Godplant - Aljabar CD 2024

Godplant - Aljabar
Lawless Jakarta Records CD 2024
https://www.facebook.com/godplantband
https://soundcloud.com/godplant
http://www.godplant.bandcamp.com

01. Caruk 03:53
02. Pusat 04:03
03. Monarki 03:20
04. Lari/Mati 03:41
05. Diantara Nihil 02:15
06. Munafik 02:27
07. Rundum 03:05
08. Neraca Rimba 06:08
09. Syringia 05:59


Litong - Vocals
Oyoy - Guitars
Bahrul - Bass
Gicing - Drums


More Heavy, Raw and Aesthetic than before ! aroma metal yang kental. Mengkombinasikan tekstur tempo musik slow, Rythym Gitar yang gelap dan berat, sentuhan Pessimistic Atmosphere Doom Metal agresif, Vokal Harsh berteriak dan beberapa tempo yang cepat seperti biasa ala Hardcore/Punk. Bau-bau senyawa the Melvins tahun 80 an hasil Eksperimentasi dengan Grunge serta pengaruh klasik ala Black Sabbath hingga Black Flag, pada akhirnya terus dikembangkan oleh beberapa band dari New Orleans dengan sentuhan yang lebih mengena lewat perpaduan warna Southern Rock hingga di Scene kita. dan hari ini Godplant masih getol meramu warna dramatis antara Sludge, Doom Metal dengan Hardcore/Punk serta Southern Rock, dengan Vocal yang lebih cenderung berteriak parau dan kasar, Sound berat dan raw terus bermanuver dengan alunan distorsi berat diantara Tempo musik yang berubah drastis secara kontras, selamat datang Dunia hitam nan muram penuh Destruksi. dengan karakteristik Riff-riff yang meraung, Low End yang mengeram, Vocal keji, gaya kekuatan drum primitif menciptakan sound yang cukup inventif, sehingga lahir asumsi yang menyebutkan Godplant sebagai salah satu band Ter-Heavy di Kancah music ekstrim di Scene tanah air ! Setelah dinilai mengejutkan pasca meluncurkan album perdana tahun 2018 bertajuk " Turbulensi ", Godplant mampu meraih jumlah pendengar yang signifikan, dan Kini, materi album ke-2 " Aljabar " telah menjadi langkah peneguhan bagi eksistensi band yang udah eksis terbentuk sejak 2013 silam mencoba untuk lebih agresif sebagai bentuk penggambaran kegundahan dan kemarahan yang Godplant tuangkan dalam penggarapan materi kali ini. untuk menggambarkan konsep musikal yang Godplant tawarkan seperti Sebuah spiral kesengsaraan dan rasa sakit yang tak berujung. yup lumayan sulit sih untuk untuk mengkategorikan-nya. Tentu saja, Kalian dapat mencoba melabeli mereka sebagai persilangan antara warna crust punk, Noise Rock dan sludge metal, tapi itu hanya akan menggores bagian permukaannya saja. kebencian yang mengakar pada masyarakat mengalir melalui musik mereka. Godplant mampu menyalurkan energi negatif tersebut menjadi sesuatu yang benar-benar kreatif. There's so much emotion that goes behind the music. It's hard not to release some frustration. This album is basically the reason why I got into Godplant. Rage, frustration, and hate were bottled up and this is the perfect catharsis for those feelings. Even if you don't have those feelings, this new album material will definitely make you think about the issues Godplant touches on. and " Jangan Bilang Kami tidak Memperingati Kalian " !

