VA. Spirit Possession IV - Eternal Bleessing
Deathwish Records CD-R 2019
https://www.facebook.com/Deathwish-Records-1694273370634058/
01. Wolffrost - Undefeated Clan
02. Vallendusk - Eons
03. Vajra - A Lonely Wolf
04. Unholy Tenebris - Blood Eagle
05. Suram - Hari Yang Hilang
06. Northorn - Gommorah (Sin Upon Sins)
07. Noestalgya - Unconscious
08. Nicrotek - The Orion Nebula
09. Mortt - Hempasan Luka
10. Lament - Memoir
11. Kritist - Deep Sleep
12. Krift - I Lost My Soul
13. Glora Nexus - Spiritual Havoc
14. Filosopheme - The end of Praise World
15. Dimenthorn - The Black Morning
16. Diabolic Infernum - The Power Of Eternal Light
17. Bujur - Rembulan Biru
18. Ash - Under The Full Moon
19. Abats - Lost
Menulis materi kompilasi adalah sebuah hal yang menarik dari dulu bagi Gw Pribadi, seperti yang pernah jadi ungkapan-ungkapan Gw sebelumnya, Kompilasi masih menjadi pemetaan penting Movement band tampil kolektif untuk memperkenalkan eksistensi dan karya, sehingga kita makin akan tahu dan mengenal Hidden treasure scene tanah air yang selama ini tersembunyi dari permukaan. sadar engga sadar kita patut berbangga juga jika scene kita masih menjadi terbesar se-Asia tenggara dan kita ga akan sanggup untuk mencatat-nya. Kolektif kompilasi rutin besutan Deathwish Records Spirit Possession telah memasuki jilid ke IV nya demi mengangkat eksistensi tanpa sekat menjadi 1 kekuatan terbaik untuk dikenalkan pada khalayak luas para Audience, bila ternyata masih banyak sekali kejutan tersembunyi dari bawah dasar tanah karena nama-nama yang mereka nikmati selama ini sudah mulai membosankan. Here is an interesting compilation album released from some Underatted band. Those of you who are familiar with this band know that they have a rare talent for bringing out their emotions in their music, in traditional several Black Metal style. They do what they do and they do it much better than most other bands in the genre. They have an uplifting yet raw sound, but also melodies so unique, so timeless, that it really sets them apart from other bands in the genre. Cekidot !
WOLFFROST, unit Melodic/Atmospheric Black Metal dari Demak, Jawa Tengah menyulut ledakan pertama disetlist dengan " Undefeated Clan " yang dicomot dari materi EP Independen tahun 2019 nya " The Archipelago's ", style komposisi musikal yang langsung mengingatkan Gw dengan in the vein-nya Summoning, The Elysian Fields, Saor, Skogen hingga Emperor. Salah satu momen paling bersinar dari konseptualnya adalah riffcraft yang beragam, ada banyak riff, atmospheric, blazing and dark sebagai elemen kuat warna BM; perubahan tempo variatif cukup memberi kesan megah materinya. riffing utama yang indah membumbui suara bottom-end yang berat dari ritme riff. meski style yang disajikan masih dalam garis gitar, dari bagian black metal tremolo pick-blazingly cepat hingga death metal staccato riffage, yang sering mengarah ke riff doom metal harmonis mirip dengan versi yang lebih berat dari karakter Candlemass. struktur aransemennya bagus dengan penulisan yang serba diperhitungkan warna gelapnya. Struktur lagu cukup menjanjikan, dan riff-riff individual jarang diulang serta mengintegrasikan konsep secara matang meski cuman sayang, audio guitarnya kerap terdengar peak & Raw karena digeber pada ambang batas level. like the famous read thread, combining the whole album into one great piece of musical work without degenerating into a blurred mess of indistinctive mess. a very hard thing to do, but these guys managed to nail it down. kemudian ga asing banget bagi Scene tanah air ketika menyebut VALLENDUST, Atmospheric Black Metal dengan sentuhan Neofolk Populer bentukan Mithos (ex. Bloody Gore), namanya ga cuman harum ditanah air, namun sudah merambah internasional. menyajikan track " Eons " dari materi album terakhir " Fortress of Primal Grace " tahun 2018 yang dirilis oleh label asal Jerman, Northern Silence Productions. meski lumayan banyak part neofolk yang hampir sepenuhnya hilang dan Vallendust nampaknya lebih berfokus pada konsep dasar BM sebagai gantinya. karakter vokal yang menjadi sedikit lebih keras, riff gitar sedikit lebih dingin, penulisan lagu sedikit lebih kompleks dan progresif serta produksi materi telah membuat lompatan besar mengagumkan. style Melodic riff masih menjadi part paling epik serta sajian cool riff. durasi track yang panjang beberapa kali muncul dengan simply melodi namun cukup efisien membuat karakteristik lagu terdengar makin dinamis, menghipnotis dan mengesankan. Once