Hegemony of God - Prahara ' Digipack CD 2017

































Hegemony of God - Prahara
Self Released CD 2017

01 Human Hypocrisy
02 Tragis
03 Prahara
04 Despicable War
05 Arogan
06 Membuas
07 Evolusi Diri
08 Sisi Lain
09 Haru Biru
10 Terajam Takdir Tuhan
11 Rekonstruksi Neraka

Hood Yudistira - Vocal
Lucky Avrilia - Guitar
Rey Prayoga - Guitar
Bintang Alvaro - Bass
Iam - Drum

This is Approximately how the rest of the Manages to impress more than the Average keep inventive Metallic guitars give way to breakdowns, which give way to vocal sections, then more breakdowns, Melodic and Technique skilling riff for good measure. It's an cool formula in the genre, and not one that's earned it's Ubiquity. dari sejak awal invasi serangan masif genre Metalcore tahun 90'an akhir terasa Epideminya, Scene kita seperti dalam sekam dikejutkan dengan Movement para Pioner pengusung-nya, meski pada awalnya juga Scene kita masih terlalu adem untuk mengikuti Booming seperti hal genre Death Metal atau Black Metal, selain hanya menjadi penikmat saja. pada perkembangannya genre yang awal mula menggabungkan genre Hardcore, Thrash hingga Heavy metal seiring perkembangan jaman mengalami Proses terbaiknya hingga hari ini dan Saat ini metalcore tetap menjadi bentuk tak terpisahkan Heavy metal yang bisa sukses secara komersial dan akan sampai orang-orang sakit karenanya dan melemparkannya ke samping seperti nu metal dan glam atau penggemar komersial memperluas cakrawala mereka dan melihat lebih dekat band metal ekstrem yang mempengaruhi-nya hingga produktifitas kualitas masih menjadi agitasi para musisi pengusungnya. kemudian Genre ini mulai mewabah ketika pengusung terdahulunya berhasil mencetak sukses dan diikuti semakin banyak The Next Star. Terlahir dari cita - cita yang terimflementasi dari sebuah harapan kecil, perkenalkan nama HEGEMONY OF GOD (HOG) yang pada akhir tahun 2011 lalu perlahan menjadi ancaman serius yang dimiliki Scene Cianjur. berangkat dari materi proyek demo 2014 menjadi kunci mulus bagi HOG menjajah beberapa Event hingga mengantarkannya melenggang di Panggung cadas bergengsi Indonesia seperti Hellprint Monster Of Noise #2. masih mengusung konsepsional warna Metalcore yang kuat dari leluhurnya, HOG yang berartikan kuasa Tuhan yang pada hakikatnya sebagai mahluk Tuhan ada karena kuasa Nya walau terkadang melupakan Nya baik asa dan rasa yang melogaritma dunia dan alam raya serta surga dan neraka semua di atur oleh sang Maha Kuasa, semakin memantapkan karirnya dengan mendokumentasi Kreatifitas unggulan mereka dalam sebuah Full Album bertajuk " Prahara " yang HOG Produksi secara Independent. sebuah konspirasi militan dalam melebur kekuatan mengerikan dari pengaruh kompleks nama As Blood Runs Black, Suicide Silence, The Browning, Last House On The Left, The Acacia Strain, MyChildren MyBride, At the Gates, Riff-riff mantap ala Slayer, Lamb Of God, The Black Dahlia Murder, Arch Enemy, Carnifex, hingga Belay My Last, komplektifitas skill bermain yang cukup bikin Gw merasa terkagum kagum dengan talenta excited HOG. ini bukan ngomongin lagi tentang Framing Trend music semata, coz seperti biasa Gw masih selalu antusias dengan Karya-karya yang siap menjadi Masterpiece kebanggaan anak bangsa suatu saat nanti, selain masih hanya terkungkung dengan nama-nama yang hanya menghipnotis stagnasi otak kita, karena kita musti selalu waspada jika memang setiap menit, jam, dan hari Scene kita makin banyak melahirkan Talenta yang tidak bisa dipandang sebelah mata dari Segi kualitas DAN Bukan bicara Kuantitas. It's not Perfect, but it pulls it's weight better than most of its kind.

