Kekal - Embrace The Dead & 1000 Thoughts of Violence ' Re-mastered Re-issue 2CD Combo CD 2017






























Kekal - Embrace The Dead & 1000 Thoughts of Violence ' Re-mastered Re-issue 2CD Combo
Hitam Kelam Records 2CD Combo 2017
http://www.kekal.org
http://www.facebook.com/kekalofficial
http://www.reverbnation.com/kekal
https://www.twitter.com/kekalofficial
http://kekal.bandcamp.com
Berawal dari project iseng-iseng, yang pada awalnya tidak ada keinginan untuk menjadi sebuah full band, tapi setelah peluncuran demo kaset pertama "Contra Spiritualia Nequitiae" di tahun 1996, ada datang beberapa tawaran label untuk merilis full album, jadi terpikirlah untuk menjadikan Kekal sebuah band yang akhirnya merilis album, meski tetap belum ada keinginan untuk menjadi band karir.. Sejak awal Kekal tidak pernah punya jadwal latihan rutin, kalaupun ketemu antar kami sesama musisi, biasanya hanya untuk diskusi dalam menggarap lagu-lagu baru. memang pada era kemunculannya, Kekal oleh beberapa media sempat di juluki " White Metal ", karena mengusung tema yang berlawanan dengan Black Metal band pada umumnya, meski sebenarnya Kekal sendiri hanya menganggapnya sebagai persepsi publik saja, ya karena Kekal tidak pernah melihat seperti itu.  Member melihat Kekal sebagai sebuah band yang mencoba untuk memiliki konsep yang inti-nya itu melawan arus, melawan trend, baik dari segi baik musik, lirik, format band, etika kerja, dan juga konsep mengenai 'apa itu sebuah band'.. Kekal bisa disebut sebagai sebuah bentuk eksperimen anarkis dalam penerapan musik sebagai wahana ekspresi diri.. dan bentuk ini tidak pernah bersifat normatif atau baku, selalu berubah dari awal sampai sekarang ini.. Ada proses evolusi di situ, dan proses ini tidak pernah dipaksakan. karena dapat dilihat setiap album Kekal itu menurut pendapat seorang Jeff (ex. personil Kekal yang terhitung sejak tahun 2009, karena Kekal sendiri sekarang sudah menjadi sebuah band tanpa personil, meskipun tetap berusaha merilis lagu-lagu baru yang juga dikemas ke dalam beberapa album. saat ini Jeff hanya sebagai kontributor untuk musik dan produksi album-album Kekal pasca dirinya mengundurkan diri tahun 2009 .ed) adalah sebuah perjalanan kehidupan yang dituang dalam wadah musik. Respon terhadap album " Beyond the Glimpse of Dreams " ternyata sangat positif, dan dari tukar-menukar kaset waktu itu (tape-trading), distribusi albumnya akhirnya bisa sampai ke scene underground mancanegara. yang diketahui dulu memang belum ada hi-speed internet, format digital belum populer. Kaset yang menjadi format inti, dan kemudian disusul dengan populernya CD. Memasuki usia eksistensi ke-22 tahun, KEKAL telah banyak memberi kontribusi dengan sebuah Discography rilis yang telah menjadi catatan paling produktif (10 full album, 2 video, 3 EP, Single, Split dan Kompilasi), untuk komplitnya silahkan check di http://www.kekal.org. beberapa tulisan disini adalah Perpaduan dengan materi Interview yang pernah Gw layangkan ke Jeff beberapa waktu lalu dengan harapan semoga lebih memberi Informasi solid dan Konkrit tentang Kekal. en kali ini Gw dapat kesempatan menulis 2 Album mahakarya Kekal yang membuat Hitam Kelam Records sangat tertarik untuk merepresentasikan lagi persembahannya dalam double Album rilis, tentu ini jadi kesempatan bagus untuk kalian yang sempat ketinggalan dengan beberapa momentum Discography terbaik Kekal, en so pastinya kemasan baru ini sangat berbeda dari beberapa rilisan sebelumnya, Penasaran? Yuk kita simak tulisan kecil Gw berikut ini....