you’ve developed a basic ear for the song, every moment is packed full of everything you would want to hear from an atmospheric BM band. VAJRA dengan " A Lonely Wolf " masih membuat Atmosfir semakin dingin mencekam dengan invasi Atmospheric BM. menampilkan style yang tetap epik dan megah pastinya untuk menyentuh hati serta indah memenuhi telinga. karakter " cold " khas black metal, lebih merupakan pendulum emosional dari puncak tinggi dari lembah yang lembut dan berlumut karena guyuran air hujan. it is assured they will continue to evolve beyond their already well-crafted parameters and put forth some of the beast BMmusic the world as ever heard. Listeners with a tendency for more of a epic and evil raw sound may want to pass on this release, but for those interested in a deeper and thoughtful approach. Kolabs Black Metal Project from far and bleak roads, Indonesia and Sweden, Yogga Beges-nya Kill Athena dengan Michael Lang-nya Grimtone (Swedia) hadir dengan panji UNHOLY TENEBRIS memuntahkan " Blood Eagle " dari full album pertamanya " Blodorn ", coba bring back Norwegian scene of the early 90’s with surprisingly delightful yet melancholic melodies. pembawaan yang cukup tenang, dingin dan menenggelamkan kayaknya udah coba mereka hidupkan sebagai soul karakteristik musikalnya, berasa cukup bikin merinding disko untuk beberapa angker part-nya. it still shows an unquestionable strength: the songwriting. perpaduan antara warna Burzum, Darkthrone, Gorgoroth, Ragnarok ato Mork cukup ngasih sengatan berarti ketika mengurai benang merah dari era keemasannya Norway BM dari era 90-an . Many times they feel like listening to an ancient folk tradition simply hooked up to electric instruments. Perhaps out of all of the bands in this style they are the only ones who consistently and truly have that sort of sound almost all the time. seperti nama yang dipilih, SURAM menarik kembali awan hitam menjadi soul elemen musikal ala DSBM yang didengung terdengar lebih menyedihkan di " Hari Yang Hilang ". gaya vokal yang bisa ngebangun atau ngebangkitin atmosfer keputus asaan, depresi, dan penderitaan. Dalam mengangkat tema fundamental, dari genre DSBM sendiri yang terdengar hanya antara teriakan, jeritan, dan tangisan yang bersatu bersamaan dengan aransemen yang datar dan monoton banget memang menjadi karakteristiknya, kalo kalian ga bisa larut untuk menikmati, Gw jamin kalian akan maen skip aja. dari Manado, Sulawesi Utara ada NORTHORN yang memuntahkan " Gommorah (Sin Upon Sins) ", BM dengan sentuhan yang lebih Depresif cukup menggambarkan sekali penampilan Vocalis Stevan yang sering menyakiti diri sendiri seperti diambang psikosis, antara skizofrenia dan neurosis lewat sayatan pisau ketubuhnya hingga berdarah, persis dirinya melukis dengan darahnya sendiri pada beberapa art band sebagai bentuk mengekspresikan dan menyusun perasaan dengan cara yang berkualitas. Namun, Gw yakin jika banyak dari mereka berpikir bahwa depresi itu cukup untuk mengekspresikan depresi itu secara artistik. Tentu saja, jika perasaan adalah kemampuan artistik, hampir semua dari kita akan menjadi jenius dalam bidang ekspresi diri pilihan kita bukan? skema aransemen BM yang tidak terdengar Depresif, lebih bergaya Stoner Rock juga Doom Metal, dengan penyusunan artikulasi bar dan Fill-in yang masih menggelayut bertarung dalam urat syaraf, sentuha Stoner Rockin Riff-nya cukup mengendalikan ketergantungan negatif bagi seseorang yang frustrasi. tanpa mengesampingkan pengaruh mendasar dari warna depresif Trist, Hypothermia, Through the Pain, Forgotten woods sampe gaya Cathedral era " Forest of Equilibrium ". is essentially an upbeat Any hint at the slow loose blues that runs through much stoner doom is largely suppressed. The lyrics also revel in depression, melancholia, the general burdens of our flesh and bone existence. This is a strange song in many ways. Sure it came at a time when doom was not in vogue, but it somehow seems to touch on many different versions of the form. Pekalongan Depressive Raw Black Metal NOESTALGYA dengan " Unconscious " coba kasih sentuhan yang lebih kasar, dingin dan putus asa banget. denger style vocalnya kayak gimana yak? beberapa tune kurang begitu sinkron atau entah gimana, perkembangan musik memang sangat tidak mengenal batasannya, sehingga konsep musik jadi lebih exploring by taste sekali. menceritakan tentang alam bawah sadar manusia. Alam rahasia yang mampu mengubah manusia menjadi apapun yang ia mau. Bila kita mampu