VA. Inhumanity Warfare : Dysphonic & Tumor Ganas ' Split CD 2016

































VA. Inhumanity Warfare : Dysphonic & Tumor Ganas ' Split
Grinding Like A Maniac Records / House Of Grind / Grindtoday Records / Endless Torture Records CD-R 2016

01 Dysphonic - Palestine
02 Dysphonic - Kolonial Lalat
03 Dysphonic - Mobil Perang
04 Dysphonic - Penjahat Perang
05 Dysphonic - Krisis Suriah
06 Dysphonic - Konflik
07 Dysphonic - Tembak Mati
08 Dysphonic - Hujan Peluru
09 Dysphonic - Noda Darah dan Sorban
10 Tumor Ganas - La Ostata' An Taslem! Lan Taslem!
11 Tumor Ganas - Euforia Dalam Bara
12 Tumor Ganas - Terbelenggu Kebebasan
13 Tumor Ganas - Jadah Dajjal
14 Tumor Ganas - Shoot Mind

Inhumanity Warfare : Propaganda distorsi membungkam Naluri ketika misi konspirasi krusial hadir bukan lagi sebagai mimpi buruk, melainkan sebuah ancaman serius ! Grindcore masih menjadi Ornamen Musikal paling berisik bagi telinga anti harmoni, lahir dari sebuah kemarahan dan Ketidakpuasan yang terjadi kemudian di sempurnakan melalui power karakter sehingga Grinding beat menjadi dinamika Intoleran musik. are Extremely strong on their own Elements came together to form this Unstoppable Pillar of Grindcore. 2 Band Grindcore dengan attitude dan Taste musikal yang berbeda namun masih memiliki 1 tujuan menghancurkan, DYSPHONIC dari Tabalong, Kalimantan selatan mengusung warna Grindcore dengan sentuhan Crossover yang kuat, berhadapan dengan Grinding Harsh yang terkontaminasi dengan elemen Power Violence, TUMOR GANAS dari Depok, jawa Barat membuka forum kemarahan yang disponsori oleh Kolektif label Grinding Like A Maniac Records, House Of Grind, Grindtoday Records dan Endless Torture Records, menjadikan duel berbagi space cakram ini menjadi Konfrontasi distorsi menarik. mengusung persepsi dan karakter kuat sebagai identitas khas yang sejak awal mereka bangun. and New World Order destruction will begins !

