Stench of Virginity - Destruction of Human Conscience CD 2019

































Stench of Virginity - Destruction of Human Conscience
Enslave CD 2019

01 Intro (The Beginning) 02:09    
02 Arogansi Jiwa Purba 03:06    
03 Invasi Sintesis 03:00    
04 Wrath of Abomination 03:31    
05 Apatis Naluri Terbelakang 03:32    
06 Immersed in Holy Blood 03:45    
07 Metamorfosis Paradigma 03:16    
08 Pelayan Tahta Tirani 03:37    
09 Son of Greed 03:08

Mochamad Septian Pradana - Vocals
Fachrizal Hidayat - Guitars
Cory Reski - Drums

Slamming BDM diakui dari sejak tahun 1991 sejak kemunculan Suffocation yang ngetop dengan album " Effigy of the Forgotten ", yang kemudian muncul nama-nama Internal Bleeding, Pyrexia, Afterbirth, hingga akhirnya Devourment pada tahun 1997 dianggap paling ngetop kemudian bagi Generasi hari ini sejak memperkenalkan Demo " Impaled " yang puncaknya adalah Masterpiece terbaik sepanjang karir band " Molesting the Decapitated " tahun 1999, signature brand of Slams incorporated into an extremely heavy piece of BDM ! Elemen Slamming hari ini bagi Kebanyakan Band DM berat adalah bagian tak terpisahkan. dan prolog tadi ga ada hubungannya dengan debut yang satu ini hehehehe, meski terasa kental sentuhan yang lebih lebih Berat, gelap dan Brutal, debut perdana Trio asli Bukit Tinggi, STENCH OF VIRGINITY aka SOV selalu solid memadukan komposisi-nya dengan warna Slamming yang engga terlalu berlarut larut dan bikin Boring. perpaduan lezat antara Internal Bleeding, Dehumanized, Devourment, Dying Fetus, Cannibal Corpse ato Pyrexia. dengan karakter Sound Guitar yang seperti tidak banyak Gw jumpai diband lain, Distorsi manis yang tetep mencincang biji peler ditambah dengan Kombinasi Brutality musikal yang simultan, jadilah Moshpit Crowd lautan peluh para petarung adrenalin. Namun, terlepas dari semua yang telah Gw nyatakan sebelumnya, ini cukup membakar Adrenalin saat OSDM style jadi makin lebih menampar, meski Ini tidak dimaksudkan (mungkin) untuk menjadi sebuah rilisan yang serius, kompleks secara musikal, dan menantang. Not flippy haircuts, solid Slam breakdowns, and edgy audio clips. band keep brings in the highest level of no screwing around, no playing games. No fucks given. From front to back is a half-hour of pure, brutal, disturbing death fucking metal. Nothing more, nothing less. And they've delivered this on every track they've ever fuckin unintelligible and riffs tuned so distorted that they almost rock out your stereo speakers.