mengendalikan alam bawah sadar ini, kita mampu untuk mengendalikan dunia kita. NICROTEK tentu udah ga asing banget, band paling produktif dengan sederet diskografi mengkontribusikan track " The Orion Nebula ", Atmospheric Black Metal dengan sentuhan kuat elemen Ambient asal Surabaya tetep eksis dengan ide-ide kontroversif lewat sengatan kegelapan yang untuk mendengarkannya, Gw menyadari bahwa kalian pasti merasakan hal yang sama seperti sebelum kalian mulai mendengarkan musik ini: kalian merasa tidak ada lagi pencerahan tentang sifat sejati dari penderitaan, kesedihan atau kesepian dan keterasingan kehidupan modern dengan jeritan yang terus-menerus dalam kesengsaraan untuk mengomunikasikan emosi. ga kalah emosional tingkat depresinya MORTT dengan " hempasan luka ". I am not opposed to minimal aesthetics in metal music, and if you'll sift through these pages you'll find a great amount of my praise for black metal bands who explore that path while keeping the listener on edge, but I do draw a line when something becomes as vapid as this, and the raw production doesn't really help here, since there is no real atmosphere with which it can capitulate. Time Heals Nothing is not long enough to become frustrating, or a staggering bore, but its ineffectual nature fosters none of the satisfying, negative emotion so intrinsic to this sub-genre. selalu ada banyak cara untuk menumpahkan rasa untuk seorang Januaryo Hardy salah satunya ya adalah berbicara lewat musik, meski segudang proyek band-nya doi sama sekali engga pernah bisa berhenti. kali ini dengan LAMENT menyajikan warna Post-Black Metal/Shoegaze BM. beberapa melodi memiliki sisi depresi dan style vokal yang disampaikan dengan soft, dan bahkan clean sound yang adem tidak akan keluar dari tempatnya. Ini adalah perpaduan yang lumayan unik tapi bekerja cukup baik menciptakan keseimbangan menarik antara vokal Shoegazing yang halus dan lead BM Vocal yang depresif. dan secara umum Gw menikmati bahwa pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana mensintesis gaya kontras yang tepat ini akan membuatnya makin interest. Dalam kondisi saat ini, ini sudah bagus, terutama ketika Lament menunjukkan lebih banyak lagi sentuhan emosionalnya dan membutuhkan upaya yang lebih terkontrol. Simply put, it is a Conundrum of Sophisticate musical incorporations. dari Sidoarjo ada KRITIST, Depressive BM dengan single baru " Deep Sleep ", raw instrumen yang cukup ngasih kesan gelap, lembab dan dingin setiap tiupan harmoni yang ditiupkannya. dan masih dengan Depresi yang dilelehkan dengan gelapnya malam dari KRIFT asal Bekasi dengan " I Lost My Soul ", cuman beberapa riff yang dimainkan mampu memberikan nuansa dan atmosfir yang depresif. Instrumentasi yang masih terbiasa dengan segala kesedihan, riff dan struktur sederhana, sifatnya berulang dan penggunaan skala gelap dan lapisan instrumen menciptakan benar-benar gelap dan dalam suasana yang mampu menenggelamkan pendengar-nya dalam keterpurukan. seakan membangkitkan kepedihan mendalam, GLORA NEXUS Menggempur dasyat dan megah dengan " Spiritual Havoc ", BM Proyek Alterego-nya dari Bro Adjie dari EJM Media yang featuring dengan Daniel Natjaard (Valerian, Hordavinthra, Natjaard, Nevertale, Thirst of Blood) adalah sebuah Inovasi dan eksperimen bergerak untuk coba melampaui Batasan BM Konvensional. A typical track will open with a simple refrain before the actual metal section gets going. Once we have been treated to some blasted, melodic metal a breakdown will usually follow, with cool Atmospheric leads taking charge. This also allows the drums some creative space to add greater complexity within each drum loop without fear of being drowned out by the guitars. The metal instruments will then take up the melody from there, as a simple re-iteration of what has gone before. We can hardly say that this is a call-back as it occurs immediately after what is being called back to, nice ! kembali mencekam dengan dinginnya udara malam menghiasi depresi hebat, FILOSOPHEME, asal Blitar coba mendesah binal dengan " The end of Praise World ". The trance-like depression of this music allows This band to repeat the same refrains again and again without risk of tedium, with variations to the rhythm and tempo allowing this to extend even further. masih dengan One Man Project, dari Jakarta meluncur DIMENTHORN dengan " The Black Morning ", Fast BM yang mengingatkan w dengan keganasan Gorgoroth, Marduk, Koldbrann, ato Deiphago. Yeah, I'm immediately caught