 


















Kekal - Embrace the Dead
Formerly Release on 1999

01 Longing for Truth 06:11    
02 Embrace the Dead 05:24    
03 The Fearless and the Dedicated 07:52    
04 Source of Existence 06:39    
05 Healing 03:22    
06 The Final Call 05:16      
07 From Within 04:48    
08 Scripture Before Struggle 06:48    
09 Millennium 10:00


Jeff Arwadi - Guitars, Vocals
Azhar Levi Sianturi - Bass, Vocals
Leo Setiawan - Guitars, Vocal Narration


Jika mengingat nama Kekal untuk pertama kalinya, adalah debutan kaset demo serius ke-2 " Contra Spiritualia Nequitiae " tahun 1996 setelah mengenalkan " Limited Demo-Cassette " tahun 1995 dimana tepat terbentuknya Kekal. dengan " Contra Spiritualia Nequitiae ", nama Kekal memang sangat mengusik ketika kehadirannya bikin perbincangan hangat di Scene tanah air yang kala itu sedang pada Movement awal terbaiknya. dengan rumah produksi Independen yang mereka kelola sendiri, THT Production, beberapa rilisan Kaset pita telah dilahirkannya. mendapat respon yang sangat tidak terduga akhirnya Kekal tambah bersemangat melanjutkan kembali eksistensi dengan melepas Full album pertama " Beyond the Glimpse of Dreams " tahun 1998. sangat sukses ternyata mendongkrak nama Kekal tidak hanya di scene Tanah air, namun scene Internasional sangat memperhatikan talenta ini hingga berimbas dirilis ulang kembali dalam format CD oleh Candlelight Productions & Sonic Wave International ditahun yang sama, tentu ini adalah Prestasi yang luar biasa untuk Kekal, dimana lokal Band sendiri belum banyak mendapat kesempatan seperti ini. proses berlanjut tidak sampai disini, karena Kekal menyambung kembali dengan Album ke-2 " Embrace the Dead " tahun 1999 masih ditangani sendiri oleh THT Production dalam format kaset, well dari sini Fans mulai makin menikmati progres serius dari sebelumnya seperti yang pernah dikatakan oleh Jeff sendiri, " Embrace The Dead adalah sebagai album paling " jujur " yang Kekal rekam, karena Kekal ingin dengan sengaja merekam album dengan kekuatan melodi dalam elemen kental Black Metal dan kekuatan khas. Metal riff serta menambahkan beberapa style Gothic romantis via balutan Keyboard, materi ini diyakini lebih ingin menjauh dari bayang-bayang materi " Beyond The Glimpse of Dreams ", demi menarik Penikmat mainstream yang lebih " normal " di konsep Metal. meski Jeff sempat mengatakan ini sebuah kesalahan, karena albumnya kemudian menjadi kurang menampilkan karakteristik utama Kekal, tapi secara teknis dan juga penulisan lagu, ini adalah progres terbesar setelah " Beyond The Glimpse ". Some of these songs go for a different direction than this. Scripture Before Struggle gives off a very mystical sound and with it's heavy use of synths and slow playing give off the feeling of a ritual or contemplation. Yeah this heavy stuff, yet enveloping song does good to ease someone after the righteous rage of most of this album with Atmosphere of Epic Adventure. kejutan yang tidak terduga ketika Kekal mulai serius memasukkan elemen Progressive hingga Symphonic Metal dalam balutan kuat Black Metal konsep. penampilan yang makin dinamis rasanya ketika Eksperimen ini cukup memuaskan fans dan Kekal dari buah Kompromi terbaik rasanya. kita mulai dengan track awal " Longing for Truth ", permainan Akustik yang cukup epik kemudian terbalut dengan Melodi romantis adalah kejutan pertama Kekal, konsep dan materinya makin intens jika sebelumnya nampak terdengar datar saja, While many might disagree with me, Kekal were both Symphonic and Ambient. With all of tracks clocking in at around 6 minutes, each song is more a piece, or a movement so to speak. The lengthy pieces spend time focusing on something more than just being faster than the northern winds - each guitar riff, each Orchestral section, every lyric, every tempo change is thought out carefully and played somewhere between Ferociously and Gracefully. penampilan Female vocal Vera lah yang mulai memberikan Elemen yang terkesan Gothic, disamping itu sentuhan solo-solo depresif