As far as the content goes, sampel-sampel yang disusun dalam komposisi keseluruhan materi dalam album ini cukup buas dan menggugah pikiran, meskipun terkadang w menemukan diri w melewatkannya karena w ingin langsung mendengarkan musiknya. Hal ini membawa w pada satu-satunya keluhan, album ini berlalu begitu agresif! w hanya tidak ingin album ini berakhir. Album ini dirilis sebagai hadiah untuk para pendengar, yang membuat panjangnya materi album ke-2 ini selama setengah jam'an. w hanya ingin terus mengamuk rasanya karena ledakan beban dalam otak ini sudah lama meronta seperti menunggu meledak saja! Track " Caruk " yang udah lebih dulu diperkenalkan sebagai single di rimba digital sejak juni 2022, dengan Penulisan lagu konvensional dan tidak lazim diterapkan dalam proporsi yang cukup setara coba mensinkronkan kegundahan Godplant sendiri. menurut w Godplant kali ini cukup ngasih goal dibenak w dibandingkan dengan materi sebelumnya era " Turbulensi ", yaa, sajiannya w rasa makin lugas dan beringas persis w mendengarkan kembali gaya agresif ala Dystopia, Converge, EyeHateGod hingga Buzzov•en. penyajian komposisi lagu yang cukup konvensional (bukan berarti instrumentasi tidak eksperimental) lagu-lagu seperti meludahi konvensi, karena setiap lagu dipikirkan dengan matang dan dibuat dengan keahlian mumpuni. Godplant adalah band yang w rasa mencoba tanpa henti bereksperimen untuk materi kali ini tanpa terkecuali. meski tetap diperhatikan jika eksperimen ini tersebut akan sia-sia tanpa penulisan lagu yang kuat, and Godplant was goal it ! Meskipun Godplant memiliki kecenderungan untuk mengulang sebuah riff untuk jangka waktu yang lama, mereka memilih riff dengan sangat hati-hati. Riff-nya selalu mudah diingat dan menghentak. Pengulangan riff sangat efektif, karena membuat perubahan riff yang tiba-tiba, yang sering kali disertai dengan perubahan tempo, sesuatu yang sangat kuat dan memikat tentunya. luberan raw distorsi adalah pemandangan tak terpisahkan rasanya jika menyebut Sludge Metal. Twisted and Ugly sounding. The amount of feedback squealing in the mostly extremely slow and heavy songs, Threatens to shatter your ear drums. Despite the riffs being Excruciatingly slow and heavy, as well as one Dimensional, they're Enjoyable. tempo yang berubah drastis seperti mengikuti Mood mereka yang tidak bisa ditebak, kadang enjoy dan tiba tiba menjadi Histeris. There's a Bluesy southern feel to them, and at times they kick up the tempo a fair notch and go into a thrashy Hardcore/punk style to further corrupt this already Nauseating music. melanjutkan aroma yang tidak jauh berbeda dapat kalian rasakan di " Pusat " dan " Monarki ". raungan powerfully vocalis Litong emang sebagai Icon komposisi aransemen selalu terprovokasi lebih terasa Agresif dan Raw. Permainan gitaris Oyoy rupanya udah mempersiapkan banyak penampilan riff epic yang catchy bagi penampilan heavy band. sangat mengandalkan penulisan lagu yang lebih konvensional. Hal ini tidak menjadi masalah, karena memang w tekankan disini, jika setiap lagu dipikirkan dengan matang dan dibuat dengan vibe yang mumpuni. " Lari/Mati ", warna Sludge metal klasik era Black Sabbath ngasih sengatan meski ga seagresif lagu sebelumnya. ceceran distorsi dari feedback riff udah jadi karakteristik rawness musically band, udah menjadi hal yang biasa hampir ditiap aransemen. dan yang paling kentara sekali adalah instrumental " Diantara Nihil ", peringatan untuk yang tidak terbiasa dengan keberisikan sounding-nya. menggaris bawahi setiap konseptual lirik yang ditawarkan, berfokus pada hal-hal negatif - korupsi yang tak terelakkan yang melanda politik, penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dan bunuh diri hanyalah beberapa aspek yang tidak menyenangkan dari kehidupan modern yang menjadi fokus Godplant. Seperti mengenai operasi aparat kepada rakyat, dan coba mengambil garis besar dari Tragedi Kanjuruhan, meski tema tersebut bisa ditafsirkan secara general. Seperti gas air mata yang digunakan makin sembarangan hari ini. Lalu membicarakan peraturan tidak masuk akal, kemunduran yang terjadi di sekitar kita, ketidakadilan yang terang benderang mengalahkan sinar 1000 matahari, bahkan sampai kisah generasi junkie. mengangkat Isu Kemunafikan adalah foundation rasa amarah yang meledak elegan di track " Munafik ". dilanjutkan kemudian dengan track liar " Neraca Rimba ", yang sama halnya dengan " Caruk ", lebih dulu dikenalkan sebagai single di rimba digital tahun 2022. dari sini asumsi w mulai deal dengan informasi yang Godplant ungkapkan dibeberapa press rilis, jika Mungkin materi " Turbulensi " bisa dikatakan album di mana band sedang lagi mencari kompas, dan " Aljabar " adalah arah kompas pertama yang mereka coba. Di " Turbulensi " terlihat style musik sludge yang dalam tanda kutip warna warni pada tiap track. sentuhan pengaruh kental ala Eyehategod, Weedeater, Buzzoven, Electric Wizard, hingga Bongzilla, yang menjadi warna warni-nya. sementara " Aljabar " pun sebenarnya masih ada segelintir elemen tersebut, tetapi materi kali ini lebih memiliki unsur menantang seperti pengaruh style noise rock, dan penggabungan genre yang sedikit kompleks pada tiap track ala band Unsane, Torche, Metz, Part Chimp, band tersebut yang menjadi spektrum baru di " Aljabar " (namun w rasa terkecuali di " Caruk " pengaruh Dystopia, Converge, EyeHateGod hingga Buzzov•en lebih kental terasa agresif-nya). seperti halnya lagu " Neraca Rimba ", momentum klosing setlist " Aljabar " masih menyuguhkan durasi track yang lumayan panjang di menit-menit akhir " Syringia ". well despite band keep constantly trashed state delivering deliciously consistent, punchy, and catchy grooves. It's surprising how these guys were able to be that catchy and that filthy at the same time, and they will probably stick with you like fly-paper after first hearing them.