in that malicious and eerie Black metal maelstrom and cannot stay away, so attractive it sounds to me. I dare to say that at times this music can sound rawrath, even for such an obscure and Aggressive BM effort breathes early 90s atmosphere and this is the strong point. karakter vokal scream datar melaju seiring dentuman drumnya yang serba cepat, unik dan berisik sih karakter vocalnya cukup untuk mengganggu tetangga kalian yang sangat alergi dengan teriakan hahaha ... menggetarkan berikutnya dengan kemegahan One man BM asal Bogor, DIABOLIC INFERNUM dengan " The Power Of Eternal Light " masih solid dengan gempuran Atmospheric BM dengan tempo cepat. Perasaan kacau yang belum terkendali pada gitar terdengar seperti diramu secara bersamaan, atau ditarik keluar dari dasar sebuah kawah. Membangun riff dengan tremolo megah dapat bekerja begitu maksimal, penyusunan aransemen yang full panning menghidupkan sepenuhnya soul mandiri band ini akan membawa kalian ke tempat musik yang berbeda dengan kesan atmosfir generik yang berulang-ulang dan mengerikan. dari Pulau Garam Madura, lebih tepatnya Bangkalan, ada BUJUR, unit Atmospheric Black Metal kejam siap menggores catatan baru setelah pendahulu mereka perlahan tidur. Attitude War Metal yang w rasa Kental banget mengingatkan dengan sengatan Barbar Rajam. track " Rembulan Biru " dicomot dari materi Promo Demo 2018. cukup menancapkan eksistensi berani mereka menjelajahi pembantaian musikal gelap ini. goes purely for atmosphere, there are no riffs to be had as everything seems as though it's played randomly. While there is a pattern and a time signature to all of this, you barely notice it and are instead subjected to a drum dirge accompanied by scream distorted vocals which are low, demonic, and impossible to decipher, but twist, bend, and distort so much that you would say it sounds like a possessed man making noise on the guitar. dari Banjarbaru, Kalimantan ada ASH dengan " Under The Full Moon " yang diambil dari materi split dengan BM asal Turki, Zulmet. Ash mengusung BM yang berisi teriakan-teriakan panjang yang dibalut dengan Chord Riff dari style khas 90-an meski kadang-kadang variasi yang lebih modern juga terselip diantaranya menjadi bagian-bagian jembatan-ayat tradisional. pengaturan yang mengalir dan berevolusi ketika setiap riff dan pola ditutup. Setiap transisi menandai babak terakhir yang tidak bisa dibedakan dalam segmen fill-in. vokal yang menghantui secara permanen dilemparkan melawan riff utama yang menggerakkan seluruh musik dan pada akhirnya mengangkat karakteristiknya. dan mengakhiri setlist kompilasi ini diselesaikan oleh As Bright as the Stars aka ABATS dengan " Lost ", One man Project dari Blitar bentukan Drummer BDM Inverted, Bangoen, yang juga punya proyek serupa di Dusk in Silence. To be sure, this is an material of instrumental restraint and melancholic thoughtfulness as much as it is an of epic scope and broad vision, but there is something about the record that has a cloying smell of bland inoffensiveness hanging around near enough constantly. karakter Kesedihan dan Kesunyian yang suram, dingin, dan sedih dikombinasikan berulang kali, menciptakan atmosfir minimalis yang cukup menarik kita lebih dalam heningan. Riff-riff itu ditulis dengan sangat diperhitungkan dengan kreatif, dan emosional. Kadang-kadang kita akan seperti disuguhi megahnya suara alam yang dingin dan gelap. you can practically smell the grass and feel the warm wind on your face. This record is all about atmosphere and the transition of emotions, and it is all captured in a Sophomore manner.
And there you have it, a ritual which lasts for over 01:48.33 minutes. Some people expected another Black Metal compilation album in favor of this one. This is yet another addition to that legacy and should be repsected for everything that it offers. Gagasan yang patut diapresiasi untuk tetap melanjutkan lebih banyak dan sering demi memperkenalkan lagi banyak sekali Band yang selama ini tersembunyi, semoga hal ini dapat menjadi Moodbooster para scenester untuk makin care. meski disajikan dalam limited copy release dan kesederhanaan, Sekali lagi w Applouse sekali Proyek serius dan idealis ini bakal survive sampai kapanpun. convince through a high density of atmosphere and quality, although it won’t exceed the upper intermediate status through the aforementioned lack of innovation, So play it loud on those moments, and truly experience the darkcold abyss of your mind and you must this release !
