Killer of Gods - Alliance of the Damnes Fortress CD 2019

































Killer of Gods - Alliance of the Damnes Fortress
Extreme Souls Production CD 2019

01 Glorious Hypocrite 03:41    
02 Alliance of the Damned Fortress 03:34    
03 Cold Blooded Messiah 05:32    
04 And the Fortress Will Crumble 04:06    
05 A War to End All Wars 05:01    
06 Diatas Bendera Tuhan 04:01    
07 Hingga Api Terakir Padam 04:31    
08 Semesta Alam 04:07    
09 Akhir 07:01

Imron - Vocals
Dipto - Guitars
Drums - Yusuf

Each song is fulfill a Merciless Onslaught of splintering Technicality, Unique and Brutality. mahakarya penuh nilai aransemen artistik, yang terdiri dari 9 komposisi tanpa basa basi, Namun penuh dengan perubahan signature pendewasaan karakteristik yang kompleks dan skala eksotis, ini bukan album untuk pendengar yang berpikiran sangat lemah. Coz hampir setiap lagu-nya memiliki solo neo-klasik yang sangat teknis, membingungkan, dan kontrastis dengan kekerasan yang tak henti-hentinya dari sisa aransemen komposisi lagu. Riff yang lebih menguji batas persepsi kalian, menentang teori musik umum atau struktur lagu konvensional. is where band has truly shines on it's plateau and achieves the aims of it's infusion of complexed sensibilities into Death Metal Aesthetic, making one detach his proper pinky from his glass while enjoying the finery of what is effused from this combination of disgusting and delicate sounds. mengenal untuk pertama kali potensi berbahaya dari Semarang Scene ini Gw dikenalkan dengan full album pertama " Replica to Hell " tahun 2013, nah infonya Berawal dari pengalaman sebelumnya di album tersebut, KILLER OF GODS (KOG) mulai sepakat banyak melakukan pembedahan di semua sektor konsep dan aransemen, konsep menyegarkan yang harus terlahir murni dari otak gila para member, alhasil memang pada debut materi album ke-2 " Mental Retardation Force " Tahun 2016, KOG banyak mengalami progres signifikan, Technical Death Metal yang menekankan ritme permainan serba dinamis, kian Memukau dengan Kejutan Skill lengkap Komposisi Mengerikannya ! penyusunan materi yang terdengar tambah matang, menonjok, dan dramatis, asli bikin gw bangga dengan kontribusi Masterpiece kerennya ini. And I feel this release won't Appeal to near everyone, even those with a Passion for TDM or Overexaggerated Brutality, but to some, it will be worthy of worship. I personally would recommend this Band Style, Cause the is most Recommended for musicians who want to hear the most extreme Embodiment of skills caught on tape or for TDM fans ! beberapa kali mengalami bongkar pasang formasi Gw yakini salah satu progres musikal band terjadi, bukan lagi PR besar bagi frontman tersisa seperti Drummer Yusuf dan Vocalis Imron tetep solid mempertahankan eksistensi band sejak terbentuk tahun 2011 silam, ini jadi tantangan yang begitu berarti tidak hanya sekedar band survive. Well, bagi Gw ini kejutan yang luar biasa saat KOG memutuskan merekrut Gitaris Pradipto-nya dari band Machine of Rebellion, dan membiarkan Eksplorasi Skill edan-edanannya meledak gokil di materi Album ke-3 yang kali ini dipercayakan kepada Extreme Souls Production. dan Gw rasa Produksi excellent ini juga sangat membantu presentasi KOG sangat maksimal disini jika dibandingkan dengan materi sebelumnya, meski Gw masih susah move on dengan Materi Keren ke-2 mereka di " Mental Retardation Force ". seperti makin mensterilkan dampak dari masing-masing instrumen, mengatur kembali detak jantung di bawah struktur string yang lebih edan, kalian akan mendengar ketegangan sejuta gerakan mikro dalam operasi yang dipraktikkan dengan indah yang dilakukan di setiap riff, rise, dan trill. penasaran? bagaimana KOG menguraikan bahasa sinaptik, yang seperti menjadi lumpuh oleh getaran ketika kali ini KOG ingin sekali menyatakan mimpi buruk setiap irisan kecil pisau bedah dawai senar sanggup menghancurkan sebuah persepsi. it's surgery from simple exploration to experimentation with techniques seldom seen in such a savage style, the trills of which are so well known to the Baroque world with which metal musicians consistently flirt.