Meskipun ini jauh lebih berhasil dalam menangkap pendengar secara mudah, bukan semacam perkosaan telinga yang buruk, dengan alurnya yang makin tebal, riff tajam dan Komposisi lebih matang, " Prahara " adalah sebuah ungkapan masterpiece terbaik yang harus berbicara. One of those things is that they are never going to alter their musical style by any Significant Margin, this is about HOG ! tidak terlalu terburu-buru meledakkan invasi, bagi HOG ritual calming down otak musti dipersiapkan untuk bisa mencerna serangan utamanya lewat Instrumen Intro yang cukup mengundang pilu greget " Human Hypocrisy ", coz setelah itu bersiap sajalah jika " Tragis " adalah foreplay awal bagi HOG memperlihatkan Class musical Awesome, Metalcore Attacking with Modern Style, with Unpredictability is it's Strongest feature, since we can still hear the sound Developing as the album Progresses and we are witness to the Inspiration that these five guys had ! Parade Skill keren membungkus komposisi lagu mantap, dan Konsentrasi Gw masih sangat tertuju dengan duet kompak keren Gitaris Lucky dan Rey yang punya segudang Jurus maut-nya mengkolaborasikan antara Skill dan Mood paling mengena. merangkai partisi Melodius dengan Prog/Technical Riff yang rasanya paling ngasih Poin Plus meski hanya sekilas saat mendengarkannya. Kompleksitas komposisi yang HOG Hadirkan memang jauh dari Prediksi Gw, jika Band ini tidak memainkan warna murni Metalcore, karena bakal kalian dengerin warna yang jauh lebih dinamis lagi dengan sentuhan Melodic, Technical, Thrashy hingga Blastbeating. In some respects, this is still largely the same band that Butchered a Hybrid of tried and true styles a few years prior ! Sentuhan Simply Riff awal memang masih mengingatkan kita dengan tradisi bermain Killswitch Engage atau model The Browning, namun perlahan lahan HOG men-transformasi-kan dengan Gaya cerdas As I Lay Dying, Lamb Of God hingga The Acacia Strain. riff riff familiar yang sukses diperkenalkan oleh The Mighty Slaytanic Slayer dan At The Gates masih jadi Perpaduan killer sebuah Kontradiksi. memang agak kesulitan sih menggambarkan secara tepat arah konsep yang HOG usung, sekilas memang seperti Metalcore style, namun kalian akan jadi Ambigu jika kemudian HOG Meramu warna-warna Metal yang ga terduga dan penuh kejutan. coba simak untuk track " Prahara ", perpaduan Komplek-nya full surprised Signifikan, ketika Batasan musik itu memang tidak pernah ada dan berlaku untuk sebuah Kreatifitas. dari beberapa Multiple Vokal-nya makin menambah Variatif aransemen terdengar mengesankan lewat berkat kerjasama yang tersusun rapi, kompak dan matang menendang ! Dramatically and Emotionally, and no matter how Commonplace such tracks become among heavy bands I'll always love them. They're Great excuses for Shredders to try their hand at the other end of the Six-string Spectrum. Perlahan menggilas memang saat track " Despicable War ", pemandangan komposisi yang kian menyegarkan tersaji begitu menawan lewat balutan dinamis sentuhan yang bikin kita susah Move on menikmati aransemen keren kayak gini, meski tidak memainkan sesuatu yang Orisinil, HOG sudah membuktikan jika Talenta mereka patut kalian waspadai ketimbang masih Kekeuh dengan framing kosong nama-nama sebelumnya yang makin membosankan. tidak seperti familiar Metalcore style, " Despicable War " coba menenggelamkan kita dalam dimensi musikal tanpa batas jika HOG tidak lelah untuk mendobrak batasan baku yang mencengkeram obsesi, semuanya dibiarkan mengalir saat Taste mulai liar berbicara. sejenak Cooling down pada " Arogan ", sajian tempo standard tidak mengecilkan permainan Riff yang tetap liar menghajar secara Sistematis menggoyahkan konsentrasi, perpaduan gaya Screaming Insane Trevor The Black Dahlia Murder cukup memberikan terror masif otak disisi pattern vokalis Hood Yudistira makin Powerfull ! punya segudang amunisi menyajikan komposisi yang melodius, kalian bisa coba track keren " Membuas ", dengan kelembutan solo melodius plus partisi riffing memukau, rasanya sedang mendengarkan solo membuai Michael Amott atau Jeff Loomis-nya Arch Enemy menginjeksi halusinasi lewat jemari ajib. Aggressive, melodic, original, awe-inspiring, dripping with hatred, and Wonderfully Executed ! lebih terdengar makin cepat dan berat ketika " Evolusi Diri " menyerang berikutnya dengan Blastbeaten tempo di part awal, disambung dengan Breakdown dan diselesaikan kembali dengan Melodic Style, rasanya kita masih terbuai dengan perangkap labirin keindahan menuju keputus asaan yang diciptakan oleh HOG hingga ke menit ke 27. Tremolo picked frenzies along with melodies that are just rampant and Miraculously composed. The vocals went well with the music and everything seemed to fit here. Varying degrees of tempo changes, making very drastic. melibatkan banyak musisi tamu untuk melahirkan atmosfir berbeda dan lebih menyentuh, track " Sisi Lain " coba memberi pertimbangan tersendiri dari Slowdown tempo hingga fase keras sebuah karakter lagu. menikmati kelembutan vocal dari Andini Margaretha-nya Killed by Bestfriend menyanyikan beberapa bait yang disandingkan dengan raungan kuat Hood Yudistira memang bukan perpaduan yang seperti dikenal fenomenalnya lagu " Tiga Titik Hitam " bukan kolaborasi pertama yang kita dengar, ya karena memang sudah ada banyak fakta sebelumnya yang dilakukan oleh para pendahulunya. yang terkadang Gw rada mengingatkan juga dengan " Short Story with Tragic Ending " nya From Autumn to Ashes. Seperti sedang tertantang kembali emosional skill dan Moody HOG coba menunjukkan sisi lain karakter musikalnya tanpa harus terkungkung dengan pola yang sama. Yeah, Nevertheless, the Charm of this band is found Principally in their ability to balance Aggression, Catchiness, and Virtuosity into a nice, tight package that can play to anyone who wants to hear something that’s Animated yet not over the top. membangunkan segala keputus asaan, track " Haru Biru " coba sedikit menampar dengan atmosfir enerjik, beberapa Fill fast, Emotional and Heavy-nya menyadarkan kita dari keterbuaian depresi. sementara " Terajam Takdir Tuhan ", HOG kembali menurunkan tensi tempo di part awal masih dengan sajian epik dan Melodic tajam sebelum merajam-nya kembali dengan Intensitas aransemen yang membakar. HOG has an have mechanical delivery that pulls at the heartstrings nor makes me raise my fist in salute, but rather makes me wish for a guitar solo sometime soon and often. dan seperti memuntahkan enerji terakhir yang meledak dalam otak, kalian bisa menyimak lebih detail permainan Gila gilaan untuk track yang menjadi Closing di setlist track materi ini, " Rekonstruksi Neraka " adalah Referensi lebih baku yang menggambarkan keganasan HOG menghipnotis dengan perpaduan kompleks permainan mengerikan dan bagaimana menyeduh penampilan dengan Fill skill berkualitas ! sebenarnya pada menit 44:30 bukan akhir durasi yang HOG Tawarkan, coz masih ada 1 track (yang engga HOG cantum-kan di Booklet cover .ed), sebuah Hidden track sih karena kita harus menunggu durasi 01:50 untuk mulai bisa mendengarkannya, yaitu " Tanpa Peluru " adalah menjadi Proyek tersendiri gitaris Rey Prayoga, menampilkan permainan Saxophone dari Pepey-nya Starcoustic, Guest Vocal Tinu-nya Toilet Room. pattern vocal dan Harmoni riff-nya cukup mengingatkan Gw dengan " Perkenankan Aku Mencintainya " nya Cupumanik. perpaduan fill emosional dengan sentuhan lembut melodius-nya sanggup menciptakan ruang Kepedihan yang ingin HOG gambarkan lebih nyata, jika harmonisasi musik yang mereka sajikan adalah simponi hidup nyata dan hidup untuk menginspirasi setiap orang. Epic song !