As far as the sound goes, Gw masih akan (coba) membandingkan sebagai bentuk gambar dan Argumen saat menulis materi dari sudut pandang pribadi sebagai objektifitasnya, karena memang seperti biasa beda otak beda kepala akan berkata lain, namun satu yang masih tetap satu rasa adalah Keeping the Brutality has flame ! karakteristik Slam groovy ajojing yang mungkin terasa diawal adalah Instrumental intro " The Beginning ", seperti sudah jadi Brandstamp ritual banyak sekali band sebagai foreplay stage. namun terkadang Gw lebih yakin aja kalo band ini tetep menyuguhkan aransemen DM yang cepat dan berat saat " Arogansi Jiwa Purba " menyapa diawal setlist. The songs are not ultra fast, yet they mostly keep a pretty fast tempo throughout the whole record; from a few heavy grooving sections to blasting brutal fast bursts. SOV sebenarnya memainkan riff, bukan hanya pengisi, dan bukan hanya sebagai pola ritme pada senar paling atas saja untuk menangkap esensi karakteristik DM yang seperti biasa adalah Blazing riffing. sementara lini bass tidak begitu menonjol, meskipun jelas terdengar. penentuan pola aransemen-nya memang tidak terdengar berbelit belit alias to the point gempurannya, meski level vokal yang kalo menurut Gw (mungkin) diatas segalanya (baca : Level .ed), sehingga instrumen lainnya seperti dipaksa tenggelam. mungkin type deep vokal-nya kurang terasa " Basah " sehingga memang beberapa kali Gw mendengar low Growling-nya kedodoran dan dipaksakan, mungkin typical sounding SOV memang sudah disetting seperti ini sebagai Trademark. selain Ganas menyematkan riff-riff distortif yang keras, sentuhan Dark Harmonizing juga kerasa menyakinkan konseptual atmosfir musik yang gelap. is monumental in it's achievement, the riffs flow together, and although it does not have a nonstop atmosphere, it is in fact pretty much non-stop. " Invasi Sintesis " selanjutnya memang coba terus memberi invasi seperti terror yang meremukkan tulang, begitu juga dengan " Wrath of Abomination ", is constantly shredding and can be heard as that low trembling underneath the guitars, amplifying the depth and velocity overall. gaya riffing the Mighty Cannibal Corpse yang kontroversial masih menjadi Kiblat wajib kebanyakan band DM sampai kapanpun. mengkomposisi part yang sering diulang ulang biasanya menjatuhkan kesan monoton hingga masalah boring, namun bagi SOV semampu mungkin bagaimana meramu fill dan Bar berani dan menantang meski pengemasannya sendiri masih terdengar simply. sampai dengan " Apatis Naluri Terbelakang ", SOV masih solid mengkolaborasi kemarahan dan Enerjik dengan warna yang masih tidak bergeser terus dipertahankan. The Brutality flows through my ears and scenarios of pure hell are recreated. The unbelievable feeling of pure power and domination this band always succeeds in creating is somewhat astonishing. The more mid-paced breaks show more differences in riffs and styles. " Immersed in Holy Blood ", in the vein Cannibal Corpse banget pada beberapa sentuhan awalnya yang kemudian bagaimana warna Groovy ala Dying Fetus lumayan menyengat dan sisa-nya adalah bagaimana SOV mencincang tanpa ampun dengan Brutality part way ! terus melakukan pengulangan menjadi sebuah parade penyiksaannya, track selanjutnya " Metamorfosis Paradigma ", " Pelayan Tahta Tirani " dan " Son of Greed ", kita masih akan dimanjakan tanpa henti dengan Badai Distorsi dan blastbeating mencekam ! cause SOV solid manages to squeeze in some great breakdowns of a little groove that would still keep the speed in the atmosphere before breaking into another plethora chopped of BDM.

There's nothing deep here. Bahkan setelah mendengarkan seluruh album dalam satu kesempatan, dari awal hingga akhir, Gw hampir tidak dapat mengingat apa pun rasanya karena mungkin terlalu banyak Part yang diulang ulang. namun yang bisa Gw ingat adalah menikmati setiap detiknya Itu sangatlah menghibur. Riff-riff berulang dan tidak banyak meninggalkan kesan, tapi masih terdengar menyenangkan. Vokal, seperti yang Gw sudah disebutkan masih harus ditingkatkan lagi. Drum performance bervariasi dari masalah standar hingga benar-benar tidak mengenal kata lelah untuk Gas Pol. pengemasan musikal-nya sayang bagi Gw kurang dimatangkan dari warna sound mixing-nya, sehingga memberi kesan unbalance beberapa porsi Instrumen-nya. seperti memang sedang mendengarkan standard DM yang berpola cepat, kita seperti mengingat lagi era BDM mulai dikenalkan. package-nya sangat menarik dengan artwork awesome menjiwai peradaban barbar musikalitas band, so bagi kalian yang masih fanatis dengan komposisi ngebut dan berat, masih Gw rekomendasikan untuk mengkonsumsi " Destruction of Human Conscience " sebagai Nutrisi dan Suplemen. They have never relented from the path of brutality that they themselves helped create, with energy, drive, and consistency. The loud, prevalent condemnations of dullness and repetition are downright laughable, as if the band have stagnated in their consistent quest of refinement. Indeed, there is admittedly an overwhelming familiarity to the proceedings here on the Barbarity, but only in that it continues to pound your face into the dust with trademark semi-technical precision and strong, evil riffing patterns, So go on, relax that sphincter, pull the broom out, and let your no doubt pre-conceived opinion wash away in a satisfying flood of Grinding Brutality !!!

* Songwriting: 7
* Originality: 6
* Memorability: 7
* Production: 7

Stench of Virginity - Son Of Greed



Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!