Righting Wrong - Utopis CD 2020

Righting Wrong - Utopis

Ruang Tengah / SamStrong Records / Elbuba Store CD 2020

http://www.facebook.com/rightingwrong

http://www.twitter.com/rightingwronghc

https://rightingwrong.bandcamp.com

01 Distraksi

02 Utopis

03 Angkara

04 Gravitasi

05 Tragedi Fantasi

06 Milik Siapa

07 Gelanggang

Rezha Dwi Saputra - Vocal

Rizkul Umam - Guitar

Saddam Baridwan - Guitar

Kemal Rezza - Drums

Batik City Hardcore (BCHC) Are Back and continue to play cool hardcore violent and uncompromising, blue collar and true ! sejak melepas debut pertama " Muda Berbahaya " tahun 2014 silam, lumayan jadi jeda panjang untuk RIGHTING WRONG (RW) mematangkan lagi konsep materi terbarunya sejak banyak belajar dari pengalaman awal dan menyakinkan Ruang Tengah, Elbuba Store serta SamStrong Records sebagai pengawal penuh pendistribusian debut penuh gairah bagi Hardcore scene lokal yang masih militan bergerilya dan menggeliat sampai dengan detik ini. menancapkan eksistensi yang sudah disepakati sejak 2006, RW masih menjadi Pioner Hardcore band di Kota yang mereka banggakan sebagai produksi Batik terbaik di Tanah air. Old to New School Hardcore dengan distorsi berat dan Glorifikasi Brotherhood Unity sebagai salah satu Soul dan Attitude ini mengingatkan memang Gw dengan Gebrakan keren dari band pendahulu mereka seperti Terror, Angel Crew, Primal Age, Get The Shot, Deviate , Backfire!, atau First Blood, sepertinya sudah mengalir darah kental yang sama saat mereka meneriakkan ketidakpuasannya. The challenge for all mature aggressive bands, perhaps especially for those who have made a significant impact, is remaining both potent and interesting.