Sudah terlalu bosan dengan yang namanya Basa basi stereotype oleh kebanyakan band, tanpa banyak cing cong, opening track " Glorious Hypocrite " asli langsung menyerang membabi buta, sekaligus memberi shock terapi persis ungkapan Gw diatas, jika pematangan materi yang semakin edan ini, cuman bisa bikin Gw berdecak kagum mendengarkannya. dari lini Drum, Yusuf kayaknya mulai mendapatkan partner seimbang bahkan lebih mengajaknya skilling lebih gila lagi dengan penampilan Gitaris Pradipto, yang disini seakan doi juga lebih menemukan kelas skill yang sebenarnya, dengan full eksplorasi kawin silang ala John Petrucci, Muhammed Suicmez, hingga Dean Lamb, sementara Yusuf sendiri lebih menggila ala George Kolias ketemu Lyle Cooper, dan mungkin kalian udah terkesima dengan kegilaan materi yang ga gampang dicerna begitu saja in the vein Archspire, The Faceless, Inferi, Arsis ato Obscura, tenang, KOG sudah membuat Ekstrak lebih catchy-nya disini, sehingga Gw jamin kegilaan mereka bakal lebih mudah tercerna meski butuh beberapa proses. mendengarkan shifting chordal dan odd time signatures yang Gw rasa lebih banyak memasukkan birama ganjil di tengah riff meski tidak intens sih, Eksplorasi Pradipto memang asli edan disini bikin ketukan Drummer Yusuf harus siap pula dengan kegilaan kuadrat-nya hahaha ... pembawaan agresif dan serba mengejutkannya ini lo yang bikin soul materi ini terdengar maksimal menurut Gw. permainannya murni eksibisionis, permainan yang berani untuk menaklukkan imajinasi orang-orang yang mudah terganggu atau perhatian yang ingin musik mereka dimainkan. yang pada dasarnya kebanyakan materi disini adalah teknik shred metal yang dihiasi dengan growl dan chord backing yang tepat yang menambatkannya di bangsal operasi, dengan skill mumpuni dan full eksplorasi yang begitu Intens dalam menghasilkan beberapa variasi asli, dan mentransformasikan apa yang seharusnya menjadi sebuah pengalaman mencolok yang tak tertembus ke dalam beberapa chops penulisan lagu aktual yang membuat teknik-teknik umum seperti harus terbuang begitu saja. syllabic patterns being spat forth are once again just a plebeian balance against the acrobatic picking that won't cease once across the material. vocalis imron sepertinya juga tidak ketinggalan dengan performa low Growling enerjik turut membungkus kemasan materi ini makin mengerikan aja ! " Alliance of the Damned Fortress ", kayaknya makin bikin Gw betah mendengarkan dan ga ingin sedikitpun beranjak saat Hipnotis skilling materi ini tidak akan pernah mau melepaskan begitu saja. engga berlebihan sih kalo Gw menggambarkan sebuah materi yang keren pasti bakalan tetep Gw sebut keren dan begitu sebaliknya, objektif aja, jadi kalo kalian demen dengan beberapa nama TDM band sinting diatas, keseluruhan materi ke-3 KOG ini adalah Murni sihir dramatis. konsentrasi Gw lagi-lagi memang sangat tersita dengan setiap aransemen lick dan Fill riff, yang menurut Gw tidak pernah merasa kuatir kehabisan stok ide riff keren. seperti " Cold Blooded Messiah ", mengandalkan tempo yang serba cepat dan berat, namun tidak meninggalkan gaya epic dan megah-nya. still giving something different, something resembling the virtuosity and musicality of much older kinds of music and which had yet to penetrate the fortress of DM. menikmati setiap lincah jemari Pradipto, Gw sekali lagi begitu sangat terkesima dengan skill-nya disini, asli bukan kaleng kaleng daripada yang lain cuman hanya bisa berkoar koar saja (katanya) bermain sangat dinamis, KOG menjawabnya cukup dengan karya yang luar biasa ini. Pradipto banyak sekali mengekplor solo-solo cakep nan melodius spesial banget untuk track ini sehingga vocalis Imron akan lebih banyak terdiam dengan patternnya. mencoba menurunkan tempo di awal part lewat warna yang lebih Progressive, " And the Fortress Will Crumble " menjadi Track yang tensi-nya bisa dibilang cooling down sejenak dibanding track sebelumnya, meski Ledakan signifikan masih terus terjadi. the nature of the riffing it self, focusing on the single lead guitar, a cleaner tone, dynamism and a certain acrobatic quality, enlisting arpeggios and scale runs, hat tips to classical music, in favor of distorted harmonies and rhythmic chugging. sama edannya pula lagi dengan aransemen " A War to End All Wars " meski penekanan ledakan tempo dan skill bombastis lebih dipertegas, kompleksitas komposisinya sangat menendang banget. meskipun ini mungkin bukan konsep musik yang sama sekali baru, ini adalah perubahan yang menentukan dari status quo dan yang paling penting berkaitan dengan legacy para pendahulunya yang lebih cepat lagi disajikan oleh kebanyakan musisi hari ini sebagai cara untuk memenuhi janji musik yang berat. " Diatas Bendera Tuhan " selalu ada konsepsional bagi KOG untuk masih menikmati kegilaan demi kegilaannya yang membuat keseluruhan ini lebih menarik adalah bahwa, meskipun meletakkan prinsip-prinsip TDM, KOG tetap mempertahankan sejumlah besar karakter death metal sebelumnya termasuk album yang mengikutinya dan mengembangkan Sound-nya makin lebih Crunchy seperti yang kita tahu hari ini. seperti ada pembakar murni di sini, yang masing-masing menawarkan beberapa hiasan solo gitar yang melodius, memiliki riff renyah dan bombastis dan tidak terlalu membuang waktu di antara mereka dengan part yang membosankan. the most dynamic, diverse and refined solo of the album, consisting of a series of graceful themes underpinned by an evolving riff, then taking off in a succession of agitated, fearful bursts, much like the pleas of a man imploring his captor to spare him a grisly end. sampe pada menit ke 30, sampe disini Gw belum menemukan kesan boring, dan justru adalah sebaliknya, apalagi sajian " Hingga Api Terakir Padam " & " Semesta Alam " yang seperti api dalam sekam, masih tidak rela jika agresifitas KOG harus melemah kelelahan atau kehabisan ide sekalipun, really become part of the songs’ compositions and help to develop ideas in and musical traits of those songs, and while they can be disparagingly called pointless arpeggios they are, as in a long tradition of music, simply a technical and detailed take on the development of melody. This kind of refinement and thoroughness in melody was nearly non-existent in DM, which had created its own harmonic language and melodic atmosphere but had not yet turned to face those attributes directly. dan menyelesaikan Setlist album, Track dengan durasi terpanjang disini ( 7 menit ) lagu " Akhir " memang jadi akhir yang menawan jika era kekejaman ini telah merangkum banyak realita yang KOG jabarkan lewat lirik dengan pengungkapan yang lebih sederhana. ya secara perspektif murni teknis, penulisan lirik album ini masih belum terlihat menantang, karena kenikmatan murni, menurut Gw masih kurang dan biasa saja. For those of you out there who are turned off by extreme technicality as it sometimes becomes to much be sure to check out this album as it is pieced together perfectly and paired with the fast paced technicality of this album there are also some slower sections to the songs which fit in very nicely.