Deathwish Records CD-R 2019
https://www.facebook.com/Deathwish-Records-1694273370634058/
01. Wolffrost - Undefeated Clan
02. Vallendusk - Eons
03. Vajra - A Lonely Wolf
04. Unholy Tenebris - Blood Eagle
05. Suram - Hari Yang Hilang
06. Northorn - Gommorah (Sin Upon Sins)
07. Noestalgya - Unconscious
08. Nicrotek - The Orion Nebula
09. Mortt - Hempasan Luka
10. Lament - Memoir
11. Kritist - Deep Sleep
12. Krift - I Lost My Soul
13. Glora Nexus - Spiritual Havoc
14. Filosopheme - The end of Praise World
15. Dimenthorn - The Black Morning
16. Diabolic Infernum - The Power Of Eternal Light
17. Bujur - Rembulan Biru
18. Ash - Under The Full Moon
19. Abats - Lost
Menulis materi kompilasi adalah sebuah hal yang menarik dari dulu bagi Gw Pribadi, seperti yang pernah jadi ungkapan-ungkapan Gw sebelumnya, Kompilasi masih menjadi pemetaan penting Movement band tampil kolektif untuk memperkenalkan eksistensi dan karya, sehingga kita makin akan tahu dan mengenal Hidden treasure scene tanah air yang selama ini tersembunyi dari permukaan. sadar engga sadar kita patut berbangga juga jika scene kita masih menjadi terbesar se-Asia tenggara dan kita ga akan sanggup untuk mencatat-nya. Kolektif kompilasi rutin besutan Deathwish Records Spirit Possession telah memasuki jilid ke IV nya demi mengangkat eksistensi tanpa sekat menjadi 1 kekuatan terbaik untuk dikenalkan pada khalayak luas para Audience, bila ternyata masih banyak sekali kejutan tersembunyi dari bawah dasar tanah karena nama-nama yang mereka nikmati selama ini sudah mulai membosankan. Here is an interesting compilation album released from some Underatted band. Those of you who are familiar with this band know that they have a rare talent for bringing out their emotions in their music, in traditional several Black Metal style. They do what they do and they do it much better than most other bands in the genre. They have an uplifting yet raw sound, but also melodies so unique, so timeless, that it really sets them apart from other bands in the genre. Cekidot !
WOLFFROST, unit Melodic/Atmospheric Black Metal dari Demak, Jawa Tengah menyulut ledakan pertama disetlist dengan " Undefeated Clan " yang dicomot dari materi EP Independen tahun 2019 nya " The Archipelago's ", style komposisi musikal yang langsung mengingatkan Gw dengan in the vein-nya Summoning, The Elysian Fields, Saor, Skogen hingga Emperor. Salah satu momen paling bersinar dari konseptualnya adalah riffcraft yang beragam, ada banyak riff, atmospheric, blazing and dark sebagai elemen kuat warna BM; perubahan tempo variatif cukup memberi kesan megah materinya. riffing utama yang indah membumbui suara bottom-end yang berat dari ritme riff. meski style yang disajikan masih dalam garis gitar, dari bagian black metal tremolo pick-blazingly cepat hingga death metal staccato riffage, yang sering mengarah ke riff doom metal harmonis mirip dengan versi yang lebih berat dari karakter Candlemass. struktur aransemennya bagus dengan penulisan yang serba diperhitungkan warna gelapnya. Struktur lagu cukup menjanjikan, dan riff-riff individual jarang diulang serta mengintegrasikan konsep secara matang meski cuman sayang, audio guitarnya kerap terdengar peak & Raw karena digeber pada ambang batas level. like the famous read thread, combining the whole album into one great piece of musical work without degenerating into a blurred mess of indistinctive mess. a very hard thing to do, but these guys managed to nail it down. kemudian ga asing banget bagi Scene tanah air ketika menyebut VALLENDUST, Atmospheric Black Metal dengan sentuhan Neofolk Populer bentukan Mithos (ex. Bloody Gore), namanya ga cuman harum ditanah air, namun sudah merambah internasional. menyajikan track " Eons " dari materi album terakhir " Fortress of Primal Grace " tahun 2018 yang dirilis oleh label asal Jerman, Northern Silence Productions. meski lumayan banyak part neofolk yang hampir sepenuhnya hilang dan Vallendust nampaknya lebih berfokus pada konsep dasar BM sebagai gantinya. karakter vokal yang menjadi sedikit lebih keras, riff gitar sedikit lebih dingin, penulisan lagu sedikit lebih kompleks dan progresif serta produksi materi telah membuat lompatan besar mengagumkan. style Melodic riff masih menjadi part paling epik serta sajian cool riff. durasi track yang panjang beberapa kali muncul dengan simply melodi namun cukup efisien membuat karakteristik lagu terdengar makin dinamis, menghipnotis dan mengesankan. Once you’ve developed a basic ear