Parasite of Human Side - Constellations
Eastbreath Records EP 2016
01 Orbital Calling 01:56
02 Constellations 06:11
03 Ancient Deception of Sun 05:05
04 Obsolescence Serenade 07:09
05 Majestical Emergence 02:56
Ferdinand Julius - Guitars
Romelio - Guitars, Vocals
Indra Yudha - Bass
Finally The usage of carefully constructed Extremely Melodic and Emotionally Expressive Technical riffs Destructive Tremolo picking sections coupled with a Diversity of Dissonant chords helps to create a Dark, Ominous, and Spacey Atmosphere with Taking the Blasting and Complex drum fills ... Ready to record the history of a New Career under Maturity present Surprize more Sweep picking and Arpeggio Blown melodies with Blastbeat Excruciatingly ! mengoyak kembali Phobia mencekam kita saat masih begitu sulit melakukan Move on sejak " Promo Demo MMXIII ". akhirnya pula merasakan Mimpi buruk itu menjadi nyata, ketika EP " Constellations " milik Ponggawa Cerdas asal Padang, Sumatra Barat, PARASITE OF HUMAN SIDE (POHS) masih konsisten tinggi menyajikan Orkestral skema penuh ketidakwarasan dan tentang bagaimana Mereka mengacak kembali Harmonisasi menjadi komposisi yang mengundang decak kagum dengan Skill dan Talenta bikin bulu kuduk makin merinding aja. Tamparan semakin gila Luar biasa dimana konsentrasi Pendengar akan selalu dibikin terbengong-bengong saat menikmatinya, yeah some interesting techniques you hear on here that you don't hear on other Band Maybe. ini 666% tentang Kualitas dan Idealisme, bukan tentang bagaimana melahap Konsep standard, ini tentang bagaimana ketidakwarasan mengaransemen bar & lick tanpa menjauhkan dari sebuah Simponi yang tertata Sistematis ! beradu Ego mengulik Setiap Riffing-nya tanpa banyak melakukan pengulangan, lebih menekankan Pada Free Style Ritmik Neoclassical dengan Melodis Orkestral pada Kekuatan Hebat Death Metal yang siap menghipnotis kagum akan Talenta gila 3 manusia edan ini memainkan Simponi dengan beberapa nada yang dipilih secara acak dari tuts piano (meski Gw belum bisa menggambarkan secara Detil dalam Istilah Formal dasar musik, sedikitnya Gw hanya ingin memberikan gambaran lebih sederhana saja .ed). Mencerna materi EP " Constellations " ini tentu bukan perkara mudah, ini adalah Tantangan Berani yang mungkin lebih mengubah pandangan elo tentang suara, nada, ritme, melodi, harmoni dan notasi Musik menjadi bagian alami dari kehidupan. Mencerna " Constellations " membutuhkan beberapa kali untuk dapat menikmati setiap Ketukan dan petikan, karena bukan sesuatu yang berlebihan memang, jika " Constellations " menjadi Mahakarya Sophisticate yang pernah Gw denger dari Scene tanah air. Shredding Death Metal and that's exactly what you're getting here in a Non-Tedious Fashion. Apalagi ini adalah Bagaimana tentang Artikulasi Bar yang sangat cepat mengoyak tempo jadi semakin Kesurupan! So, Prepare banget untuk total durasi hampir 25 menit dengan Agresi Harmonisasi Dramatis yang serba mencekam. Power chord strikes that lead to a Beautiful Hypnotizing and Keep Ignore all the Ignorant critics or Anemic minds that can't Comprehend highly Complex and fast music, You Must more Open Minded for This Freaky !
Foreplay tetap jadi Tradisi Berarti agar kita tidak langsung Shock dengan persepsi Utama ketika " Orbital Calling ", Awal menyejukkan menikmati Simponi melodius dengan Atmosfir yang terasa begitu mencekam ! Notasi Orkestral akan lebih banyak mendominasi dasar penulisan materi POHS yang tetap merupakan pertempuran Hebat antara Ego, Emosi, skill dan ekspresi dalam Skenario Pembantaian Musikal. dan ini kemudian menyambung Suguhan Destruktif Dramatikal Harmoni selanjutnya terkemas lebih tajam dan mendalam di " Constellations ", sebagai komposisi yang dimainkan dengan membabi buta sekali partisi layer-nya. Seperti Riffing yang sedang lebih " Bernyanyi " menghantam Ritme pada setiap Kode janggal Harmonisasi, tapi tersusun begitu Sistematis dan Matematik ketika mencerna-nya. Bisa dibayangkan bagimana ini adalah Konsentrasi super tinggi tentang bagaimana memainkan dan Mendengarkan, rasanya mendengar rumit tangga nada mayor serta nada minor memiliki jarak nada yang berbeda-beda. Menawarkan Lick extra rumit, POHS masih konsisten menyajikan Solo Melodius tanpa banyak kesulitan, karena tanpa Penekanan banyak Elemen Rythym, POHS sekali lagi lebih bernyanyi sekali dalam Riff. The songs are much more Deliberately paced, and the band even Attempts to add Atmosphere to some of the more Ambitious songs. That some of the songs are filled to the brim with ideas was to be Expected, as was the fact that the Execution is sometimes Lacking. At least the band was Attempting to infuse some life into the Established ! Struktur Aransemen yang tidak banyak melakukan repeat part. Mendengarkan Duet Gitaris Ferdinand Julius dan Romelio, kegilaan tanpa batas mampu memprovokasi Komposisi liar tanpa Kendali. sementara Betotan Bassis Indra Yudha juga mampu menambahkan