Chalera - Theopobium Excruciation CD 2018
































Chalera - Theopobium Excruciation
New Standard Elite CD 2018

01 Intro 02:21    
02 Molesting the False Decapitated Prophet 03:34    
03 Faith Dispossesion 02:48    
04 Theopobium Excruciation 03:32    
05 Ancestral Suffering 02:50    
06 Unclean Liquid Blasphemy 03:00    
07 Codex Gigas 03:33    
08 Extreme Agonies of the Amputated Newborn 02:51    
09 Anatomy of Perfect Bestiality (Asphyxiate cover) 03:17    
10 Provoking by the Name of God 03:41    
11 Unclean Liquid Blasphemy (Alternate version) 03:00

Yogi - Vocals
Fani - Guitars, Bass
Indra - Drums

Straight ahead BDM Indonesian Blasphemic Brutality with run of the mill breakdowns and perfect match Blastbeats assault !!! masih begitu membekas sekali kekejaman mereka yang sangat memukau sejak mengenalkan Promo 2015 dengan sound serta Style-nya mengingatkan dengan keganasan Beheaded era " Resurgence of Oblivion " banget, Unwavering Brutality !!! dan seperti prediksi Gw sebelumnya, jika band asal Bekasi ini siap jadi the Most Nightmare band, Chalera intricate skills do a lot to further Develop the Soundscapes create for the Brutal Moshpit Audience !!! respon sangat hangat langsung Chalera dapat hingga mengundang Label asal Thailand, Brute! Productions untuk meminang dalam rosternya, namun sayang terjadi beberapa hal hingga formasi setelah Brute! merilis ulang promo ini, akhirnya Chalera merapat ke label Amrik, New Standard Elite. well, mungkin ada awal rasa penasaran pasca berubahnya formasi yang saat ini hanya menyisakan gitaris Fani dan Vocalis Yogi, Chalera harus berjuang keras ditengah keterpurukan kecil dan membangun kembali pondasi kuat untuk melahirkan kembali kebiadaban Chalera. dan menjadi banyak pertanyaan yang sama, bagaimana Progres Chalera sekarang? .... sebuah spekulasi serius menjadi beban awal bagi drummer baru, Indra dari band Glansectomy akhirnya cukup menjawab semua, Chalera Still the Beast !!! meski hanya tampil trio, sama sekali tidak menyurutkan Chalera meredam api amarah menggarap materi yang lama tertunda. salah satu yang menjadi Poin menarik bagi Gw pribadi, disaat Brutal Death Metal saat ini menjadi semakin mainstream karena alasan Perfeksionis, dimana elemen penting Death Metal yang mematikan perlahan terkikis dengan Modernitas, meski terdengar lebih sempurna, Soul Respect karakter Rough dan Real kerap dipertanyakan oleh Mood dan Boring penikmatnya. jika ada Stereotype, DM Sound hampir sama semua Soundingnya ! karena selera awal ketika DM berbinar masanya di era 90-an menjadi satu kerinduan mendalam untuk direpresentasikan hari ini, Yaa... I Want Rough DM with original style as human ! masih dengan Tempo Drum yang tidak memberi kesempatan Pendengar-nya untuk bernafas lega sedikitpun, karena siksaan yang Membabi buta bagi Chalera terbukti sesuatu Mutlak ! songwriting to acts like Beheaded, Putridity, Disgorge until  Deeds Of Flesh, Worthwhile only if you're one to get excited by anything brutal !!! dan Aroma mencekam kali ini mungkin akan berbeda dengan materi sebelumnya. Konsep harmoni dan tema yang gelap lebih untuk meleburkan kekejaman Chalera dalam dasar Neraka paling jahanam. Gw seperti menangkap aroma konsep bermain Deeds Of Flesh era " Path the Weakening " dengan Destinasi penuh atmosfir gelap ala Morbid Angel era " Covenant " dan " Domination " tetap disandingkan dengan kekejaman Beheaded, Putridity, Disgorge hingga Devangelic. The Blastbeats parts are not chaotic at all and the group is really violent … it’s like a panzer at full powerfully. they are all extremely chaotic, they use the exact same kind of chaos for every song, and this manifests in both the songwriting and the individual efforts form the band members it self into the Blasphemic Brutality !!!