for the song, every moment is packed full of everything you would want to hear from an atmospheric BM band. VAJRA dengan " A Lonely Wolf " masih membuat Atmosfir semakin dingin mencekam dengan invasi Atmospheric BM. menampilkan style yang tetap epik dan megah pastinya untuk menyentuh hati serta indah memenuhi telinga. karakter " cold " khas black metal, lebih merupakan pendulum emosional dari puncak tinggi dari lembah yang lembut dan berlumut karena guyuran air hujan. it is assured they will continue to evolve beyond their already well-crafted parameters and put forth some of the beast BMmusic the world as ever heard. Listeners with a tendency for more of a epic and evil raw sound may want to pass on this release, but for those interested in a deeper and thoughtful approach. Kolabs Black Metal Project from far and bleak roads, Indonesia and Sweden, Yogga Beges-nya Kill Athena dengan Michael Lang-nya Grimtone (Swedia) hadir dengan panji UNHOLY TENEBRIS memuntahkan " Blood Eagle " dari full album pertamanya " Blodorn ", coba bring back Norwegian scene of the early 90’s with surprisingly delightful yet melancholic melodies. pembawaan yang cukup tenang, dingin dan menenggelamkan kayaknya udah coba mereka hidupkan sebagai soul karakteristik musikalnya, berasa cukup bikin merinding disko untuk beberapa angker part-nya. it still shows an unquestionable strength: the songwriting. perpaduan antara warna Burzum, Darkthrone, Gorgoroth, Ragnarok ato Mork cukup ngasih sengatan berarti ketika mengurai benang merah dari era keemasannya Norway BM dari era 90-an . Many times they feel like listening to an ancient folk tradition simply hooked up to electric instruments. Perhaps out of all of the bands in this style they are the only ones who consistently and truly have that sort of sound almost all the time. seperti nama yang dipilih, SURAM menarik kembali awan hitam menjadi soul elemen musikal ala DSBM yang didengung terdengar lebih menyedihkan di " Hari Yang Hilang ". gaya vokal yang bisa ngebangun atau ngebangkitin atmosfer keputus asaan, depresi, dan penderitaan. Dalam mengangkat tema fundamental, dari genre DSBM sendiri yang terdengar hanya antara teriakan, jeritan, dan tangisan yang bersatu bersamaan dengan aransemen yang datar dan monoton banget memang menjadi karakteristiknya, kalo kalian ga bisa larut untuk menikmati, Gw jamin kalian akan maen skip aja. dari Manado, Sulawesi Utara ada NORTHORN yang memuntahkan " Gommorah (Sin Upon Sins) ", BM dengan sentuhan yang lebih Depresif cukup menggambarkan sekali penampilan Vocalis Stevan yang sering menyakiti diri sendiri seperti diambang psikosis, antara skizofrenia dan neurosis lewat sayatan pisau ketubuhnya hingga berdarah, persis dirinya melukis dengan darahnya sendiri pada beberapa art band sebagai bentuk mengekspresikan dan menyusun perasaan dengan cara yang berkualitas. Namun, Gw yakin jika banyak dari mereka berpikir bahwa depresi itu cukup untuk mengekspresikan depresi itu secara artistik. Tentu saja, jika perasaan adalah kemampuan artistik, hampir semua dari kita akan menjadi jenius dalam bidang ekspresi diri pilihan kita bukan? skema aransemen BM yang tidak terdengar Depresif, lebih bergaya Stoner Rock juga Doom Metal, dengan penyusunan artikulasi bar dan Fill-in yang masih menggelayut bertarung dalam urat syaraf, sentuha Stoner Rockin Riff-nya cukup mengendalikan ketergantungan negatif bagi seseorang yang frustrasi. tanpa mengesampingkan pengaruh mendasar dari warna depresif Trist, Hypothermia, Through the Pain, Forgotten woods sampe gaya Cathedral era " Forest of Equilibrium ". is essentially an upbeat Any hint at the slow loose blues that runs through much stoner doom is largely suppressed. The lyrics also revel in depression, melancholia, the general burdens of our flesh and bone existence. This is a strange song in many ways. Sure it came at a time when doom was not in vogue, but it somehow seems to touch on many different versions of the form. Pekalongan Depressive Raw Black Metal NOESTALGYA dengan " Unconscious " coba kasih sentuhan yang lebih kasar, dingin dan putus asa banget. denger style vocalnya kayak gimana yak? beberapa tune kurang begitu sinkron atau entah gimana, perkembangan musik memang sangat tidak mengenal batasannya, sehingga konsep musik jadi lebih exploring by taste sekali. menceritakan tentang alam bawah sadar manusia. Alam rahasia yang mampu mengubah manusia menjadi apapun yang ia mau. Bila kita mampu mengendalikan alam bawah