lagi kedasyatan yang lebih Mempesona. Memperhatikan Konsepsional POHS, tidak ada pilihan bagi mereka untuk semakin menyempurkan Obsesi gokil ini dengan Menggunakan Drum Programming, mengingat Kegilaan yang mereka inginkan, masih jauh dengan angan untuk menemukan drummer Manusiawi yang mereka cari. Cause, All these songs have a Recognizable beginning, middle and end, which is a Commendable evolution from the Bands Unspectacular debut from a few years prior. The Greater Prominence and Reliance on leads/solos allows for more open Compositions, and even the bass guitar has become more important in the overall scope of things. sementara Growling Romelio (Merangkap Gitaris) mencoba menanamkan beberapa Pattern vokal lewat beberapa Sinkronisasi berarti demi dapat mengisi Posisinya. Durasi 6 menit lebih rasanya butuh waktu putar berulang ulang agar dapat menikmati Kedasyatan Aransemen yang POHS Suguhkan, Sepintas mustahil jika Kita dapat Memahami Komposisi luar biasa ini. karena Kegilaan masih terus berlanjut ketika " Ancient Deception of Sun " mencoba memaparkan lagi Konsep fantastis berikutnya. masih terisi dengan Aransemen matematik lagi antara pergolakan emosional yang memanas terjadi. tak berhenti juga rasa decak kagum gw ketika Aransemen seperti ini memang berhasil POHS ciptakan bagi Eksistensi berbahaya mereka di Kancah tanah air. Wrapped all these Various influences in a Contemporary Package, and Presented the goods with a Crunchy Modern Sheen, Damn !!! ... Gw sampai kehabisan Kata-kata untuk bisa menggambarkan Komposisi Fantastis dan Skematis ini. Ferdinand Julius terus menjadi Partner biadab bagi Romelio dan Indra Yudha mengeksplorasikan Emosional skill bermusik-nya, seperti tanpa henti melahirkan perpaduan antara distorsi dan Harmoni dramatis. dan " Obsolescence Serenade ", NO COMMENT banget untuk track yang satu ini kita kenal sebelumnya di kontribusikan untuk sampler Kompilasi LIC Issue # 28 kemaren. Komposisi Harmoni sangat jahat, lebih berani dan Mematikan apalagi dengan Durasi yang sanggup bikin kita mati berdiri ! The External and Internal Explorations of this Sophomore seek to Answer that Question, Emblazoned in cutting edge Musicianship, and Philosophical ! penekanan lebih banyak skematis Melodi, Harmoni hingga Notasi seperti Musisi yang sinting akan ide, ditambah sentuhan Elemen Keyboard Orkestral beraroma Epik. Mungkin menjadi Track berdurasi 7 Menitan yang sangat-sangat dan sangat menguras Skill serta Power yang terurai secara cermat juga teliti. Akhirnya " Majestical Emergence " jadi Track Closing berupa outro untuk EP dari trio Brilian dapat menyelesaikan lebih 666 konstelasi langit berimajinasi POHS merangkai Rasi Skill, Emosi, dan Ego dalam Produksi Musik luar biasa. Songwriting has much Improved in this Sophomore effort as the band finds Perfect placement for the wide Ranging solos and also Breaks down in Broad metered places.
Overall, More Progressive Works, Melodic, Awesome solo and few brutal technical death metal bands ever truly let up their Percussive focus to allow for Progressive uplifting interludes to Counterbalance their Brutality. Masterpiece yang sangat mengagumkan untuk kita Konsumsi, Especially banget untuk kalian Diehard Dynamic Tune !, " Constellations " bukan Progres Musikal Instan, ini adalah bagaimana menyeduhkan Aransemen yang lebih menekankan pada dinamika skill potensial, saat yang tepat juga bagi kita lebih Openminded dengan warna yang sangat berani dan Menantang. Dukungan Kualitas sound yang Mumpuni mampu mengeksplor Talenta gila 3 musisi sinting ini dalam 3 bulan pengerjaannya di 3AM Studio kerja bareng enjiner kepercayaan obsesi POHS, Cimay of Ardana. Art Cover karya Agy juga menggambarkan Tema Utama Band. disini Gw terlalu fokus untuk semua layer instrumen, Terkhusus pada Kerja keras 2 Gitaris senada dan Seirama Ferdinand Julius dan Romelio juga Indra Yudha. Goodjob banget dah, Jempol 4 atas usaha kerja keras Biadabnya ini. Sementara Layer Vokal lebih sebagai Pelengkap dan Aransemen Drum Pattern Machine telah Menyempurnakan Supremasi Komposisi musik yang super Gila ! As far as Melody goes, this is one of the Best Guitar-driven Material ever, so it Noticeably lacks the Virtuosity and Heavy Melodies of the rest of the Material. Fans matematik musik yang ingin tantangan lebih, sangat Gw rekomendasikan Kegilaan Norma dalam balutan Musik extra dinamis. " Constellations " is a full on riff-to-run, Guitars Dueling from playing off one Another with different lines to Merging into Harmonized running, Jumping back into riffs, all Supported by Double-bass drum Galloping blasting and a low/mid ranged Growl. It’s all well done from a Skill Standpoint, but the songs do tend to blur together as the song tempos are Pretty Similar, Sticking to Quick territory with some Immediate speed ups or Slowdowns, with a hook or a stab here and there. VERY RECOMMENDED !!!
CHECK VIDEO TEASER MADE By LICMEDIA