Descane - Impossibility CD 2015



























Descane - Impossibility
Deathfans Records CD 2015
http://www.facebook.com/descane.surabaya
http://www.reverbnation.com/descanesurabaya
https://soundcloud.com/wahyuf
http://twitter.com/DescaneBand
http://www.youtube.com/channel/UCEQyETs6Gq8Lfxt0YhE4s9A

01 Victim of Slavery 03:20    
02 Inverted Civilitation 03:12    
03 Impossibility 03:09    
04 Paradox of Life 03:28    
05 Blood Bondage 04:09    
06 Abandon Spears 03:22    
07 The Deceiver 04:05    
08 The Oblivion 03:54    
09 Prelude 02:31


Wahyu Fernanda - Vocals
Ival Fikri - Guitars
Indra Listianto - Guitars
Awank - Bass
Hafidz Faizal Kurniawan - Drums


Its a fact that the Band is Immensely Talented - Sheer Technical Brutality and Mind Numbing Agressive !!! pertama-tama menjadi ungkapan Surprized Gw ketika awal merespon materi ini, Oh Holy Goddamn, Overall Great Kickin Faces ! Debutan full perdana yang sangat mencuri perhatian dengan Komposisi Aransemen Gila-gilaan meramu Kompleksitas Harmoni dengan Skill sinting dan Powerfully sekali. DESCANE, Unit Brutal TDM berbahaya asal Surabaya agak tidak terdengar Gaung Eksistensi-nya ketika Scene kita masih di isi dengan deretan Sterotype nama yang mulai bikin boring, Gw masih tetep saja menikmati setiap Kualitas menendang untuk Gw rekomendasikan sekali bagi pemuja Kualitas ! memang sejak mengenalkan 2 Promo pertamanya, nama Descane udah gw catat dalam daftar Band Ancaman selanjutnya untuk Gw follow eksistensi-nya, meski agak terlambat menghadirkan Catatan Review Album penuhnya ini, tetep ga ada istilah terlambat untuk Spreading The Sickness hari ini. Descane Still a top quality Technical death metal that will bring you back to your cd player Constantly with Skillful Creativity ! mungkin gw akan sedikit menggambarkan materi Descane sebagai pertemuan Biadab antara nama Besar pendahulunya : Origin, Braindrill, Beneath The Massacre, Spawn Of Possession hingga Necrophagist, banyak menjadi Konsepual mendasar bagaimana Descane meramu Desahan yang membantai Harmonisasi dengan begitu masif. pertarungan talenta skill mengganas dengan Proses produksi yang menampar meski belum mendekati standard sempurna, Johan Nibras telah menorehkan catatan sejarah mengesankan bagi band dengan Sound yang mewakili Obsesi materi ini. Vibrasi serta Progres Instrumen terdengar jelas pada setiap jeratan mautnya. Technical, fast, and no-bullshit type Riffing making use ov Sweeps, taps, Quick-changing Tremolo Chords, etc. Some melody would have been useful on a few tracks, as well as an official solo for the him to give Emotion ! " Impossibility " ibaratnya adalah pemuktahiran Intens plugin kebiadaban sebelumnya dengan Menginjeksi penyempurnaan aransemen dari penggilasan Bug Standard.