Aspek pertama yang menyerang pendengar semenarik ini adalah totalitas Exploring. Drummer menampilkan satu bagian tempo irama dengan mampu menggaet beberapa pola ledakan kompleks dan ketukan sinkopasi dengan relatif mudah. Tidak hanya itu, memiliki kemampuan untuk beralih di antara ritme yang berbeda dalam sekejap, semua sambil melempar dalam isi yang rapi setiap pattern Riff yang dihujamkan, sisanya adalah kekuatan pelengkap mematikan dari vocalis. The guitar work is equally fascinating. The riffs on display range from razor sharp and ultra precise to blunt and hammer smashing. Each riff carries a strange aura that is equal parts morbidly disgusting and disturbingly urgent. Just imagine a hideous beast whose presence emanates a foul, stomach turning stench, and whose dismal sight is surely to provoke severe vomiting, or else, violent seizure ! dan seperti biasa, jangan terburu nafsu membuktikan ungkapan Gw diatas, karena track " Intro " selama 02:21 memberi ruang spiritual yang gelap dan bikin bulu kuduk merinding harus kita lalui terlebih dulu. tentunya sudah ga asing untuk menyambut track " Molesting the False Decapitated Prophet ", udah kita rasakan kekejamannya era Promo 2015, dan ini berbeda, jika sebelumnya lebih digitally, kali ini kalian rasakan bentuk humanis-nya lewat ketukan drummer Indra yang sukses menjadi Mesin pembunuh baru Chalera. are fare more skillfully elevated The drumming tends to be a more complex, but instead of playing out like a wall of sound, they deliver a hectic and thin performance that seem to follow the saw of the guitars. Semenit aja mendengarkan siksaan Tempo Drum-nya, Jantung ini serasa ingin copot deh, OMG ! Level Drumming bener-bener sangat mendominasi Kekuatan sadis materi Chalera ditambah Vokal yang Low Guttural menyempurnakan Duet Maut Fantastic Riffing-nya adalah Elemen penyempurna Komposisi. well, Gw demen dengan konsep materi Sound Album ini, lebih mempercayakan sepenuhnya pada power real, dan kalian bisa dengarkan sendiri karakter drum yang terasa naek turun, bergeser dan Berubah ketukannya, namun tetap mengikuti stabil laju metronom. persis Gw mendengar sendiri penampilan panggung Chalera. Sound gitar lebih Ngedepth cukup menciptakan elemen Gelap dan ga bikin kuping menjadi sakit, serasa mendengarkan lagi materi " Covenant " nya Morbid Angel namun lebih digeber kuat menggetar balutan BDM Riff. Low Gurgling Guttural Yogi masih jadi mimpi buruk penampilannya Chalera. ga banyak Triggering effek, Karakternya memang seperti Gw dengar live performance. The guttural roars delivered by the vocalist is what this Monstrosity would sound like if it ever decided to roar speak. Lirik-liriknya memang se-gelap konsep musiknya, mengganyang berikutnya " Faith Dispossesion " dominasi Blastbeat Biadab adalah trademark Chalera membantai harmonisasi selanjutnya. They are extremely convoluted and entirely unpredictable. It is impossible to be certain what direction the band will take next. Yet, despite the Overwhelmingly chaotic style of songwriting. Disgorge memang sedang bertemu dan membawa dendam kesumat Morbid Angel rasanya track ini, Damn ! rasanya ga bergeming sedikitpun untuk Chalera tampil tanpa ampun selanjutnya lewat " Theopobium Excruciation ", descending into a bit of an indefinable mass of mediocre BDM, that, while good, isn't groundbreaking or standoutish, aransemennya memang lebih menantang dengan part-part yang dinamis dan Kompleks lagi. selain itu penampilan Vocalis tamu Unk Embryonic-nya Rotten Blood jadi duet menarik manuver guttural Vokill. makin memanas saja, ledakan Unmerciful di " Ancestral Suffering " memang No comment banget, kekejaman tak Bertuan dengan Tempo Drum yang skali lagi makin ga ngasih kesempatan Pendengar-nya bernafas lega sedikitpun, karena siksaan membabi buta Chalera TETAP-LAH MUTLAK ! Penampilan Unk Embryonic nya Rotten Blood memang bikin doi terlalu bersemangat untuk jadi Tamu kembali di Track " Unclean Liquid Blasphemy ", lagi lagi track yang bikin Audience susah Move on dengan Komposisi Dramatis-nya. ketukan cepat, konstan dan Powerfully adalah formula tak terpisahkan ketika Attitude mereka merencanakan matang sebuah Kegilaan ! This 3 piece Death Metal band throw out some of the most Barbaric and skull crushing riffs ever !!! When it comes to the Straight notion of their sound, their Aesthetics, their inner core or seed, their Essence as a band, none of their clones even come close. Chalera are now one of the institutions of DM, having carved out their own place in the genre and spawning an entire subgenre on their own and you might as well call it " Indonesian Blasphemic Brutality ", that name fits as well as any. menggerinda dan Menggerinda dengan tempo barbar sebagai Trademark, " Codex Gigas " harus kalian cicipi kompleksitas grinding nasty-nya. diantara ketukan tempo barbar, Chalera masih kerap beberapa kali memadukan dengan Middle tempo yang atmosfirnya terasa gelap mencekam, persis halnya dengan " Extreme Agonies of the Amputated Newborn ", Fani masih menyimpan segudang Riff riff nakal untuk menginvasi alur emosional Drummer Indra tetap pada pola-nya menyebarkan Brutalitas. The riffs come at you so fast and furiously, they are so Multifaceted, so complex, that you are rendered dizzy and Disoriented almost Immediately. Only over time does your memory come to your aid and begin to place an invisible structure over the chaos. There is a structure, be sure of that, it is just very difficult to perceive. Over time, after repeated listens, it begins to assume a definite shape and the songs then assume a "meaning", as is traditional. Is this meaning self-imposed? Of course. And that's the whole point. Ga kalah garangnya persembahan dedikasi penting bagi mereka atas salah satu pengaruh lahirnya obsesi Chalera dengan mengusung kembali " Anatomy of Perfect Bestiality " nya Asphyxiate, ketukan dan aransemennya masih tetap aja bikin Gw merinding. the Overwhelming amount of creative energy that is Expended/released on this tracks ! ga terasa sudah terjebak dalam menit ke-31, Chalera masih keep barbar membabi buta untuk menyulut track " Provoking by the Name of God ", dan rasanya ini bukan Final Power Chalera untuk melakukan Manuver sadisnya. sebagai Closing setlist-nya, Chalera spesial menambahkan Alternate Version Track " Unclean Liquid Blasphemy ", yang kali ini pada Vocalnya di isi oleh Paolo Chiti-nya Devangelic, dan sama sekali tidak membandingkan dengan versi sebelumnya, Low Guttural Sadis apapun memang sangat tepat mengisi Track biadab ini, ya mungkin salah satu alasan Paolo Chiti memilih track ini sebagai emosional Moody-nya, Absolutely devastating and Morbid Throat !