kian menambah gelap atmosfir komposisi-nya. karena pendekatan musiknya sendiri tidak berawal dari hati, tapi dari pertimbangan-pertimbangan untuk menjangkau dapat " pasar ", karena waktu itu ada keinginan untuk menembus pasar Eropa, mengingat album sebelumnya cukup mendapat perhatian di scene underground di sana, jadi " Embrace the Dead " ini sedikit banyak adalah buah kompromi.. Ironis-nya, memang dari album " Embrace The Dead " inilah Kekal mulai " diperhitungkan " oleh kalangan metal di Eropa. bergeser ke track " Embrace the Dead ", Eksperimen makin menantang seperti sebuah Adegan yang tersulut dari Kompromi-nya. kalian bisa check aransemen komposisi-nya akan mengingatkan kekuatan mendasar banyak band Symphonic Black Metal daratan Eropa. penulisan materi yang lebih masif dan Terstruktur, rasanya Kekal seperti perlahan mulai menemukan spirit musikalnya hanya makin terfokus lebih ke dalam penerapan melodi dan harmoni, daripada riff-riff gitar yang mengalir. The riffs are played relatively middle on the fretboard, however they are very melodic for the most part. What really makes this album so special, however, is the synth. Few can make such extensive use of synth actually work, however '' Embrace The Dead '' is a Awesome example of how to use synth properly. rajutan Rytym Riff mantap bisa kalian simak pada part awal lagu " The Fearless and the Dedicated ", lebih terkesan Melodic Death Metal stuff yang kental, kemudian provokasi Headbanging menjadi ritual tak terelakkan menghipnotis audience dengan sejuta pesona lewat pemilihan Memorable Riffing. memberi sentuhan melankolis kembali, " Healing " coba menyeduhkan lagi sebuah kepedihan yang begitu menyanyat jiwa, nice Epic Instrumental track ! membumi hanguskan kembali track " The Final Call " lewat pecahnya part awal meski sempat teredam barang sesaat karena sentuhan kian mencekam adalah sajian penuh penghayatan adalah kenyataan. which makes it so Dynamic and Majestic. The Synth is so Amazingly done, rather than just being a backing instrument, it often takes the lead role. It's the synth that makes the album so Atmospheric and epic. It sounds so sinister and haunting, yet quite melodic and sad. It blends in perfectly with the guitars, which plays more typical BM riffs. masih melanjutkan sentuhan yang kian mencekam " From Within " rasanya seperti " The Final Call Part. 2 " aja. Keindahan aransemen terajut makin konsis dengan permainan Solo yang melodius, meskipun karakteristik mendasar warna yang berat, atmosfir komposisi seperti membiarkan Audience terhanyut dalam buaian mimpi panjang dan tak ingin terbangun. disudahi dengan track " Millennium " berdurasi pas 10 menit, Kekal lebih eksplorasif terus melakukan Eksperimen kompleks, sehingga ini seperti menjadi Rangkuman Intisari secara menyeluruh materi " Embrace the Dead ". This is the sort of Symphonic BM opus with layer upon layer of detail to hear. The riffs themselves are fairly Technical, but alongside the band's pocket orchestra, it's an overwhelming amount of sound for a 90's black metal band. dan pada akhirnya, Jeff secara pribadi sebenarnya kurang menyukai album " Embrace the Dead ", bukan karena materi lagu-lagu, karena pada waktu itu kekurangan biaya untuk rekaman studio, jadi hasil rekaman-nya sendiri menjadi kurang maksimal. Beberapa lagu hasil mixing-nya timpang, dan juga ada " kompromi " dalam konsep musik yang menurut Jeff sendiri terlalu mengikuti trend waktu itu, terutama trend musik symphonic metal di Eropa, namun dari segi kualitas penulisan lagu-nya Jeff akui " Embrace the Dead " jauh lebih maju daripada materi album " Beyond the Glimpse of Dreams ". jika kalian mendengarkan versi Remastered " Embrace The Dead " oleh Hitam Kelam Records, akan kalian rasakan kesegaran lebih menendang lagi. This material more provide a variety of Gleaming reflections to Sweeping guitar melodies, Casting an Epic glow of Magnificent majesty to Enhance a Stunningly diverse atmospheric range of frigid, Dark, and Profoundly Melancholic Moods.