In conclusion : The highlights of this album adalah amazing guitar work, solo dan melodi yang catchy dan keseluruhan teknis dan kebrutalan yang dicapai. cause This album is a must have for any true extreme metal head even if this is not your preferred genre of metal this is a must have for any collection. elemen paling umum dari album " Alliance of the Damnes Fortress " adalah Guitarwork yang mengambil ritme dengan cepat dan tepat memainkan kekuatan menjaga lagu mengalir sangat maksimal tanpa membatasi tantangan yang lebih jelas ditampilkan pada lagu-lagu sebelumnya. komposisinya seperti menggunakan ritme terputus-putus dengan segala perubahan mendadak sesuai karakter pilihan KOG, Ini benar-benar hal yang audience sukai di mana kalian menempatkan chip pada perbedaan ini. Bagi Gw, menyukai gerakan yang lebih terputus-putus dari album sebelumnya karena KOG tidak banyak membatasi setiap membernya untuk lepas mengeksplor dan lebih membiarkannya memuntahkan warna dan kreativitas untuk sedikit daripada mulai merajut serta menjaga hal-hal terlalu rapi di setiap gerakan. Perubahan ritme hampir keseluruhan materi " Alliance of the Damnes Fortress " memang lebih cepat dan lebih mudah beradaptasi bagi KOG memungkinkan dapat memasuki setiap ritme dan mengendalikannya lebih lama dari yang diharapkan dalam style yang sama hebohnya dengan esensi TDM yang absurd bagi beberapa penikmatnya. makin seperti ada fokus yang lebih daripada menopang latar depan, meski hal itu mengorbankan kreativitas di banyak tempat untuk benar-benar mewujudkan musikal Identitas. sampai disini Gw ngaku kalo udah kehabisan kalimat untuk menulis lagi kualitas excellent ini. didukung dengan produksi yang siap memanjakan TDM fans dan yang pasti jangan pernah lewatkan Debut dinamis super keren ditahun 2019 ini. apalagi buat kalian pengagum bentuk sangat menyakinkan dari master cerdas-nya in the vein Archspire, The Faceless, Inferi, Arsis ato Obscura. It is expected that when you listen to an extremely TDM band, that there is going to be some crazy guitar riffs/solos. It seemed like a lot of reviews maybe were bashing the album for being what a Tech. But not for me if " Alliance of the Damnes Fortress " incredibly Epic TDM Album from Indonesian scene so far, STAY TECH AND BUY OR DIE !!!

* Songwriting: 9
* Originality: 7
* Memorability: 9
* Production: 9


Killer of Gods - Glorious Hypocrite Teaser By ESP




Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!