Chaosfury - The Throne of Poseidon CD 2019

 
Chaosfury - The Throne of Poseidon
Horrible Creation Extreme Musick Media CD 2019
https://www.facebook.com/profile.php?id=181367708639795
https://www.instagram.com/chaosfury_dm/
https://www.reverbnation.com/chaosfury39
https://twitter.com/cf_chaosfury

01. Intro 01:18      
02. Ambrastha Maha Ados 03:51      
03. Ilusi Atahiktri 04:12      
04. Melahap Tahta 03:32      
05. Fangs and Blood 03:26      
06. Sang Olimpus 03:14      
07. The Thone of Poseidon 04:32      
08. Empat Dadu Bahtara Terbelakang 03:26
     

Andy CF - Vocals
Aditya Prass - Guitar
Yusuf Penyu - Guitars
Abba Daddycruel - Bass
Agus Julian - Drums


Hampir semua prediksi atas harapan besar w pada beberapa potensi band sejak memperkenalkan Demo, Promo juga single tidak pernah meleset, apalagi eviden karya mereka memang menyakinkan sehingga untuk mengeluarkan statemen tersebut memang bukan sekedar basa basi dan masalah kedekatan atau apalah istilah-nya buat kaum nyinyir. seperti saat ini w siap menguliti habis materi full album pertamanya (meski terlambat sih w mendapatkan debut ini. hehehe .ed) talenta asal Tangsel, CHAOSFURY ! menggeliat solid dan jahat lewat debut " The Throne of Poseidon " telahmenjadi penantian sejak fans respectfully pasca rilis Promo 2015 silam. Bringas membesut sebuah Kekejaman ketika menebar Komposisi cepat serta Teknis Perpaduan antara BDM dengan sayatan Gelap Harmonize Riffing lebih mengingatkan dengan Karakteristik Krusial ala Nile, Hate Eternal, Hingga Old Decapitated. Gempuran-nya asli Membabi Buta yang sama sekali tidak mengenal kata ampun, incredibly flashy, but it remains uncompromisingly fast and punishing !!! coba merepresentasikan tema lirik lebih banyak tentang History serta Mitologi dengan menyematkan banyak dari bahasa Sansekerta, Chaosfury makin memantapkan komposisi album ini dengan berangkat dari respon materi Promo 2015, great ! Batteries of violent rhythms caught in cycle allow this band to run through long riff structures without running down, but their conception of harmonic tension is absent and as such riffs are vacant, heartless, abandoned. Despite high speed strumming and frenetic violence in the changing chords of chorus riffs, the unfilled space is the conceptual space behind what unifies this elements.

