanasia ", makin kerasa dingin, megah dan mencekam ! seperti halnya mempersonifikasikan proses mengakhiri hidup seseorang demi mengurangi penderitaan pasien yang mungkin rasanya sudah tidak dapat diselamatkan atau lebih tepatnya diantarkan ke gerbang kematiannya. Straightforward dan lebih mengingatkan akan kejayaan band-band post-rock/post-metal medio tahun 2000'an dengan aransmen crescendo nya yang terasa klimaks, Lagu " Getun " adalah bahasa kekecewaan yang mendalam berikutnya Morgensoll sematkan hampir disetiap vibes instrumental lagu terasa menyatu, seperti mencoba untuk hidup berdampingan. Tetapi ia memisahkan diri sebagai sesuatu berminyak yang aneh dan cacat. Namun, pujian harus diberikan kepada siapa pun yang dapat menguasai hal ini, yang membuat area sound tertentu lebih terdengar menonjol dalam komposisi. yah memang genre seperti ini lebih tepat dapat menjadi sarana rehab mental yang mulai tergradasi atau tipis-nya menjadi rileksasi otak. dan sebagai Bonus track, Morgensoll tidak dapat melupakan momen terbaik sepanjang karir band untuk tidak pernah terpikir sama sekali bisa main di dunk!fest sebelumnya. Walaupun label mereka, dunk!records, jadi salah satu yang setiap rilisannya selalu Morgensoll ikuti karena memang kurasi dan pemilihan artist-nya sesuai dengan selera pribadi. Dan saat kesempatan tersebut datang, rasanya tentu senang bukan main dan tidak boleh dilewatkan begitu saja. ada 4 lagu yang berhasil mereka dokumentasikan seperti " Adiaphora ", " Euthanasia ", " Logos " dan " Getun " dengan sound yang cukup untuk audience nikmati bagaimana mosh crowd pada saat mereka hanyut dalam performance tanpa riuh teriakan audience. the execution holistically is unique and hard to find elsewhere. You can argue they aren't black metal because of the way they represent themselves aesthetically, but their music has always had roots there nonetheless.

Well, sebagaimana w tau, membalikkan formula yang kalian populerkan bukanlah sesuatu yang unik atau revolusioner, namun begitu juga dengan apa yang Kalian lakukan di sini. Dan meskipun shoegaze sangat mengedepankan ego dari artis dan pendengarnya, bukan berarti seseorang harus berpuas diri, dan secara keseluruhan album ini adalah soundtrack dari rasa puas yang Morgensoll tawarkan. w rasa materinya cukup menghibur. Post-Metal atau Shoegaze yang bagus adalah soundscape yang membuat kalian dapat melarikan diri dari kenyataan, lebih digemari lagi pada saat larut malam, dan ketika sendirian. w tidak pernah mendengarkan saat ditemani orang lain. Dan " Eternal " sudah melakukan pekerjaan yang baik dalam menyediakan lanskap Sound Post-Metal atau Shoegaze. Ini bukan materi album terbaik, namun akan selalu tercatat dalam sejarah eksistensi band yang berhasil. w sendiri telah mendengarkannya sekitar 5 kali sekarang dan tidak ada komposisi lagu yang menonjol karena ini adalah satu getaran yang begitu konstan. Persis seperti yang w inginkan saat ini dari sebuah album terapi mood dan mental. the music as a whole shows a deep understanding of Post-Rock/Metal, because while this is not at all a metal album, the band still display a sense of depth and sonic intensity that’s still in line with metal even if the music is serene and psychedelic. Morgensoll achieved this like any good Post-Metal through layered guitars, but a unique twist the band employed is having a more dynamic melodicism, its not just a wall of sound, You must try it.

* Songwriting: 8
* Originality: 7.6
* Memorability: 7.5
* Production: 8

Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!