 

Kekal - 1000 Thoughts of Violence
Formerly Release on 2003

01 Subsession / Once Again It Failed 04:36      
02 Vox Diaboli 04:30      
03 In Continuum 05:44      
04 Paradigma Baru 02:32    
05 Artifacts of Modern Insanity 05:16    
06 Violent Society 05:03      
07 Subsession II 04:56    
08 Default 05:34    
09 Beyond Numerical Reasons 12:19


Jeff Arwadi - Vocals, Guitars
Azhar Levi Sianturi - Bass, Guitars


Telah menjadi kekuatan terbesar karena perubahan spastik dan perpaduan Skizofrenia dalam unsur musik keluar secara mengejutkan lebih halus dan koheren, menciptakan album paling lengkap dari komposisi menonjol. " 1000 Thoughts of Violence " menjadi karakteristik band sampai batas yang menjadi karya nyata dari Kekal. album ini masih merupakan progres berlanjut yang terjadi dari materi album penuh ke-3 " The Painful Experience ", dan masih menjadi album emosional di atas segalanya, meskipun sebenarnya lebih memperhatikan dan menekankan sisi teknis daripada sisi temperamentalnya. Surprised banget ketika Kekal memperkenalkan rilisan ini dalam format CD via label Christian Metal asal Netherland, Fear Dark Records pada tahun 2003 yang kemudian versi kasetnya sendiri ditangani oleh Undying Music untuk pasaran Indonesia. Kekal terdengar semakin matang dan Eksperimental ketika teknologi semakin memudahkan mereka dalam berkarya tanpa batas dengan menambah keunikan tersendiri yang bisa disebut sebagai " in the right place at the right time ". semua sama sekali tanpa di-prediksi sebelumnya, semua berawal dari masalah " asik-asik bikin musik berisik ", serta tanpa harus peduli apakah materi ini nantinya bisa diterima pasar atau tidak, yang jelas menurut Gw Pribadi materi album ini terasa Intens dengan sajian part per part komposisi yang terajut semakin menyegarkan bagi Iklim Music tanah air di era-nya dan tetap menimbulkan kekaguman hingga hari ini, Kita punya Kekal ! ketika mencicipi track pertama " Subsession / Once Again It Failed ", setelah beberapa detik intro cukup menegangkan menjadi picu meledak kejutan tak terhindari saat Kekal lebih barbar menghantam persepsi masih dari materi sebelumnya, lebih fresh so pasti menyegarkan sentuhannya yang makin berani banget, It is a vicious and precise album, yet also an intelligent and extremely skillful one at that. Kekal's ability to play on your Emotions and create Atmosphere amongst the Brutality and Savagery displayed in their music is displayed on this album to it's very fullest, damn ! sentuhan Riff Progresif pada midtempo-nya cukup memberi sayatan intens dengan penampilan sound makin Epic dan Atmosperik dah, masih menampilkan lantunan female vocal Safrina, pada awal ini pendengar akan sedikit membutuhkan konsentrasi ketika aransemen kompleks ini harus dicerna perlahan-lahan persepsinya. progres lick dan Bar-nya lumayan susah ketebak ke part berikutnya, Yeah " 1000 Thoughts Of Violence " more lot blends together into it's Black Metal base elements of industrial, Electronica, Melodeath, Thrash metal, and Progressive into a delicious and varied cocktail of Sonic madness tension. seperti mengidap Skizofrenia, perilaku komposisi-nya, yang pemikiran atau pengalaman yang nampak tidak berhubungan dengan kenyataan, ucapan atau perilaku yang tidak teratur, dan penurunan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari. demikian tensi musikal Kekal di album ini Gw gambarkan secara singkat. menarik ulur pandangan serta fikiran selanjutnya " Vox Diaboli ", perlahan namun pasti menjerumuskan kita terus dalam dimensi rumit Kekal, sebuah track yang terdengar lebih marah, tapi terdengar eksperimen lewat sentuhan elektronik-nya tanpa menghilangkan asumsi aransemen-nya masih terlalu jahat ! The riffs are all Magnificent and Extremely memorable while also being driven and expertly Performed on the fine-tuned and Brilliantly crafted song Structures that will land a hold in your mind and give off a sense of Unadulterated Euphoria. seperti yang pernah diceritakan oleh Jeff sendiri, jika Kekal cukup " beruntung " bisa memiliki keunikan dan konsep musik yang kuat waktu pada awal Kekal terbentuk, konsep musik yang kuat tapi tidak kaku, yang menyediakan pondasi yang solid untuk album-album seperti " 1000 Thoughts of Violence " akhirnya tercipta