Sebagai Opening plus pelemas jaringan otot agar meregang dan tidak kaku, track " Intro " masih menjadi Ornamen part ritual antara band dengan Audience saling mempersiapkan power party-nya. dasar sebuah Kebencian serta simbol protes dari musikal aransemen yang Chaos Fury sajikan ini tidak terkendali oleh kebutuhan member band untuk demonstrasi musik sebagai Penunjukan posisi layer dan musikalitas nihilistik. Nilai-nilainya bukanlah cara mengasihani diri sendiri, namun juga bukan murni kemarahan, namun perpaduan refleksi diri dan negativitas dalam konteks imajinasi perubahan telah menyulut masterpiece yang enjoy mereka gempurkan langsung pada track " Ambrastha Maha Ados ". seperti mesin motor yang sudah panas lalu ready di gas maksimal. art Megah nan Gelap membuka Kemarahan Iblis Neraka dengan menjilatkan Api Panas-nya yang seketika langsung serangan Hyperblaster Beat menjadi Dominasi Part berikutnya meledak Hebat ! immense and equally technical pounding in act with every riff. Permainan Drum yang Lebih mengandalkan Power serta Speed-nya lebih memoles skill-nya dengan Karakter Dinamis sejalan dengan Request Fast Riff-nya, sehingga Match Composition adalah Ending ketika menikmati dengan seksama Setiap Alur Aransemennya meski dominasi Blastbeat terasa begitu mengganas gempurannya. Selain Fast Part, Chaos Fury juga sering mengulang beberapa part Groovy Breakdown elemen ciamik sehingga kita memang diberi kesempatan untuk melepas nafas lega dengan warna Death Metal standard kickin ass. sayatan solo guitar lumayan tipis-tipis menghias presisi part. The combination of the late-90s death metal grind approach to slow parts has always intersected with great melodic riffs that work like hooks and pull the listener into the song. jelas menurut w ini adalah selangkah lebih matang dari segi penyajian aransemen-nya, apalagi didukung dengan kualitas recording yang siap menghantarkan kalian ke lautan neraka bumi terdalam. part epic nan megah lewat balutan riff menawan di " Ilusi Atahiktri " sebelum kekejaman Blastbeat mendominasi kembali, Chaos Fury menyeduhkan riff memorable dan menawan seperti w kembali mengingat Riffing khas Nile atau Morbid Angel era " Covenant ", Violent and contorted, these riffs use all of death metal lexicon plus add muffled chords to end phrases, single-note harmonization, and different types of chords in fast combinations to create an abstract, challenging, and ambiguously multifaceted sense of composition. yang menarik adalah sambutan Solo ciamik mendayu-dayu dibeberapa part awal seperti menggunakan struktur lagu yang memanjang dan kriptografis untuk coba mengulangi beberapa pola yang terjadi pada rentang peristiwa yang lebih luas sesuai dengan perubahan musikal dalam lahirnya ide yang luas, serta dalam kapasitas itu dapat memperkenalkan berbagai karakteristik yang sesuai dengan struktur harmonik yang lebih mengena dari setiap progres. sama halnya dengan " Melahap Tahta ", Chaos Fury masih belum terlihat jinak meledakkan setiap dentuman powerfully dan emosional-nya. more establishes dominance from the beginning with an almost parasitic ability to manipulate the music around it, creating centerpieces of harmonic motion which overlay and resignify the rest of the song. seperti mulai menurunkan tempo, penampilan " Fangs and Blood " memang lebih menekankan colouring konsep mereka menjadi lebih sebenarnya nampak jelas. susunan pola nada yang lebih ramah dari hanya sekedar tampil speed, sentuhan solo makin menarik dan tempo drum lumayan  bergemuruh pada tempo yang menyenangkan dan bpm yang lebih rendah daripada kecepatan puncak sebelumnya. en yuk kita dihajar kembali dengan sengatan sengatan biadab seperti track sebelumnya, " Sang Olimpus " melaju makin seru dengan lompatan-lompatan aransemen signifikan. kharisma Death metal Agresif Chaos Fury kali ini memang tidak banyak menebarkan elemen Egyptian yang begitu kental, namun cukuplah mengiris memori akan pembantaian tajam Nile dibeberapa style solo Riff-nya. They keep more display of excellent technique and musical understanding in lead guitar and certain rhythm portions of the stringwork here. Oh Damn Shit, Track " The Thone of Poseidon " tentu sudah menjadi penentuan track yang bakal Chaos Fury unggulkan, yup track ini penampilan Riffing-nya berbahaya juga sentuhan Dynamic dengan beberapa Sweep Picking Aduhay. riff counterpoint dengan teknik metal kecepatan ekstrim yang melibatkan ritme perkusi dari power chord yang diredam atau dipetik ganda. Riffing nada-sentris bergerak melalui bagian-bagian gelap ke riff arah yang digeber secara cepat kemudian part lagu kembali seperti difollow pattern vokal counterpoint double-hit, sebuah tesis sederhana dalam struktur dan lirik menguasai ruang berirama dan antitesisnya kembali dengan penekanan ganda secara merata melawan ruang tersebut. dan sebagai penutupnya, komposisi yang ga kalah cadas-nya, " Empat Dadu Bahtara Terbelakang ", masih seperti melanjutkan kekejaman track sebelumnya. with the grinding amelodic low end and the papery snare tone taking up most of the foreground during the extreme sections, all accented by the mind-numbing speed and maximalism of the drumming. dengan Rentang gerak mereka yang tidak terlalu terbatas, seperti mencoba menciptakan kembali nuansa ekstrim metal yang menyenangkan Audience headbanging dengan pendekatan yang menawan, melupakan apa yang membuat melodi dalam pengaruh induknya terdengar menarik untuk menggoyangkan batang leher dengan seduhan setiap riff seringkali secara bersamaan merupakan build dan klimaks, menjadi terlalu sibuk sementara selalu harus memberikan sajian terbaik-nya.

All in all, the album is superb in it's atmosphere, in the musicianship, in the absolute beauty of the songwriting and the overall ease that it is to listen to the whole album through multiple times. ditunjang dengan package Musikal dan Produksi sounding yang kian mantap en jadilah masterpiece ! memang poin plus suguhan ritme musikal yang dengan baik dan kemudian berakselerasi dengan begitu ciamik, mendorong lah kualitas lagu-lagu mengerikan dengan struktur melingkar yang saling bertukar menghasilkan penulisan lagu yang mirip labirin menyenangkan. hasil produksi tangan dingin yang selalu w andalkan ending ngeri-nya, Dadi Beer memang tidak mengecewakan dengan segudang pengalamannya menangani banyak band. Kerja keras memang tidak akan menghianati hasil untuk sebuah Karya berkualitas yang pada hari ini harus lumayan dikalahkan dengan Circle merebaknya sosial media yang menyulut lahir-nya trend baru dimana kuantitas mengalahkan kualitas, but itu itu cuman halusinasi apalagi sifatnya cuman beberapa hari dan minggu ajah, karena Kualitas memang tidak akan terkalahkan oleh kuantitas, well kita serahkan kepada guru segala guru... seleksi alam hehehe ... Reinforcing a basic agility and adept touch of kinetic science, songs rise and fall within a framework of ideas presented as clusters of riffs. Dynamic variation to form fit motif and texture refines songs to a focused, energetic motion, YOU MUST HAVE IT NOW !!!

* Songwriting: 8.5
* Originality: 8
* Memorability: 8.5  
* Production: 8.5
 
 

Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!