Tanpa adanya ritual Foreplay pelemasan Urat syaraf dan Otot, langsung saja " Victim of Slavery " melakukan pembantaian Keji dengan Tempo yang begitu cepat, berat, rapat serta Rumit menjadi Agresi pertama mendadak bikin serangan jantung banget. Would the Ultra-brutal, Mechanical, Pummeling-as-fuck style found In the Talent-Saturated arena of Brutal TDM. seperti sedang terjadi Kesurupan massal dalam 1 formasi, Hantaman mengejutkan ini asli seketika bikin melek mata banget, jika Scene Jawa Timur memang selalu menjadi ancaman serius! Descane pun paham bagaimana mengendalikan ledakan emosi dengan power fresh yang mereka miliki. Duet Solid gitaris Indra Listianto dan Ival Fikri Kompak menggila dan saling mengisi Partisi Lick dan Bar tanpa ada Jeda tertinggal pada ketukan tempo-nya, dan Hal ini diperparah lagi dengan permainan Intens Drummer Hafidz Faizal Kurniawan yang rupanya sudah Cliched banget apa yang diinginkan oleh 3 Instrumen petik lain-nya, Bassis Awank memang juga tidak mau ketinggalan mengimbangi kegilaan lainnya begitu juga peran vocalis Wahyu Fernanda, well Kerjasama keras dan solid untuk melahirkan Komposisi yang lebih gila dari yang kita kira. Playing music that tries to be fast and ability to Comprehend Amazed Songwriting skills is Astounding ! it would make a very viable Explanation for this shit: the band may have Hypothetically had a Bomb in their Recording studio that would have gone off if they Dropped below 256 BPM per minute for more than half a second. Merasakan sendiri Power Drummer Hafidz Faizal Kurniawan memang lebih membabi buta lewat pukulan Konstan-nya, dan ini lebih terdengar " Natural " sehingga Gw masih beruntung menikmati banyak tempo ajaibnya dan tak hentinya Konsentrasi Indera Gw terus terkuras dengan Skill & Technic Riffing serta Betotan Bassis Harmonis dalam Struktur Musikal-nya paling menelan sejuta Konsentrasi. Bahkan " Inverted Civilitation " makin menancapkan lagi kegilaan berikut-nya. It’s Definitely not the fast, but they just rank highly in Terms of Uniqueness and style. I enjoy fast music, so fast that the tracks all sound Hauntingly as they Dominate every single song without a break. dan ternyata perlahan persepsi Gw harus dapat melunak lagi dengan Perkembangan seperti ini untuk tidak terpatok untuk mengakui beberapa nama saja, Descane memang luar biasa ! ditengah konsentrasi partisi musik yang sangat cepat, Masih banyak terselip solo melodius yang mampu melelehkan kesan Chaotic-nya, atau dengan kata lain, Rumit tapi mampu ternikmati dengan luar biasa. Versi Matang dari " Impossibility " disini lebih mampu melebur dalam Kombinasi semakin mematikan setiap Bar, sehingga kita seperti tengah tidak tersadar terbius dengan Harmonisasi Kompleks-nya. " Paradox of Life ", tetep melaju lebih gila lagi, sama sekali tidak ada Istilah kehabisan Ide serta power, Descane masih menampilkan Dramatikal musik tidak waras ! The Biggest one is their Speed. It amazes me that any human being can play guitar or drums as Fast as these guys do long Enough to record an album. dapat dipastikan banget jika setiap member Descane akan terpaku konsen tetap pada Instrumen masing-masing dengan sesekali menahan Nafas. " Blood Bondage " terus menyuguhkan atraksi fast Riffing yang kompak beradu dengan sesekali berjalan pada 2 arah berlawanan dan bertemu tetap pada 1 not lagi. enerji yang tidak mengendur sedikitpun, malah membuat Emosi mereka semakin Panik dengan Skill yang terjaga kecepatannya. That truly is what Amazes me most about this album, it is not repetitive! The Guitar and vocal work is Catchy as fuck, but on all the songs Manages to have a Unique Edge, that will keep you Happy all the way Through. Tetep andalan juga " Abandon Spears ", gempurannya tetep tidak manusiawi ! Unrelenting Technical Brutality And damn, All Track is still fucking fast. OMG ! Rasanya seperti siksaan hebat, beruntung Harmonisasi kontradiktif-nya mampu memiliki alur searah yang mampu menginjeksi pada setiap Kekaguman pendengarnya, " The Deceiver " dan " The Oblivion " adalah Puncak Kegilaan mereka harus diakhiri pada Menit ke 29, dan Penawar segala Kompleksitas yang menyerang Otak ini, Descane sengaja memasang Prelude-nya dibagian terakhir setlist sebagai Penutup dramatis meski masih ditawarkan petikan Riff Instrumen yang Konvensional, namun begitu, ini menjadi Akhir yang melegakan memang setelah 29 menit gempuran Mega Fast tempo memang sangat Menyiksa Irama detak Jantung. " Warlord is On His way, Drives our Weaknesses Away. Reminding us on several fairy tales, Stuff that cheers us for our Fails ".

Seperti tidak ingin mengakhiri ending Gila ini, Gw hanya bisa memberi respon tetap seperti awal, " Its a fact that the Band is Immensely Talented - Sheer Technical Brutality and Mind Numbing Agressive !!! Stigma baru yang siap mematahkan Persepsi Audience untuk lebih Openminded dengan Kualitas musikal terbaik, karena sampai kapanpun Respon otomatis telinga ke Otak dan berakhir pada Kesan hati tidak pernah berbohong, jika ini Keren ya Keren, begitu juga sebaliknya. Produksi maksimal dengan penekanan Karakter Sound yang tepat menambah Poin plus ketika menikmati hidangan " Berat " seperti ini. Komposisi diatas skill maksimal masih melahirkan Masterpiece terbaik. Apalagi Deathfans Records Mengemas-nya dengan sangat Menarik serta Profesional dan Siap memanjakan fans Rilisan fisik dengan produksi terbaik-nya. Artwork dan Layout menyita perhatian karya Laurensius Putra Art dikombinasi dengan Farsya Bangsart menyempurnakan lagi Poin disini. Meski tidak menyajikan warna yang baru, setidaknya ini adalah Bukti Otentik nyata jika Scene Indonesia semakin berbahaya untuk menjadi Ancaman scene Internasional. Jika Kalian adalah Pecinta " Seni " bermain musik pada level tertinggi pada kecepatan dan Akurat tempo yang menjadi perpaduan Keji antara Origin, Braindrill, Beneath The Massacre, Spawn Of Possession hingga Necrophagist, Album " Impossibility " ini amat sangat Gw Rekomendasikan untuk kalian konsumsi sendiri kegilaannya. I Already find myself thinking all the more Quickly and Precisely. Maybe that is because the music is just that - Godlike speed riffs and Incredibly precise Drumming, with Extremely Complex themes and Structures. THIS IS REALLY FOR YOU, HIGHLY RECOMMENDED !!!













CHECK VIDEO TEASER MADE By LICMEDIA


Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!