langsung Gw mulai dari Setlist pertama dari Dysphonic mendapat giliran membuka kekejaman perang masif dengan 9 track yang sudah mereka persiapkan sejak tahun 2015. komposisi Grinding dengan warna kuat Crossover yang terasa sejak mendengar track " Palestine " yang ber-hibernasi dengan Sampling Intro dari sematan beberapa momentum Movie scene, warna distorsi musik Raw dan Agresif serius rasanya menggerinda lepas serta liar. meski ketukan Bombblast snare intens, sentuhan Crossover apik cukup memberi ruang bernafas sekaligus Headbang part, follows the usual Crossover Grinding formula with short songs, into 1 minutes with Excessive Blastbeats, Growl, Harsh, and riffage, take the Distorted sound to the Absolute extreme and beyond. ga terlalu fanatik mengumbar tempo intens ala Collision dan old Brutal Truth, Dysphonic memiliki partisi aransemen yang Gw rasa cukup menarik bagi kalian yang demen menikmati tipis-tipis middle part dari Thrashcore hingga Crossover style ala Municipal Waste, D.R.I, S.O.D, R.D.P, Cryptic Slaugther hingga Method of Destruction mungkin bisa Gw jadikan sedikit gambaran cara menikmati kombinasi asyik untuk lagu " Kolonial Lalat " dan " Mobil Perang ", atau menikmati nuansa lebih mengucurkan keringat adrenalin lagi di " Penjahat Perang " sambil ber sing along dengan Anthemic Chorus-nya. Karakter vocalisnya memang tepat mendapat Lini terdepan ketika memprovokasi cair-nya suasana dengan setiap raungan Powerfully, seperti halnya untuk komposisi track menarik berikutnya " Krisis Suriah ", bagi Dysphonic menjadi point utama bagaimana mengulik komposisi berisik tetap menjadi bagian menarik. A lot of Grindcore riffs are intense, almost come as catchy as this and that's what makes it so good. This composed work is also backed up by some of the fastest, most Unrelenting little Bomblastbeats in grind. The double bass pounds like no one else's and the musicians have some of the tightest playing around. sepertinya tak bisa berhenti ketika momen mereka merangkai apik Catchy Part elemen cukup meredam suasana memanas bahkan mendidih juga untuk lagu " Tembak Mati ", sampai disini menikmati keseluruhan materi Dysphonic memang tidak jauh dari kesan Asyik-asyik menggerinda pokoknya. berbeda dengan track sebelumnya, " Hujan Peluru " merangkai durasi yang lebih panjang dengan aransemen masih dengan feel melegakan bagi diehard Crossover Grindcore freak, They simply create a Massively intense sound and their instrumentation Pummels your ears into submission like no one else. Dysphonic kemudian mengakhirinya dengan Track " Noda Darah dan Sorban ", Diorama perang dan segala konfliknya telah mereka lukiskan tegas lewat sentuhan lirik dengan bahasa lebih sederhana dan mudah tertangkap esensinya. overall a whole the material is just Blisteringly between intense and Catchy. Listen to it loudly and it really feels like the sound is peeling the skin from your face Straight to the bone. This is not easily listening by any Stretch of the Imagination! menyambung durasi selanjutnya diisi oleh Tumor Ganas, One man Grinding dengan Nick name Fronted as Gagak Hitam kali ini membawa penampilan berbeda dari sebelumnya. Harsh Grindcore dengan sentuhan loyal elemen Power Violence frontal. namun track " La Ostata' An Taslem! Lan Taslem! " cukup memberi banget kesan Raw Old Swedish Sound lengkap dengan Melodic Riff dibeberapa bar. sepertinya Gw sedang mencoba mengingat kembali Swedish DM era awal seperti Nihilist, Entombed, Carnage atau Dismember, mematahkan prediksi awal Gw mengenal nama Tumor Ganas dengan Partisi Grinding meletup-letupnya, yaa kali ini surprised jika Tumor Ganas menghadirkan lagu yang mengambil beberapa Penggalan puisi karya Amal Kassir yang berjudul " Syria " ditampilkan dalam durasi hampir 10 menit, Yeah ! Commendable considering the Incredibly Heavy and over Powering nature. sentuhan Goregrind style di lagu " Euforia Dalam Bara " dan " Terbelenggu Kebebasan " memberi suasana lebih rilex meskipun melompat agak jauh dari track taste pertama Tumor Ganas. menggabungkan dengan beberapa spoken intro dalam lagu kayaknya cukup menjadi tema Split ini secara keseluruhan. dan 2 track " Jadah Dajjal " dan " Shoot Mind " akhirnya menyudahi Gaya konspirasi hura hura tak diharapkan namun cukup matang direncanakan. and playing the same thing over and over again with using the same patterns all over and over again. meski Gw sempat menyukai Karakter Raw Swedish Sound gitarnya, performa Vokal-nya masih kurang diperhitungkan untuk beberapa range karakter, sehingga lebih terkesan nekad banget.

Konsepsional Grinding tema memang tidak dapat memisahkan dengan nuansa Raw dan Sick, sehingga Split ini masih bisa mendapat tempat untuk kalian Grindingfans. produksi sederhana hanya dengan CD-R tidak menghentikan Eksistensi karya aktual, Booklet cover full colour lengkap dengan informasi serta lirik dapat menjadi alasan menyenangkan, apalagi Artcover depannya saat ini dapat mengundang Kontroversi akibat pergesekan Horizontal masyarakat yang terlalu Fanatik dengan segala Junjungannya. a lot of Grinding terror and although it does get Repetitive at times I have listened to this record so much that I can't say that it is necessarily that much of a criticism. In the end, this Split album is an exercise in Raw, Distorted, and Mesmerizing Grinding Assault !










CHECK MINI TEASER MADE By LICMEDIA

Posting Komentar

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!

banner-penipuan-lic

Pasang Iklan Kalian disini, Kontak Whatsapp di 085667616670 \\ SELAIN NOMOR INI, AWAS PENIPU !!!