Overall, Posthumously released, Godplant proves they know every nuance of their craft. Not one bad material (excluding the track that's just a sample) is to be found on this new album, which serves as a powerful reminder of Godplant prowess and attitude. meski rasanya sejak mendengar lagu setlist awal jiwa w seperti menemukan picu ledakan hebat dalam beban otak yang mengerak keras, yang kemudian perlahan dan teratur terehabilitasi dengan setlist menenangkan hingga setlist pamungkas. setiap individu menginginkan pelepasan dan pelampiasan yang lebih meleburkan perasaan gundah. musik adalah bahasa hati dan butuh pemahaman pada setiap penikmatnya, jadi w anggap ini adalah sengatan kejut sebagai proses penyegaran otak lewat musik. nama-nama random yang w sebutin diatas mungkin bisa menjadi penggambaran sederhana konsep yang Godplant sajikan dimateri " Aljabar "  yang dikerjakan di Kamar Bising dan Kandang Studio selama 1 bulan. Lawless Records memang selalu ngasih package menarik untuk setiap rilisannya, seperti hal-nya " Aljabar " ini hadir dengan Booklet 14 halaman eksklusif yang dihiasi dengan art karya seniman muda, Oldsunnnnn. dan ini Oldsunnnnn untuk pertama kalinya mengerjakan artwork untuk album musik. Dia membuat 9 gambar tanpa diberi tahu sebelumnya soal jumlah materi lagu di album " Aljabar " yang isinya cerita tiap lagu yang diilustrasikan semi komik oleh Oldsunnnnn. Brief simple makna Aljabar sebetulnya, pengumpulan bagian yang rusak. Well, secara keseluruhan, w rasa semua itu tidak cukup untuk menggambarkan apa yang bisa dibilang sebagai salah satu album terbaik bagi band. Memang jarang sekali sih ada band yang mampu menuangkan begitu banyak emosi yang tidak terkendali ke dalam sebuah album, sedemikian rupa pada " Aljabar " Godplant terdengar terus menerus seperti berada di ambang kehancuran, disatukan oleh kemarahan yang sama terhadap dunia dan kepasrahan yang pahit. Album ini menangkap frustrasi manusia yang tidak ada duanya, dan bagi kita yang kecanduan obat bius, apa pun obat bius itu, album ini adalah sebagai obat penenang-nya. Maybe you must try tempering the agressive noiserock that might otherwise be overwhelming in it's heaviness " Aljabar ", The band is a huge inspiration to both the sludge and the crust scenes, and they no doubt deserve the respect they get. With their new release they cement their place as not only one of the most interesting bands in sludge and crust, but one of the most interesting bands in extreme metal as a whole.

* Songwriting: 8.1
* Originality: 8
* Memorability: 8.1
* Production: 8


Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!