Cranial Disorder - Congenital Depravity
Lethal Scissor Records CD 2024
https://www.facebook.com/cranialdisorderdeath
https://www.instagram.com/cranial.disorder
01. Intro 01:02
02. The Remained Lust 04:42
03. Perpetual Dismemberment 04:20
04. Period Of Atrocity 03:56
05. Inebriated Flesh 03:15
06. Exalting The Perversion 03:47
07. Compulsive Savagery 03:43
08. Traitor 03:57
Max Butcher - Vocals
Alan - Guitar
Ijakul - Bass
Faruq - Drums
Dari ungkapan kalimat " Continue to sharpen their sound, which faithfully captures the essence of late ‘90s and early 2000’s brutal death metal ", w dah bisa semacam menangkap persepsi, jika debutan full perdana band asli desa yang ada di kecamatan Aikmel, kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat, CRANIAL DISORDER (CD). Well, coba mengingat kembali movement Extreme metal pertama kalinya, dari Nusa Tenggara Barat, dari daerah Mataram pada awalnya nama Gallery of Death, band Death Metal pioner scene pimpinan bapak Don Scum yang tahun 1999 melepas demo kaset pertamanya " Harted Chamber " menyita perhatian metalhead scene tanah air, meski movement secara komplit w kurang begitu mengikuti perkembangannya, namun dari geliat Scene jauh ke timur pulau Jawa ini memiliki embrio dan potensi yang patut diperhitungkan. dan pada hari ini kembali 1 nama cukup menyita perhatian lagi sejak band debutan Alan cs memperkenalkan " PromoSick 2022 " via Dismembered Records, ya meskipun agak terlambat sih jika dilihat dari eksistensi pertama band yang terbentuk sejak tahun 2019. CD stay konsis menawarkan karakteristik BDM era 90'an komplit dengan sayatan groove tajam yang kerap memprovokasi pecah-nya moshpit area ketika mereka berlaga. seperti kembali melanjutkan roh scene yang masih menjaga kuat tradisi DM dari era 90'an banget, penampilan CD memang lebih menurut w menambah sekali kerinduan metalhead akan era keemasan DM tersebut. dengan kegigihan eksistensi hingga mengantar CD teken kontrak kerjasama dengan label dari Italia, Lethal Scissor Records, pada 10 Juli 2024 langsung memperkenalkan 8 track berbahaya dari timur yang perlahan merakit komponen tersadis dalam movement musik ekstrim Lombok scene sebagai album yang telah menjadi penanda eksistensi Death Metal di Pulau Lombok ini Still Alive, Menyala Bosskuuhh !!!
The blastbeats are relentless and incessant, pounding your ears to a bleeding pulp at breakneck speed !! Yups, kesan awal w memang pas banget untuk w sematkan dikesan pertama saat menikmati gempuran track pertama " The Remained Lust " setelah melewati part Intro " Kobar Bumi " selama 1 menit'an dari Ki Dalang Wildan, sosok Seniman dari NTB Wayang Sasak yang menjadi bagian dari budaya leluhur Sasak, karena memang wayang Sasak dipenuhi berbagai kisah dan memiliki makna filosofis. seperti nilai-nilai yang terkandung dalam kisah serat menak maupun simbol-simbol islami sebagai syarat dalam pementasan wayang. " The Remained Lust " secara fade out perlahan mengantarkan gempuran awal blastbeat biadab dari CD. sajian riffing dalam keseluruhan materi album ini lebih kerasa excited dan easy listening karena sangat jelas siap menarik perhatian pendengarnya dan menuntut perhatian penuh. Riff yang menarik dan bahkan w berani mengatakan ini adalah sebuah riffing yang asyik dan catchy melodius membuat materi album ini wajib banget untuk kalian nikmati sendiri siksaannya. Ditambah dengan dentuman drum yang dahsyat, dan pengemasan sound album ini tetap terdengar gahar dan brutal dan berat meskipun kurang terdengar heavy and Punch but more softly, namun tetap menyenangkan untuk didengarkan kapan aja, good