sadar ini, kita mampu untuk mengendalikan dunia kita. NICROTEK tentu udah ga asing banget, band paling produktif dengan sederet diskografi mengkontribusikan track " The Orion Nebula ", Atmospheric Black Metal dengan sentuhan kuat elemen Ambient asal Surabaya tetep eksis dengan ide-ide kontroversif lewat sengatan kegelapan yang untuk mendengarkannya, Gw menyadari bahwa kalian pasti merasakan hal yang sama seperti sebelum kalian mulai mendengarkan musik ini: kalian merasa tidak ada lagi pencerahan tentang sifat sejati dari penderitaan, kesedihan atau kesepian dan keterasingan kehidupan modern dengan jeritan yang terus-menerus dalam kesengsaraan untuk mengomunikasikan emosi. ga kalah emosional tingkat depresinya MORTT dengan " hempasan luka ". I am not opposed to minimal aesthetics in metal music, and if you'll sift through these pages you'll find a great amount of my praise for black metal bands who explore that path while keeping the listener on edge, but I do draw a line when something becomes as vapid as this, and the raw production doesn't really help here, since there is no real atmosphere with which it can capitulate. Time Heals Nothing is not long enough to become frustrating, or a staggering bore, but its ineffectual nature fosters none of the satisfying, negative emotion so intrinsic to this sub-genre. selalu ada banyak cara untuk menumpahkan rasa untuk seorang Januaryo Hardy salah satunya ya adalah berbicara lewat musik, meski segudang proyek band-nya doi sama sekali engga pernah bisa berhenti. kali ini dengan LAMENT menyajikan warna Post-Black Metal/Shoegaze BM. beberapa melodi memiliki sisi depresi dan style vokal yang disampaikan dengan soft, dan bahkan clean sound yang adem tidak akan keluar dari tempatnya. Ini adalah perpaduan yang lumayan unik tapi bekerja cukup baik menciptakan keseimbangan menarik antara vokal Shoegazing yang halus dan lead BM Vocal yang depresif. dan secara umum Gw menikmati bahwa pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana mensintesis gaya kontras yang tepat ini akan membuatnya makin interest. Dalam kondisi saat ini, ini sudah bagus, terutama ketika Lament menunjukkan lebih banyak lagi sentuhan emosionalnya dan membutuhkan upaya yang lebih terkontrol. Simply put, it is a Conundrum of Sophisticate musical incorporations. dari Sidoarjo ada KRITIST, Depressive BM dengan single baru " Deep Sleep ", raw instrumen yang cukup ngasih kesan gelap, lembab dan dingin setiap tiupan harmoni yang ditiupkannya. dan masih dengan Depresi yang dilelehkan dengan gelapnya malam dari KRIFT asal Bekasi dengan " I Lost My Soul ", cuman beberapa riff yang dimainkan mampu memberikan nuansa dan atmosfir yang depresif. Instrumentasi yang masih terbiasa dengan segala kesedihan, riff dan struktur sederhana, sifatnya berulang dan penggunaan skala gelap dan lapisan instrumen menciptakan benar-benar gelap dan dalam suasana yang mampu menenggelamkan pendengar-nya dalam keterpurukan. seakan membangkitkan kepedihan mendalam, GLORA NEXUS Menggempur dasyat dan megah dengan " Spiritual Havoc ", BM Proyek Alterego-nya dari Bro Adjie dari EJM Media yang featuring dengan Daniel Natjaard (Valerian, Hordavinthra, Natjaard, Nevertale, Thirst of Blood) adalah sebuah Inovasi dan eksperimen bergerak untuk coba melampaui Batasan BM Konvensional. A typical track will open with a simple refrain before the actual metal section gets going. Once we have been treated to some blasted, melodic metal a breakdown will usually follow, with cool Atmospheric leads taking charge. This also allows the drums some creative space to add greater complexity within each drum loop without fear of being drowned out by the guitars. The metal instruments will then take up the melody from there, as a simple re-iteration of what has gone before. We can hardly say that this is a call-back as it occurs immediately after what is being called back to, nice ! kembali mencekam dengan dinginnya udara malam menghiasi depresi hebat, FILOSOPHEME, asal Blitar coba mendesah binal dengan " The end of Praise World ". The trance-like depression of this music allows This band to repeat the same refrains again and again without risk of tedium, with variations to the rhythm and tempo allowing this to extend even further. masih dengan One Man Project, dari Jakarta meluncur DIMENTHORN dengan " The Black Morning ", Fast BM yang mengingatkan w dengan keganasan Gorgoroth, Marduk, Koldbrann, ato Deiphago. Yeah, I'm immediately caught in that