mengalir semua apa adanya menurut Imajinasi dan Mood. tetap mencoba perlahan eksperimen selanjutnya, Kekal meracik satu persatu persepsi dan Referensi karya-nya untuk lagu " In Continuum " terdengar makin dinamis dan berbeda dari track sebelumnya dengan beberapa sentuhan tempo Heavy/Speed Metal. meregangkan syaraf yang kaku, Instrumental track " Paradigma Baru " cukup bikin cooling down sejenak dengan Epic komposisi selama 2 menitan sebelum selanjutnya menikmati eksperimen lagu " Artifacts of Modern Insanity ", sentuhan Gothic dan Melodic Death Metal asyik menjadi suguhan yang tidak membiarkan tubuh ini merespon-nya dengan Headbang Act. Songwriting is Incredibly Complex, yet somehow easy to Memorize, like the songwriting on many legendary prog rock material. Not only that, the lyrics you can understand really speak to your mind as you are transported into a world of conflict and insanity with no escape in sight. Prog Art Rock-nya kerasa cukup beberapa kali menari dalam ingatan banget untuk track ini. seperti telah mendapatkan banyak Feel dan Mood dari pengalaman sebelumnya, sekali lagi memang hampir keseluruhan materi " 1000 Thoughts of Violence " adalah kemajuan pesat Kekal menyusun kekuatan makin mengerikan lewat skill dan talenta. untuk track " Violent Society " kalian akan nikmati detil setiap aransemen lick dan Bar-nya bikin kita merinding, jika tahun 2003, scene kita punya band keren seperti Kekal. melanjutkan kembali perjalanan Dual tema, " Subsession II " adalah perpaduan Apik antara Komposisi Melodic Stuff dengan Elektronik sampling menjadi satu kesatuan eksperimental yang menyegarkan rasanya. turns into a very Intelligent and very unique affair throughout with Surprises and interesting pieces around every corner. menanggalkan lebih banyak elemen Black metal, Kekal saat ini seperti sedang terus mengasah talenta sebenarnya, perpaduan sangat kental gaya Melodic dan Progresif menjadi sajian yang menarik untuk lagu " Default ", meskipun beberapa part sentuhannya terdengar sangat unik dengan anggapan jangan pernah berpikir bikin musik yang mengacu kepada genre atau style tertentu, karena genre dan style itu hanya menjadi persepsi dari pendengar saja dan kemudian diklasifikasikan oleh media, akan tetap bagaimana cara membikin musik yang betul-betul disukai oleh yang membuat musik tersebut, karena tanpa disadari, Inilah hal yang sangat penting untuk keberadaan Kekal lambat laun akan berangkat dari hati akan memiliki satu ikatan yang jelas, meski keluar dari pakem-pakem genre dan style musik. seperti biasanya juga, pada Closing album-nya, Kekal selalu coba menyediakan tempat yang indah dimana Kekal ingin mengeksplor lebih jauh rangkuman menyenangkan keseluruhan materinya di lagu " Beyond Numerical Reasons " dengan menguras durasi sekitar 12 menit lebih. this is an epic pieces that showcase Kekal Virtuosity and almost seamless fusion of genres and Avant Garde elements into a diverse, yet Cohesive sound full of mood and Atmosphere. The amount of Technicality and Diversity along with the Smoothness and Memorability of the tracks on this album leave me Astonished till now. "Embrace the Dead" dan "1000 Thoughts of Violence" itu adalah bagian dari sebuah journey, sebuah perjalanan. dan sebagaimana musik Kekal itu adalah refleksi dari proses perjalanan kehidupan, yang pada kenyataannya tidak pernah bisa diputar ke belakang, Kehidupan ini adalah sebuah kontinuum, satu garis menuju ke depan dan kita hanya bisa memberikan makna di waktu kita berada saat ini, tidak pernah bisa kembali ke belakang, The only way is the way forward. " 1000 Thoughts Of Violence " is a true Masterwork of an album and one of the all time best I have ever heard from Kekal. This easily trumps almost all albums I have heard prior and made my day when I first heard it. All the different divergent elements come together Smoothly with well crafted songwriting and interesting ideas from the minds of the band members.
 











Posting Komentar

  1. Jangan Lupa Simak Juga Interview dengan KEKAL di :
    http://www.interview.lostinchaos.com/2017/10/kekal-interview-jakarta-indonesia.html

    BalasHapus

Tinggalkan komentar TERBAIK kalian disini, enjoy the sickness !

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!