job ! pengaruh lumayan tajam diantara konstruksi part-nya memang mengingatkan sekali w dengan kemegahan tidak terbantahkan dari the Mighty Suffocation, Disavowed hingga Pyaemia. menarik sekali sejak dari awal, progresi riffing Alan memang sangat diperhitungkan sekali rasanya untuk mendongkrak angker-nya karakteristik CD. A multitude of tempo changes mix the heavy chugs, proto-slamming grooves and catchy melodic riffs to birth this absolute masterpiece of an album. Supreme songwriting is at play here which just elevates this album even more ! Sama sekali tidak mengesampingkan apalagi melupakan kiprah solid member lainnya, permainan drummer Faruq adalah the Beast Partner CD, cabikan maut bassis Ijakul hingga Raungan Low Grunted vocalis Max emang sangat menyala !!!. " Congenital Depravity " is short but sweet although I definitely would not mind a few more songs of the same caliber and intensity. hentakan selanjutnya masih tercerai berai dengan suguhan track " Perpetual Dismemberment ", Blastbeat domination inhuman in terms of stamina and constancy goes, adalah faktor dominan yang tetap membuat materi album ini begitu (lagi-lagi) Menyala bosskuh ! permainan drum yang kickin ass. Segala sesuatu yang lain juga teap terbaik, semua lagu mendominasi, tanpa kecuali, Hanya itu yang bisa dikatakan tentang karya beraroma klasik berbahaya ini, dan kalian harus mencobanya sendiri sekarang. menjadikan semacam Perbedaan antara band-band dengan karakter seperti ini bisa terlihat sangat hipotesis bagi pengamat yang tidak tertarik, tetapi trademark mutasi melodius yang agak berbeda dari CD ini membantu memisahkan mereka dari yang lain karena memang penulisan lagunya sangat memorable, dengan kata lainnya, kita bener-bener dibawa kembali di era kejayaan DM 90'an. ya meski faktor kekurangan masih menjadi hal yang wajar terjadi ketika dihadapkan dengan teknologi untuk memfermentasikan sounding yang lebih kerasa hybrid tidak dapat terwujudkan. melaju tanpa mengenal kata lelah berikutnya, " Period Of Atrocity " menyerang masih w dibuai era kenikmatan tak terbantahkan dari " Cerebral Cereal " nya Pyaemia, yang merupakan perpanjangan kejahatan musikal the Mighty Suffocation. Coupled with the blasting drumwork, the overall sound of this album remains extremely brutal and extremely while still enjoyable to listen to. The songs are generally aggressive and pummeling, leaving the listener with little or no respite from the assault, but even at breakneck speed, there’s a compositional intricacy on display. Riff is piled upon monstrous riff and razor-wire solos slice, gleaming, through filth as CD bring us a new level of sickening death metal power. " Inebriated Flesh " lebih menggilas lagi dari sejak ledakan diawal part ! Meskipun CD cenderung mengulang beberapa riff mereka dan beberapa di antaranya cukup mirip satu sama lain, CD tetap melakukannya sedemikian rupa dengan beberapa sentuhan menantang sehingga tidak membuat pendengarnya merasa boring. Kecepatan, teknik dan melodi menguasai semua lagu mereka sehingga menjadikan CD lebih menyenangkan lagi untuk didengarkan. komposisi menarik berikutnya boleh w rasakan di track " Exalting The Perversion ", sentuhan kuat rasa Disavowed era " Perceptive Deception ", kembali menjadi pukulan demi pukulan biadab blastbeat ala Drummer Robbe V-nya Disavowed. Death metal riffing yang serba dan downtuned. Cukup dinamis, seperti w mendengarkan kembali karakteristik album-album klasik Suffocation. mungkin opini w, jika ditambahkan solo guitar mungkin tampilannya akan lebih anggun namun mematikan. I’d like to recommend the