malicious and eerie Black metal maelstrom and cannot stay away, so attractive it sounds to me. I dare to say that at times this music can sound rawrath, even for such an obscure and Aggressive BM effort breathes early 90s atmosphere and this is the strong point. karakter vokal scream datar melaju seiring dentuman drumnya yang serba cepat, unik dan berisik sih karakter vocalnya cukup untuk mengganggu tetangga kalian yang sangat alergi dengan teriakan hahaha ... menggetarkan berikutnya dengan kemegahan One man BM asal Bogor, DIABOLIC INFERNUM dengan " The Power Of Eternal Light " masih solid dengan gempuran Atmospheric BM dengan tempo cepat. Perasaan kacau yang belum terkendali pada gitar terdengar seperti diramu secara bersamaan, atau ditarik keluar dari dasar sebuah kawah. Membangun riff dengan tremolo megah dapat bekerja begitu maksimal, penyusunan aransemen yang full panning menghidupkan sepenuhnya soul mandiri band ini akan membawa kalian ke tempat musik yang berbeda dengan kesan atmosfir generik yang berulang-ulang dan mengerikan. dari Pulau Garam Madura, lebih tepatnya Bangkalan, ada BUJUR, unit Atmospheric Black Metal kejam siap menggores catatan baru setelah pendahulu mereka perlahan tidur. Attitude War Metal yang w rasa Kental banget mengingatkan dengan sengatan Barbar Rajam. track " Rembulan Biru " dicomot dari materi Promo Demo 2018. cukup menancapkan eksistensi berani mereka menjelajahi pembantaian musikal gelap ini. goes purely for atmosphere, there are no riffs to be had as everything seems as though it's played randomly. While there is a pattern and a time signature to all of this, you barely notice it and are instead subjected to a drum dirge accompanied by scream distorted vocals which are low, demonic, and impossible to decipher, but twist, bend, and distort so much that you would say it sounds like a possessed man making noise on the guitar. dari Banjarbaru, Kalimantan ada ASH dengan " Under The Full Moon " yang diambil dari materi split dengan BM asal Turki, Zulmet. Ash mengusung BM yang berisi teriakan-teriakan panjang yang dibalut dengan Chord Riff dari style khas 90-an meski kadang-kadang variasi yang lebih modern juga terselip diantaranya menjadi bagian-bagian jembatan-ayat tradisional. pengaturan yang mengalir dan berevolusi ketika setiap riff dan pola ditutup. Setiap transisi menandai babak terakhir yang tidak bisa dibedakan dalam segmen fill-in. vokal yang menghantui secara permanen dilemparkan melawan riff utama yang menggerakkan seluruh musik dan pada akhirnya mengangkat karakteristiknya. dan mengakhiri setlist kompilasi ini diselesaikan oleh As Bright as the Stars aka ABATS dengan " Lost ", One man Project dari Blitar bentukan Drummer BDM Inverted, Bangoen, yang juga punya proyek serupa di Dusk in Silence. To be sure, this is an material of instrumental restraint and melancholic thoughtfulness as much as it is an of epic scope and broad vision, but there is something about the record that has a cloying smell of bland inoffensiveness hanging around near enough constantly. karakter Kesedihan dan Kesunyian yang suram, dingin, dan sedih dikombinasikan berulang kali, menciptakan atmosfir minimalis yang cukup menarik kita lebih dalam heningan. Riff-riff itu ditulis dengan sangat diperhitungkan dengan kreatif, dan emosional. Kadang-kadang kita akan seperti disuguhi megahnya suara alam yang dingin dan gelap. you can practically smell the grass and feel the warm wind on your face. This record is all about atmosphere and the transition of emotions, and it is all captured in a Sophomore manner.
And there you have it, a ritual which lasts for over 01:48.33 minutes. Some people expected another Black Metal compilation album in favor of this one. This is yet another addition to that legacy and should be repsected for everything that it offers. Gagasan yang patut diapresiasi untuk tetap melanjutkan lebih banyak dan sering demi memperkenalkan lagi banyak sekali Band yang selama ini tersembunyi, semoga hal ini dapat menjadi Moodbooster para scenester untuk makin care. meski disajikan dalam limited copy release dan kesederhanaan, Sekali lagi w Applouse sekali Proyek serius dan idealis ini bakal survive sampai kapanpun. convince through a high density of atmosphere and quality, although it won’t exceed the upper intermediate status through the aforementioned lack of innovation, So play it loud on those moments, and truly experience the darkcold abyss of your mind and you must this release !