" Prahara " is something of a holy grail in a world of good but Predictable Metalcore albums. Every song is Excellent and the production quality is about as clear as it gets, resulting in a record that always sounds fresh when you listen to it, and never becomes old. If you feel like you need to let off steam then this is the album for you. Pure pit worthy Anthemic. Objektifitas dalam setiap tulisan Gw memang bukan tanpa alasan hanya berdasar " tanda kutip ", Gw merasa cukup beruntung mendengarkan banyak sekali musik lintas genre, sehingga Gw sedikit banyak bisa menggambarkan sebuah karya, meski kadang referensi baku kata agak susah Gw ungkapkan secara tepat, Gw hanya coba memberikan catatan sederhana saja dalam kontek " Style " menulis Gw aja selama ini. mendengarkan Komposisi musik yang bagus memang harus tersampaikan dengan jujur, meski secara keseluruhan Gw tidak mendengarkan sebuah Orisinilitas, Gw masih menangkap banyak kualitas terbaik tak tergantikan dengan apapun memang harus terus diungkapkan. secara keseluruhan " Prahara " adalah rangkuman materi terbaik HOG yang berhasil mereka sajikan dari penulisan lagu, aransemen musik hingga pemilihan Sound menghasilkan Ending kerja keras HOG impikan selama ini telah menjadi sebuah kenyataan. Produktifitas Independen yang akan terus mencatat sebuah kerja keras, selalu menghasilkan ending tidak mengecewakan. yang suka menikmati tantangan semakinmenarik, Gw sangat rekomendasikan mencoba tantangan keren seperti ini. The riffing in this album is one of the my best parts. Where almost every other element of this album is really predictable, the riffing brings in some personality and emotion, but As I said before though, the Cliche Metalcore elements don't show up too often and ultimately thats what makes this a rare specimen: a Awesome Metalcore album. YOU MUST HAVE THIS NOW !!!










CHECK MINI TEASER MADE By LICMEDIA

Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!