Overall, The music here played is the classic brutal death metal with high impact and high level of Powerfully. The band is truly compact and heavy and the tempo changes, the stop and go, the furious restarts acquire a Tremendous power with that hyper blasting guitars tune and the dry out, with awesome essential drumming. menjadi kesan ang berbeda bagi Gw mendengarkan keseluruhan materi " Theopobium Excruciation " adalah Konsep dan pemilihan kemasan sound dan art-nya, seperti memiliki satu kesatuan yang ga bisa terlepaskan sedikitpun, Chalera coba memberi seduhan panas DM dengan sentuhan aroma gelap Blasphemy hasil fermentasi spiritual nyata yang sudah menjadi bagian refleksi kehidupan Chalera. stereotype standard mendengarkan kebanyakan band DM saat ini adalah esensi yang begitu mendarah daging akibat doktrin yang kuat, jika DM Brutal menjadi saklek, kalo ga begini ya begitu. dan ini sama sekali tidak berlaku bagi Chalera ! The songs enough unanimously memorable, but I think if they use this as the groundwork to launch this particular style onto an even more insane, intense plain, then I'm looking forward to the flight. seperti yang Gw ceritakan dari sejak awal menulis materi ini ingin membawa kembali Power era 90-an, Chalera ingin menyajikan apa yang sama persis kekuatan panggung dan rekaman tanpa diperbudak lebih jauh oleh teknologi digital. masih digarap di Apache Studio namun dengan Enjiner berbeda, so lahirlah Masterpiece yang berbeda hasil seduhan akhirnya dan menurut Gw ini kejutan ga terpikirkan oleh siapapun juga. artwork keren dan mendetail dari Jenglot hitam masih tetap yang terbaik mampu menggambarkan hampir keseluruhan konsep epic yang Chalera Sodorkan tentang bagian Intisari Kejahatan dan Kegelapan manusia dengan para Iblis ketika menyanding perisai Agama. jika kalian menginginkan DM yang lebih Biadab dan jahanam lagi, sekarang ini sangatlah Gw rekomendasikan sekali " Theopobium Excruciation " sebagai Savage Bible dari Indonesia yang ga akan kalian lupakan ! Their atonal approach to BDM has set the standard to pretty much all BDM for roughly the past decade with the dazzling Brutality movement like it was quite often the case on the preceding opus. it is a terrific album that I will be listening to on repeat for a long time ..... Urggggghhhhhhhhhhh !!!

CHECK MINI TEASER MADE By LICMEDIA

Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!