Banyak kejutan yang sangat dinanti sejak RW memperkenalkan lebih dulu single " Angkara ", secara dramatis sesuai visi band, jadi cara yang sempurna untuk memulai rekaman hardcore makin matang ini mensyaratkan keseimbangan yang sempurna antara balance of groove, swing and cutthroat aggression, dan klimaksnya dengan kerusakan besar yang hampir secara barbar memecah adrenalin moshpit Crowd, concise, energetic and burly. There are gang vocals, especially prominent during choruses which augment the overall Anthemic feel !! dari segi Musikal dan sounding, materi baru ini asli jempolan banget pengerjaannya, jadi Gw makin betah meski memutarnya berulang ulang. well, setlist pertama dimulai dengan Intro instrumen pelemas urat dan syaraf sebelum pesta luluh keringat dimulai, " Distraksi ", foreplay cukup 1 menit aja udah cukup lumayan mempersiapkan mental kita untuk brotherhood party, karena " Utopis " siap memecahkan setlist awal dengan track agresif, dan Gw langsung bisa bayangin sendiri gimana suasana moshpit crowd-nya, Brotherhood sing a long yang pasti bikin riuh bibir panggung apalagi RW sendiri di album ini banyak melibatkan Gank vocal untuk mengisi anthemic part track. Archetypal hardcore remains the core throughout, yet RW diverse arsenal tastefully colors the canvas as well. Lirik yang masih secara teratur kerap jadi ejekan karena hanya dianggap memperbesar Kiasan sebuah Subyek jadi omong kosong, kali ini kalian akan memahami jika Unity, Pride dan Brotherhood masih menjadi sesuatu yang nyata dan bermakna karena telah melalui proses otentik yang siapa saja bisa mengalami dan menjadi bagian didalamnya, termasuk refleksi potret kehidupan pada hari ini. Gw salah satu fans berat Hardcore dengan pemilihan sound dan lini part yang mengena feel banget, aplous untuk riff dan sounding keren yang makin edan lagi diseduh dengan tempo drum ciamik, is about as by the book hardcore as it gets, aside from the metallic edges on some of the tracks and a largely midplaced delivery. Everything here is at least decent, and several tracks are quite good. kombinasi Catchy part untuk komposisi easy listening pembangkit syahwat larut dalam circle moshpit, " Angkara " seperti memiliki soul dobel setelah 2 track sebelumnya, kehadirannya memang jadi unggulan sejak RW memperkenalkan materi barunya. D-Beat Tempo yang mengundang atmosfir Chaotic serasa memang Gw mendengarkan lagi materi-materi keren-nya Terror, Angel Crew, Primal Age, Get The Shot, Deviate , Backfire!, juga First Blood. aransemen memang kerap mengundang provokasi disetiap jengkal apalagi untuk Mid-paced Groove, serasa banget Gw memang berada dalam lingkaran antusias party peluh keringat itu, di selipi dengan solo Lead cantik, harmoni kekerasan ini berubah menjadi lantunan melodius yang sanggup meracuni dan menghipnotis pendengarnya, great job ! begitu juga RW ga berhenti sampai disini saja mempersembahkan ritual enerjik ini dengan " Gravitasi ", It is a most appropriate introduction to an album that is every bit as explosive and riddled with bullets as any battlefield scene from anywhere in the world. This is the nice stuff, folks. vocalis Rezha memang menulis pattern lirik tepat demi membangkitkan soul lagu jadi seperti sangat begitu menyatu. builds from a kind of sonic despondency to an all out assault makes the neck hairs stand at attention. keselurhan lirik lagu oleh Rezha memang sengaja ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu Idealisme kecintaannya dengan tanah air Indonesia. lagu " Tragedi Fantasi " juga membawa makna lirik yang begitu dalam tentang hidup manusia. meski tidak tampil ber-api api seperti track sebelumnya, kualitas track ini seperti memang dijadikan Anthemic RW untuk dapat stay ber sing along dengan moshpit crew, yup sebagai kode jeda sejenak buat cooling down dech kayaknya, karena track selanjutnya " Milik Siapa " siap mengacak ngacak balik sekaligus dijamin menguras peluh keringat lagi. well, sekali lagi konsentrasi Gw masih tersita penuh dengan riffing skill-nya yang merupakan penggabungan gaya Heavy and Thrash banget, sehingga siapa saja yang denger akan otomatis mengggoyangkan kepala. dan sebagai Part closing-nya, " Gelanggang " menjadi Track Instrumen menarik dengan featuring Instrumentalist Rupa Gangga, perpaduan eksperimen suara yang mengalir, nuansa etnis khas Hindi, tertangkap pada indra pendengar, dan indera perasa sepi yang begitu Imajinatif dengan masih distorsi Berat, sebuah Closing set menarik selama durasi 03:17 menitan yang penuh dengan perenungan tentang hidup.

Overalll, Any great fans of hardcore music should get this.Yes, One With The Underground is better, but this album is still an excellent one. It have good guitar work and bass. Excellent drum, good lyrics and attitude.I think this album was a strong beginning for this band, and they show us they can do even better. As I alreay say, I would not consider getting this if you aren't fan of hardcore or hard music. Gw sangat merekomendasikan debut gress terbaik di tahun 2020 ini, dari segi pengemasan yang menarik untuk menggambarkan detil RW sendiri, dari kecintaan mereka akan Kota Pekalongan hingga Seni Batik Tulis-nya mereka guratkan juga dalam artwork rilisan ke-2 ini. Kualitas soundnya asli bikin betah apalagi aransemen komposisinya memang tidak mengecewakan apalagi sampe bikin boring meski kalian play berulang ulang sekalipun, RW memang bukan memainkan sesuatu yang orisinal, tetapi Gw tetap akan mengatakan jika mereka hebat dalam apa yang mereka lakukan kejutan disini. Mereka benar-benar membawa semangat hardcore Agresif ke dalam musik mereka. cuman kekurangan disini, durasi yang ga sampe 20 menit sayang harus terhenti saat Jiwa ini sudah sangat menyatu dengan sajiannya hahahaha, Btw Sukses buat RW untuk debut keren dan kerja kerasnya. One With The Underdogs is quite longer that the second RW album. It last more than 18 minutes, it is maybe a bit short but you still have 7 tracks to taste. I really like how RW sound, it is agressive, powerful and loud. Their sound is influance by a lot of old school hardcore bands, with the addition of metallic riffs. Well in fact, I really like the guitar job. Sometime fast, sometime slower, the guitar make feel is presence in each song. You will hear awesome breakdowns and great riffs on this album. It is simply excellent, once again RW hit us with a stunning release !!!