following series of steps which may or may not lead to the clarification of this matter. And along the way, we will use the deep, intelligent, and boner-inducing lyrics of CD to guide us. 2 track berikutnya memang terlebih dahulu diperkenalkan, sehingga memang ga ada rasa canggung untuk menikmati setiap siksaannya, " Compulsive Savagery " dan " Traitor ", described with a few familiar words; fast, technical, and more brutal than before. Tempo tinggi yang tak henti-hentinya membuat aransemen lagu CD semakin memukau untuk didengarkan, sebagian besar karena CD menampilkan karakteristik yang sangat cair, sambil mempertahankan struktur riff yang kompleks. Di sinilah CD w rasa mendapatkan poin yang lebih dari para rival mereka (menurut w loh), karena mereka berhasil menghindari etika start-stop yang bergerigi dan terkadang membuat frustasi yang dianggap perlu oleh banyak DM band untuk mencapai hasil dinamika. Nilai yang hilang dari CD menurut w pribadi sih, adalah tidak melakukan sesuatu yang orisinil. Namun sebagai sebuah contoh betapa menariknya death metal ketika dileburkan ke dalam produksi yang sangat menjanjikan sebuah kekejaman dan terdengar clean dengan member skill telah menunjukkan kemampuan untuk menulis lagu-lagu yang matang dan dinamis, sehingga wajar memang w men-sejajarkan dengan yang terbaik.
And Fucking the overall, The music is very consistent. No dip in quality. Straightforward and enjoyable throughout. While a bit more variation wouldn't have gone amiss, the actual music contained within is satisfactory ! Hal yang paling mengesankan lagi bagi w adalah bagaimana CD member dengan mudah menyeduh beberapa akord dasar yang sudah sering dimainkan di masa lalu dan kembali membuat sesuatu yang baru dan menyegarkan dengan hanya mengubah sedikit nuansanya. Menaikkan atau menurunkan setengah tune riffing sambil mengulang riff yang menjadi ciri khasnya atau memainkan bagian awal dan akhir yang pendek di tempat yang tepat, sehingga keseluruhan materi " Congenital Depravity " menjadi sebuah masterpiece band yang dipikirkan secara matang dan dimainkan dengan menarik untuk menyerang telinga secara brutal. Meskipun riff utama selalu menghancurkan dan musikalnya menyerang tanpa kenal ampun dengan kemarahan tanpa henti, selalu ada alur tertentu yang dapat ditemukan di komposisinya, great ! kayaknya lumayan relate untuk mengimbangi rasa boring kalian terlalu digempur dengan BDM Style yang lagi in disepanjang tahun 2010 ke-atas. sedikit menjadi catatan w secara pribadi, dengan menambah intensitas range sound yang more heavy and levelling, w jamin ini bakal jadi masterpiece yang banyak metalhead cari cari lagi. menambah poin plus berikutnya adalah Artwork keren karya Jonrinz art telah menambah atmosfir angker ketika pertama kali tau kemasan album ini. So, buat kalian yang udah sangat merindukan sekali era ke-emasan Death Metal 90'an yang dikemas dengan package yang lebih modern, w rekomendasikan sekali untuk mencicipi angin menyegarkan Beastaste asli Lombok scene ini, as a lot of newer outfits have left the roots and traded some of the traditional elements for shiny and cheap tricks, with ultra-blasting, excessive deep grunt squeals, millions of break-downs etc. having become trademarks for this kind of sub-genre while the songwriting itself is often lacking. The old fellas from CD are a refreshing prove for the fact that it is possible to create ultra-heavy, yet perfectly planned and executed, very streamlined songs while staying true to the origins. BUY OR DIE !!!
* Songwriting: 9
* Originality: 8
* Memorability: 8.8
* Production: 8.3